Seorang pria bule turun dari mobil berwarna hitam yang sudah terparkir rapih ditempatnya. Tapi, ada yang tidak biasa dengan pria itu. Tak lama setelah pria itu keluar dari mobilnya, seorang gadis juga keluar dari mobil yang sama.
Hal itu mengundang perhatian para kaum hawa.
"Itu siapanya kak Bangchan?"
"Pacarnya?"
"Stok cogan kita berkurang satu."
Bangchan yang sadar bahwa gadis itu hanya terdiam ditempat menghampirinya lalu memegang tangannya, "Jangan takut. Ada gue disini."
Gadis itu mengangguk ragu.
~~~
"Bin, kesambet apa lo? tumben jam segini udah ada dikelas, biasanya juga bolos sama Jisung." tanya Hyunjin sembari mencari keberadaan Jisung yang jelas-jelas tidak ada didalam kelasnya.
"Gue ngga bareng sama Jisung. Tadi gue kerumahnya terus yang keluar malah nyokapnya, katanya si Jisung masih ileran."
"Lo bersihin ilernya?" tanya Felix.
"Bego. Ngapain juga gue bersihin iler orang." Changbin menoyor kepala Felix.
"Sebagai teman yang baik, kita harus saling membantu, Bin." jelas Hyunjin dan Felix mengangguk setuju.
"Ngga bersihin iler orang juga. Lo berdua aja sono kalo mau."
"Ini ngga ada topik lain selain iler?"
"Ada. Gue da–" sebelum Hyunjin melanjutkan ucapannya, Changbin melempar penghapus dan mendarat tepat didalam mulut Hyunjin.
Changbin tertawa puas.
Cuih.
"Sialan lo!"
Hyunjin ingin membalas Changbin, tapi Seungmin si ketua kelas datang ke kelasnya membawa pengumuman.
"Guys, minta perhatiannya bentar ya!"
Seungmin mencoba menenangkan kelasnya yang riuh, "Hari ini kita kedatengan murid baru."
"Siapa, min?" tanya Hyunjin penasaran.
Seungmin mengisyaratkan gadis diluar sana untuk masuk.
Gadis diluar sana mengangguk dan dengan ragu-ragu ia melangkahkan kakinya masuk. Sekarang semua tatapan orang yang berada dikelas itu tertuju padanya.
"Setelah sekian lama nungguin jodoh, akhirnya dateng juga," sahut Hyunjin dengan dramatis, "Rumah lo dimana? udah punya cowo? kalo belom sa–"
"Ngga ada sesi tanya jawab, jadi mending lo diem aja sebelum ni penghapus masuk lagi ke ginjal lo." sarkas Changbin.
"Boleh minta nomor hp nya?"
Hyunjin, Felix, dan Changbin melongo menatap Jeongin tidak percaya. Mereka terkagum.
"Gila! Jeongin kita udah gede." Hyunjin mengelus-ngelus punggung Jeongin.
"Apa salahnya coba?"
"Kalian berempat bisa diem dulu ngga?" Seungmin angkat bicara.
"Mampus lo dimarahin." Felix menahan tawanya.
"Iya pak Seungmin." ucap Hyunjin dan tangannya hormat kepada Seungmin.
"Kenalin diri lo dulu." perintah Seungmin.
Hana berdeham, "Hai temen-temen. Nama gue Ha–"
"WOI TOLONGIN GUE DIKEJAR PAK BIHUN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Han-a
Fanfiction"Sadar ga? semenjak lo dateng kesini, pertemanan mereka jadi hancur gara-gara lo."