I'm lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home somedayLagu ini adalah lagu yang mewakili perasaanku saat ini, mencintai seorang sahabat yang akupun tidak tahu apakah dia mempunyai rasa atau tidak kepadaku, perasaan ini sudah lama aku pendam, bahkan kalau di hitung-hitung mungkin ini sudah mencapai bagian dari segala rasa yang aku miliki.
Namun hanya dengan melihat dia tersenyum membuat hatiku bahagia, kami bersahabat sejak kecil, bahkan kami kemana-mana pun selalu bersama saat suka maupun duka.
Sebelum itu aku perkenalkan dulu sahabat ku, yang pertama adalah New Thitipoom yang biasa di panggil Hin/New, atau bisa di bilang dia adalah orang yang aku ceritakan tadi, orang yang tiba-tiba masuk membuka pintu hatiku tanpa peduli bagaimana kondisi hatiku yang sekarang hanya terisi namanya di segala sudut.
Dan yang kedua adalah Off Jumpol pemuda bermata sipit yang hobinya bermain game, bahkan tak jarang Off dan New akan menghabiskan waktu mereka hanya untuk bermain game. Bahkan tak jarang mereka akan ribut mengenai siapa yang kalah atau menang.
Sedangkan aku hanya pemuda biasa yang tidak tahu malu mempunyai perasaan terhadap sahabat sendiri, lebih baik aku pendam ke timbang persahabatan kami rusak, itu akan membuat keadaan semakin runyam.
Kini kami berada di halaman belakang rumah New, rumah kami semua berdekatan, dan rumah New berada di tengah-tengah antara rumahku dan Off.
Kami selalu menghabiskan waktu dengan berbagai kegiatan, seperti sekarang terlihat New dan Off tengah berlarian dan saling tertawa satu sama lain. Sedangkan aku hanya berdiam diri sambil membaca komik yang biasa aku baca.
Ku lihat New sangat bahagia, tawanya yang khas membuat aku tidak tahan lagi dengan perasaan ini, tapi apa boleh buat aku harus memendamnya agar tidak ada yang tersakiti di antara kami bertiga. Karena bagaimanapun aku melihat pancaran ketertarikan New terhadap Off. Jadi aku usahakan diriku untuk tidak berharap lebih kepada kenyataan.
Puukk...
"Oiii,, Tay sini ikut main dengan kita, gak bosen apa baca komik mulu", seru Hin yang kini tepat berada di depanku.
Sedangkan Off dia masih asik bermain bola basket di seberang sana. Tanpa terganggu dengan apapun.
"Kalian berdua saja, aku lagi males jadi jangan ganggu aku," ucapku seraya membalikkan tubuhku dan melanjutkan membaca komik.
"Eleh sombong banget nih anak", serunya sambil meninggalkan diriku. Untuk bergabung dengan Off.
Bukannya aku tidak mau, tapi aku masih belum bisa menahan debaran jantung ku saat berdekatan dengannya, walaupun rasa ini sudah aku miliki dari lama, tapi masih tetap saja jantungku berdetak kencang saat melihatnya.
Dan yang aku lakukan sekarang adalah mengawasi dia dari jauh, tanpa perlu melakukan hal yang membuat dia sedih ataupun terluka.
Dan tanpa aku sadari mataku mulai memberat dan yang aku ingat hanyalah gelap, mungkin aku akan menuju ke alam di mana aku bisa merasakan indahnya cinta kepadanya, yaitu di dalam mimpi.
"Peng...Peng..Peng..!
"Woe, bangun kagak mau pulang lu?" Seru Off yang dari tadi berusaha membangunkan ku."Eh.. gue ketiduran ya?" Ucapku dengan mata yang setengah terpejam.
"Masih nanya lagi", "ayo pulang sudah sore", seru Off lagi kepadaku.
"Btw Hin mana peng?", Ucapku setelah semua nyawaku terkumpul.
"Dia sudah pulang duluan", "lu sih tidur kayak orang mati", serunya sambil berlalu menuju rumahnya.
.
.
.
.
.Seharusnya aku tinggal di rumah, Karena sekarang aku melihat orang yang aku cintai tengah berpelukan dengan sahabatku sendiri. Tapi apa boleh buat inilah hasil dari diriku yang tidak pernah berani mengatakan bahwa aku mencintainya.
Tapi tidak, aku tidak bermaksud membuat semuanya menjadi sulit dan melihat bahwa aku tidak diciptakan untuk menjadi pasanganmu, dan kau tidak diciptakan untukku.
Aku hanya ingin menjadi orang yang membuat harimu menyenangkan, menjadi orang pertama yang kamu pikirkan saat dirimu bangun tidur.
Aku tidak sabar untuk menjadi nomor satu untuk mu, aku akan menjadi penggemar terbesarmu, Tapi aku tidak ingin menghancurkan hatimu dan membuatmu menangis.
Cintai seseorang karena mencintaimu, bukannya seseorang yang benar-benar keren, Itu membuat hatimu meleleh
Siapa yang tahu apa yang sebenarnya kamu rasakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRICLE IN LOVE
RandomCerita perjuangan Tay Tawan untuk menjalani hidup di saat sesuatu yang dia harapkan tidak sesuai dengan kenyataan.