2. Marah

2.4K 273 29
                                    

Taehyung dan Jungkook keluar dari dalam mobil. Suara teriakan histeris itu berganti menjadi sunyi.

Taehyung menunduk ketika merasakan tatapan predator dari para murid itu.

"Stt, gak usah dipikirin," ucap Jungkook seraya menggenggam tangan kekasihnya.

"Jungkook!" Pekikan seorang gadis terdengar.

Taehyung mendongak kemudian memasang wajah cemberut. "Lisa jangan deketin Kookie!"

Langkah Lisa sontak terhenti. Suara tawa terdengar dari milik gadis itu. "Ya ampun, Tae cemburu ya?"

"Pokoknya Lisa harus jauh-jauh dari Kookie!"

"Lisa kan ada urusan sama Kookie."

"Ih! Jangan panggil Kookie Kookie! Cuma Tae yang boleh panggil Kookie Kookie!"

"Ya ampun, gemes banget sih!" Pekik Lisa menguyel-uyel pipi tembam Taehyung.

"Lis!"

Lisa cengengesan ketika mendapat tatapan mematikan dari Jungkook. Buru-buru menyingkirkan tangannya dari pipi Taehyung.

"Mas Kookie jangan marah dong," ucap Lisa dengan nada manja.

Pipi Taehyung menggembung dengan mata melotot. Tidak terima dengan ucapan Lisa.

"Akh! Sakit Tae!"

Lisa mengusap betisnya yang menjadi sasaran tendangan Taehyung. Sedangkan si pelaku sudah menyeret Jungkook dari sana.

"Macan! Kaki Lisa sakit nih!"

"Tae gak peduli!"

Jungkook hanya pasrah diseret oleh Taehyung. Entah kekasihnya ini mau membawanya kemana.

"Tae gak suka Kookie dekat Lisa." 

"Lisa kan baik, kenapa Tae gak suka?"

Jungkook menarik Taehyung supaya duduk di kursi panjang di depan kelas.

"Ih, baik apanya? Lisa suka cubit pipi Tae! Lisa juga suka pegang-pegang Kookie."

"Tae dengar." Jungkook memegang pipi Taehyung yang halus, mengusap pelan. "Aku udah bilang kan? Kamu itu nomer satu, dan ingat? Lisa itu sepupu aku, jadi wajar aja kalau kita lebih dekat."

Taehyung merenggut. "Kookie bela Lisa? Oke kalau gitu Kookie nikah aja sama Lisa, perjanjiannya kita batalin, Tae juga gak butuh pulau Kookie!"

Taehyung menghentak-hentakkan kakinya sebelum meninggalkan Jungkook yang hanya mampu menghela napas.

*

Jungkook menyusuri koridor dengan wajah panik. Pasalnya Taehyung tiba-tiba menghilang. Dan bodohnya, Jungkook baru ingat jika Taehyung belum mengenal seluk-beluk sekolah ini.

"Ini semua gara-gara Lisa, awas aja kalau kesayanganku kenapa-napa." Jungkook misuh-misuh tak jelas.

"Jiminie, masih ingat?"

"Tentu saja ingat, kamu gak berubah sih singa."

"Hehe."

Jungkook menghentikan langkahnya. Menoleh ke asal suara dan benar saja jika Taehyung sedang berada di sana, bersama Park Jimin?

"Sayang, aku cariin dari tadi."

Taehyung mengalihkan pandangannya. Dia tidak mau menatap Jungkook.

"Sayang kamu masih marah?"

Tetap saja tidak ada jawaban dari si manis.

"Oke, gini aja. Gimana kalau aku kasih dua pulau buat kamu? Tapi maafin aku."

Taehyung diam.

"Tiga gimana?"

"Empat?"

"Lima?"

"Kookie diam!"

Jungkook langsung kicep. Sedangkan Jimin hanya menjadi penonton.

"Tae bakal maafin Kookie, tapi Tae mau Lima pulau dan tiga jet pribadi. Oh, dan Lucky juga buat Tae."

Jungkook meneguk ludahnya kasar. Ini Taehyung minta sesuatu kayak minta permen saja.

Fyi, Lucky itu adalah mobil  Bugatti La Voiture Noire kesayangan Jungkook.

"Gini saja, gimana kalau Lima pulau dan tiga jet? Jangan Lucky."

"Pokoknya Tae mau Lucky!"

Jungkook mengangguk pelan. "Iya-iya terserah kamu, asalkan kamu gak marah lagi."

"Makasih Kookie!"

Cup.

Memang sudah biasa jika Jungkook menuruti keinginannya Taehyung akan memberikan kecupan gratis.

Tapi, kali ini berbeda karena ... karena Taehyung mengecupnya tepat di bibirnya.

Dan Park Jimin hanya mampu melongo. Dua orang itu seolah tidak menyadari keberadaannya.

TBC

Mine (Kookv) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang