Kandas

10 2 0
                                    

Ada yang kandas setelah lama bersikeras, namun untuk kali ini tak bisa karena kamu sudah keterlaluan, semuanya kandas karna kamu yang memilih menduakan aku yang pada saat itu berusaha ikhlas.

Jatuh dan cinta pasti kita alami, aku mengalami keduanya sekaligus. Aku jatuh dalam perangkap cinta, yang menghunuskan pedang kepalsuan yang teramat menyakitkan.

Aku pernah benar-benar percaya namun berakhir dikhianati. Aku pernah benar-benar mencintai dan aku rela jatuh dan bangkit hanya untuk mengejar dan mendapatkannya.

Bersimpuh luka dan air mata, aku tetap melangkah mengejarnya, tak peduli peringatan orang-orang yang aku sebut sahabat untuk mengingatkan, semua ini hanya kepalsuan yang seakan-akan nyata dan ada, padahal sebenarnya ini semua hanya sebuah permainan rasa untukmu.

Begitulah teriakan orang-orang di setiap persimpangan jalan yang engkau tuntun untukku. Penuh lika, liku, luka, dan air mata. Aku mulai percaya akan kemungkinan-kemungkinan yang semakin jauh langkahku semakin terdengar nyata, terlebih dari orang-orang yang pernah sangat aku percaya, para sahabatku.

Kepercayaan ku tak begitu kuat dibandingkan kepercayaanku padamu, sosok wanita yang menurukku adalah tulang rusuk yang aku cari selama ini. Sosok yang penuh harap aku labuhkan hati sepenuhnya, tanpa terkecuali, tanpa terbagi.

Memang benar, cinta itu buta, membuatku tak dapat melihat yang sebenarnya, hingga tanpa tersadar kau telah terjatuh kedalam jurang dalam sebuah penyesalan.

Penyesalan yang teramat hingga membuat para kerabatmu tergoreskan luka. Namun, kapan bahagia yang sebenarnya akan menyapa? Kapan pencarian akan sebuah nama yang tertulis di Lauhul Mahfuzku akan segera dipertemukan?

Bukan hanya sosok yang membutakan akan cinta, lalu singgah sementara, dan memberikan luka yang mendalam, penyesalan dan ketakutan yang mencekam.

Ternyata kamu datang hanya singah dengan sejuta makna, terima kasih. Tak lupa engkau torehkan beberapa luka dibumbui penyesalan yang akan aku kenang lama.

Ternyata benar, tak ada cinta yang sebenar-benarnya. Tak ada cinta sejati sebelum pernikahan.

Tak ada kasih sayang yang pantas engkau curahkan kepada pasanganmu sebelum halal.

Cinta yang sebenarnya itu suci, memberi noda dengan menggemakannya di waktu dini, waktu yang belum tepat adalah sebuah kesalahan dalam mendefenisikn rasa cinta itu sendiri.

Aku pernah melakukan kesalahan itu, menempatkan rasa di waktu yang belum tepat. Menggemakan doa agar di persadingkan dengannya.

Berharap cinta kami ini bisa sampai di pelaminan. Berharap cinta ini akan menjad halal kelak.

Tanpa di sadari kami telah mengotorinya, menjadikan cinta dan rasa sebagai pelonggar keimanan, menjadi alasan memperbolehkan setiap pertemuan yang bukan mahramnya, mengungkapkan kerinduan setiap waktu tanpa tau itu semua hanyalah kepalsuan dan tipu daya syetan.
Sadarilah kesuciannya, cinta itu sangat suci dan dijaga dalam Islam dengan begitu romantisnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mungkinkah Engkau Lauhul Mahfuz Ku (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang