SEBELAS

14 1 0
                                    

    Sama seperti hujan yg sejuk namun menyakitkan, sama seperti pelangi yg indah namun tak pasti, itu yg vio rasakan sekarang seolah di terbangkan lalu di jatuhkan dan di hancurkan di tempat yg sama, nyatanya semua memang tak ada yg abadi semua hanya permainan semata, hati nya pilu, patah perasaan nya tak bisa di ungkapkan

"Vio"

    Ucapan radit membuyarkan lamunan vio, perlahan mengembalikan fokusnya kepada radit

"Yang tadi gausah di pikirin lah naek cepet" ucap radit sambil memberikan helm kepada vio

  Namun tak ada perubahan ekspresi di wajah vio hanya senyuman tipis sangat tipis hingga orang pun tak akan tau jika vio sedang tersenyum,
   Membelah keramaian ibu kota radit membawa vio tidak langasung kerumah nya radit mengajak nya ke suatu tempat favorit mereka saat kecil, saat sudah sampai vio hanya duduk di bangku yg berada di dekat sungai

"Udah lah vi cowok masih banyak, jan di galauin keliatan banget klo lo bnrn suka sama rio" cerocos radit

"Au dah pusing" jawab vio sambil memejamkan matanya sebentar

"Lo pernah suka sama orang gak dit?" Lanjut vio

"Ya pernah lah, gua kan manusia"

"Siapa emang yg lo suka?"

"Adek lo vi"

"Gila ya lo udah jelek, gay pedhopil lagi" ucap vio keheranan

"Jahat banget ya bacot lo, lagian becanda lah gue yakali beneran suka sama al"

"Hmm"

    Keheningan mulai menghampiri mereka berdua, memendam semua pertanyaan di otak mereka sendiri hanya keheningan yg tenang

________________________

"Jahat banget lo" ucap arga singkat

   Teman di depan nya ini masih bungkam menutup mulutnya rapat rapat, merebah kan badan nya menghirup udara lalu menghembuskan nafas nya perlahan lahan, mulai merekam ulang kejadian yg dia lakukan tadi

"Gak paham si gue maksud lo gimana?" Tanya arga

   Arga tak habis fikir teman nya satu ini bisa berbuat jahat seperti itu

"Bingung"

"Bingung gimana? Harus nya lo fikirin apa resiko nya"

"Gue suka vio"

"Lo suka sama vio kenapa pacaran nya sama sonya?? Labil banget lo kek bocah paud"

"Ada alesan nya"

"Jelasin!, klo gak logis sama sekali gue tonjok lo"

"Hmm.."

Flasbaack~

Di taman suatu komplek dua orang anak SMA duduk di salah satu bangku taman tak ada yg penting untuk di bicarakan, mungkin.

"Yo" panggil seorang gadis

Namun hanya di balas deheman singkat saja

"Gue suka lo" ucap nya lagi

"Gue ngga"

Laki laki itu pun hendak berdiri ingin pergi meninggalkan sahabat lama nya itu

"Gue kena leukimia, gue cuma mau sahabat gue dulu balik lagi ke gue" ucap sonya yg ingin menitikan air matanya

Rio hanya berdiri terdiam memikirkan sesuatu bagaimana pun sonya masih sahabat nya tapi hatinya hanya untuk vio

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

THE EXPRESSIONLESS BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang