03

26 8 0
                                    

Tadinya Mark pikir semua ini cuma sebatas liat masa lalu. Tapi ternyata dia salah.

Kalo di tanya sekarang dia dimana dia juga bingung dimana.

Yang jelas yang bisa dia liat ya cuma gelap.

Mark berasa diapit tembok-tembok tinggi sama sekali nggak ada cahaya.

Mark jalan kedepan karena dia beneran kaya denger sesuatu di depan sana.

Sayup-sayup suara itu kaya makin deket aja. Mark takut tapi dia nggak bisa lari.

Dia cuma mundur perlahan sampai punggungnya nyentuh pintu di ujung lorong itu. Nggak ada pilihan dia masuk ke sana.

Diam. Cuma itu yang coba Mark lakukan setelah liat sumber suara yang dia denger tadi ada di depan pintu ruangan tempat dia sembunyi.

Tau itu apa? Sesuatu yang baunya busuk dan amis. Mark nggak tau kenapa penciumannya semakin kuat saat kaya begini.

Mual udah jelas. Ya walaupun dia makannanya darah yang juga amis tapi amis ini tuh beda banget.

Sesaat dia pikir dia sendirian di ruangan itu tapi dia salah. Ada cewek diiket di pojokan dan dia yang lain juga diiket di pojokkan yang lain.

Pas itu Mark langsung kasih peringatan ke temen-temen bobroknya. Juga mau pamit kalau seandainya dia nggak bisa balik lagi.

Bisa gitu ya? Masih sempet main hp.

Dia yakin dia bisa selamatin dirinya sendiri.

Nggak mungkin dia nggak bisa diliat lagi.

"Hey kalian" Mark panggil mereka, atau mungkin dirinya sendiri sama satu orang yang lain.

Semua noleh ke dia. Mark yang lain sedikit kaget liat dirinya sendiri.

"Gue bakal bantu kalian" kata Mark lagi.

Mark lepasin ikatan tangan Mark yang lain. Terus cewek di pojokan yang langsung peluk dia yang lain erat.

Bodoamat otak dia terlalu minimalis buat paham.

" jadi kalian tau jalan keluarnya?" Mark tanya ke dia yang lain.

"ada disana tapi lo siapa?"

"Gue lo, lo itu gue. udah ah gue bingung jelasinnya. Yang penting kita bertiga harus keluar dari sini."

"ok jadi dibalik pintu ini itu mungkin zombie? Atau monster pemakan bangkai? Gue nggak tau namanya, tadinya kita sama banyak orang tapi sekarang tinggal kita berdua. Btw dia Yeri." jelas Mark yang lain sambil ngenalin Yeri.

Ok dia paham yang bau busuk itu apa.

"Terus kita harus gimana?" tanya Mark ke dirinya yang lain.

"kita cuma butuh bunuh monster-monster itu." kata Yeri.

"monster-monster?"

***

Beda jauh dari Mark,Jisung enak di rumahnya. Iya dia pergi kerumah dia yang lain. Dia di sambut baik sama orang tua dede bayi yang kemungkinan besar dia. Karena namanya sama.

gak tau kenapa dia seneng banget. Meskipun dia juga di sayang banget sama orang tuanya yang vampir tetep aja rasa sayangnya beda.

Jisung suka disana. Tadi dia muncul didepan pintu. Juga sempet kirim pesan ke temen-temennya. Tadinya dia takut sama apa yang di bilang Mark tapi setelah ada ibu-ibu keluar dari rumah itu terus nyuruh dia masuk karena ibu itu gemes banget sama jisung jadi di suruh masuk.

Dream1-to live as a vampireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang