2

12 4 1
                                    

5 tahun kemudian....





Tok..tok..

"Apakah aku bisa masuk nyonya" Seru Jennie dari luar ruangan sahabatnya.

"Aish tidak boleh"

"Mwo? Baiklah aku pulang" Bohong jennie yang sedang menunggu di depan pintu.

Yura menggelengkan kepala nya lalu berdiri dari tempat duduknya dan segera berjalan ke arah pintu untuk membukanya.

"Silahkan masuk tuan puteri" Ucap Yura yang sudah membukakan pintu dan melihat sahabatnya yang sedang tersenyum jahil ke arahnya.

Jennie pun langsung masuk kedalam dan meninggalkan sahabatnya yang masih memegang gagang pintu.

"Ada apa jen?" Ucap Yura sambil menutup pintu ruang kerja nya.

"Dia mengajak perusahaan ku untuk bekerja sama dengan perusahannya" Lirih Jennie sambil mendudukkan badannya ke sofa mewah milik Yura.

"Dia?" Yura menaikkan alisnya satu dan duduk di kursi kerja nya.

"Namjoon...."

"SERIUS?!" Kaget Yura.

Jennie mengangguk pelan.

"Jadi? Kau menerimanya?" Tanya Yura sambil menatap intens ke arah jennie.

"Entahlah, menurutmu bagaimana?" Tanya jennie balik.

"Ya kalo aku jadi dirimu aku akan menerimanya, lagian hanya sekedar kerja sama, jika kau sudah melupakannya maka kau tidak akan keberatan dan resah seperti ini kan?" Ucap Yura.

"Ah betul kata mu"
"Lalu bagaimana dengan mu yur?"
Yura mengerutkan alisnya "Ada apa?"

"Apa kau sudah mengingat semua?"

"mwo? Apa maksudmu?" Tanya Yura menatap intens.

"ah lupakan" Jennie membuang mukanya.

"ternyata dia belum mengingatnya" Batin Jennie.

Yura menggeleng kepalanya dan mulai mengetik kembali di laptopnya.

"Kau sudah makan?" Tanya Jennie sambil melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 1 siang.

"ani..aku belum makan siang"

"MWO?!" Jennie melotot ke arah Yura yang sedang tersenyum kikuk.

"Ayo makan siang, aku akan mentraktir mu" Ucap Jennie sambil membenarkan rambut indahnya yang berwarna coklat gelap.

"Serius?" Tanya yura tidak yakin.

"Hey aku serius yur" Jennie memutar bola matanya.

"yayaya jangan ngambek sayangku" Bujuk Yura sambil memanyunkan bibirnya kea rah sahabatnya.

"Kajja" Ajak Yura yang sudah bangkit dari kursinya dan berjalan kea rah pintu, begitupun jennie.
"Naik mobilku saja" Ucap Jennie.

"Okeii" Yura dan Jennie keluar dari ruangan kerja Yura dan menutup pintu.

"jangan lupa makan siang semuanya" Ucap Yura kepada semua karyawannya yang sedang sibuk berkutat dengan laptopnya.

"Siap eonni" Seru semua karyawan dan dibalas dengan senyuman Jennie dan Yura.

Perusahaan Yura bisa dibilang masih baru namun perusahaan nya adalah perusahaan yang terbaik nomor 2 di Korea Selatan.

Yura dan Jennie berjalan ke arah lantai 1 dan menuju parkiran utama.

.
.
.
Jennie langsung mengeluarkan kunci mobil nya dari tas dan membuka mobilnya lewat sensor kunci.

Beep

Jennie membuka pintu mobil dan duduk di kursi kemudi begitupun Yura yang duduk di kursi samping Jennie.

"ingin makan siang dimana nyonya Yura?" Tanya Jennie sambil menyalakan mesin mobil mewah nya itu.

"ah dimana saja asalkan jangan restoran seafood"

"Baiklah" Jennie menjalankan mobil nya keluar.
Yura menyalakan ponsel nya dan membaca berita di internet.

"Kim Taehyung?" Tanya Yura yang sedang membaca berita.

Jennie spontan menoleh ke arah Yura yang sedang serius membaca.
"mwo? Kau bilang apa tadi?" Tanya Jennie memastikan apa yang dia dengar beberapa detik yang lalu.

"Ha? Aku bilang Kim Taehyung.. Dia akan menikah minggu depan"

Jennie langsung menginjak rem secara spontan.

"YAK JENNIE, APA KAU SUDAH GILA" Teriak Yura.

"aa mian, aku tidak sengaja" Jennie menjalankan mobil nya kembali sambil memikirkan yang diucapkan Yura.

"apa taehyung sudah melupakan semua nya?" Batin Jennie.

Sedangkan Yura masih syok karena sahabat nya mendadak rem tadi.

"apa kau mengenal kim taehyung?" Tanya Yura.

"tentu" Ucap Jennie.

"Dia mengundang semua perusahaan untuk dating ke pesta pernikahannya nanti"

"Kau mau ikut?" Tanya Jennie.
"Tentu saja"

"Kapan kau akan mengingatnya yur? Dia adalah suami mu" Jennie resah.

"Jennie berhenti.. disini saja makan siang nya" Yura menoleh kea rah samping kiri nya dan menunjuk restoran yang bisa dibilang restoran bintang lima.

"Baiklah" Jennie memarkirkan mobil nya di parkiran khusus tamu restoran.

"Aaa aku sudah lapar" Yura keluar dari mobil ketika Jennie sudah mematikan mesin.

Jennie keluar dan mengunci mobil nya.

Mereka berjalan kea rah pintu masuk restoran dan mencari tempat duduk yang nyaman.

Mereka duduk berhadapan dan memesan makanan.
Selesai memesan makanan mereka saling curhat dan menceritakan masalah.








Namun tanpa di sadari , ada yang memperhatikan mereka terutama Yura.
"Yura..."




Enjoy gais
Salam es oyen
💜💜
Jangan lupa vote n komen nya

stay with meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang