Ochiana Florence, gadis berambut panjang dengan pinggang kecil dan ramping saat ini sedang berjalan kaki di trotoar menuju sekolahnya.
Karena rumah dan sekolahnya berjarak agak dekat, Ochi hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk sampai di sekolah.
Sampai di area sekolah, gadis itu langsung menuju kelasnya yang berada di lantai 2. Ochi berjalan menaiki tangga menuju kelasnya.
"YO WHAT'S UP MY FRIEND," tiba tiba terdengar suara cempreng diikuti sebuah tangan merangkul pundak Ochi, membuatnya terlonjak kaget.
"Apasih lo, pagi pagi dah berisik aja. Ganggu banget," ucap Ochi sebal lalu menabok lengan Lisa, sahabatnya yang banyak tingkah dengan pelan.
Lisa hanya tertawa karena berhasil mengusili Ochi. "Mikir apaan sih, jalan aja sambil ngelamun," sambungnya setelah tertawa.
"Mikirin gimana cara ngedeketin Aiden," ucap Ochi yang membuat Lisa spontan mengumpat kasar karena Aiden itu cowok yang Lisa suka.
"Jauh jauh lo, calon gue itu," kata Lisa cemberut. "Lagian lo kan udah ada Juna," lanjut Lisa menyebutkan seseorang yang sedang dekat dengan Ochi belakangan ini.
"Apaan gue ga jadian njir sama dia," bantah Ochi.
"Emang gue bilangnya lo jadian sama Juna? Ngarep banget mbak nya," ucap Lisa lalu langsung berlari masuk ke kelas. Meninggalkan Ochi yang sedang sibuk mengumpati Lisa dalam hati.
"Punya temen kok kaya anjing,"
Gadis itu lalu menyusul Lisa memasuki ruang kelas 11 IPS 1. Suasana ruang kelas di saat pagi hari sama seperti hari hari sebelumnya.
"WOII PR EKONOMI YANG UDAH SIAPA?" Teriak Dimas si perusuh kelas.
"Nissa tuh biasanya udah," ucap Safa yang duduk di bangku paling depan.
"HAH? ADA PR?" Teriak Lisa panik, buru buru ngambil buku tulisnya lalu menuju meja Nissa bergabung bersama Dimas dan lainnnya yang belum mengerjakan.
"Ck ck ck, mau jadi apa bangsa Indonesia kedepannya kalau kalian aja masih nyontek pr temen." ucap Selvi sok bijak.
"Yee ngaca anjir, situ juga kemaren ngechat minta nyontek pr gue," balas Ochi menanggapi ucapan Selvi sambil berjalan menuju bangkunya yang dekat jendela.
"Anjir chii, jangan buka kartu lah," ucap Selvi malu sendiri lalu diketawain sama Lisa yang membuatnya mengumpat kasar.
"HELLOWW EVERYBODY," teriak Bintang heboh dari pintu kelas.
"Berisik anjing diem," sahut Luna, bendahara kelas yang galak + savage.
"Buset, gue baru dateng udah disemprot aja," gerutu Bintang.
"Emang lo baygon apa disemprot segala," sahut Olive.
"Ayo dikit lagi lucu itu Liv," ucap Bintang yang kemudian kena lempar botol minum oleh Olive.
"TUPPERWARE EMAK GUE ITU ANJG," teriak Hanna yang panik, takut tupperware kesayangan mamanya pecah.
"LIV LO ADA MASALAH APA SIH SAMA GUE," Hanna mengomel sambil berjalan mengambil Tupperware nya di lantai lalu mengeceknya apakah ada yang pecah atau tidak.
"Untung masih mulus njir, kalau nggak gue diusir dari rumah dah," ucap Hanna menghela nafas lega.
"Maaf han, si Bintang tuh ngajak ribut," Olive menunjuk Bintang.
"Salah mulu jadi cogan," balas Bintang.
"Dih, Tang ngaca gih." Celetuk Lisa lalu mengambil cermin kecil dari tasnya. Menunjukkannya ke Bintang. Yang kemudian disambut tawa dari beberapa orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Voices
Teen Fiction"Rald, itu cewek yang kemarin nyanyi sama main gitar bareng lo waktu pensi siapa dah? kok gue baru tau dia?" Tanya Chandra, cogan yang menjabat sebagai kapten basket yang famous dikalangan para cewek. "Oh itu, namanya Ochi. Anak ekskul musik," jawa...