01.[Dorm]

1.9K 194 7
                                    

di manakah akhirnya?
seberapa jauh aku bisa melangkah?
sekarang telah dimulai, hanya setengah jalan
jika aku berbalik, maka semuanya berakhir”

(Cherry Bomb)

Beberapa Minggu yang lalu NCT 127 baru saja merilis MV terbarunya yang berjudul Punch. MV terbarunya sukses menarik perhatian banyak orang berkat visual luar biasa dari setiap member. Seluruh member tampil berbeda dari MV sebelumnya yang berjudul Kick It. Namun tur konser mereka terpaksa dibatalkan akibat dari pandemi yang sedang booming akhir-akhir ini. Saat ini member NCT 127 hanya melakukan kegiatan di dalam dorm, interview, perform, dan Suting NCT Daily.

Seperti saat ini, Haechan sedang merecoki Taeyong yang sedang memasak hidangan makan malam di dapur. Kenapa Taeyong lebih memilih memasak sendiri daripada memesan? Jawabnya simpel, Taeyong tidak ingin 'anak laki-lakinya' memakan makanan yang tidak sehat. Sebenarnya tidak hanya Haechan dan Taeyong yang berada di situ, ada juga Jaehyun yang sedang fokus memotong wortel. Tapi Haechan tidak berani menganggu jaehyun karena jika dia sudah marah, hm sangat menakutkan.

"Hyung cepatlah aku sudah sangat lapar." Haechan merengek dengan nada tingginya, mungkin itu terdengar sampai lantai atas.

"Jika kamu ingin cepat makan, maka berhentilah menganggu." Entah yang ke berapa kalinya telinga Taeyong berdengung akibat teriakan Haechan yang sangat melengking.

Mungkin karena bosan menganggu Taeyong, Haechan memilih pergi keluar dari dapur dan menaiki tangga menuju lantai atas. Pemuda dengan setelah piyama biru polos itu berjalan melewati beberapa pintu sebelum berhenti di pintu yang paling pojok. Di dalam ruangan itu sangat sepi, lampunya juga tidak dinyalakan. Apa pemiliknya di dalam? Haechan bertanya pada dirinya sendiri.

"Markeu-ya apa kamu di dalam?" Haechan berteriak dan mengetuk—lebih tepatnya mengebrak pintu dengan kasar.

Haechan terus berteriak hingga pintu didepannya terbuka, menampakkan seorang pria berambut gelap yang acak-acakan. Sepertinya baru saja bangun tidur karena terganggu oleh Haechan.

"Kenapa kamu berteriak-teriak di depan kamar orang?" Mark bertanya dengan suara seraknya khas orang yang baru bangun tidur.

"Aku hanya sedang bosan." Laki-laki yang lebih muda tersenyum lebar, tidak merasa bersalah bahkan setelah menganggu tidur orang lain.

"Kau ini." Mark berniat menutup pintu dan melanjutkan tidurnya yang terganggu tadi, tapi ia mengurungkan niatnya saat melihat pemuda itu berdiri di depan pintu dan menatapnya dengan tatapan mata anak anjing.

Ah aku tidak bisa menolaknya, Mark mendesah dalam hati. Dia berbalik dan berjalan menuju kamar mandi untuk membasuh mukanya agar kantuknya pergi.

Haechan tersenyum senang, merasa memenangkan pertandingan dengan Mark. Padahal mereka tidak berdebat, tapi Mark memilih mengalah, apalagi kalau berdebat Mark pasti akan langsung kalah telak dari Haechan.

Saat masuk, pemandangan pertama yang Haechan lihat adalah kamar yang sangat rapi dan bersih. Perabotannya ditata sangat teratur, dan temperaturnya 18,3 derajat Celcius. Pantas saja Mark sangat betah di dalam kamar, ternyata tempat ini sangat nyaman untuk tidur!

Ada dua ranjang di ruangan itu, yang satu selimutnya masih terlipat rapi, dan yang di sebelahnya sedikit berantakan karena Mark baru saja tidur di atasnya. Haechan tanpa berpikir panjang berbaring di ranjang Mark. Dia berbaring telentang, menatap lurus langit-langit kamar yang berwarna putih, pikirannya kacau. Entah apa yang ia pikirkan, gejolak emosi menganggu hatinya. Dia merasa sedih, senang, cemas dan khawatir Secara bersamaan, Haechan tidak tahu apa yang ia khawatirkan, apa yang membuatnya sedih. Sangat aneh, ini terlalu tiba-tiba.

Dia mengalihkan pandangannya ke samping dan melihat handphone hitam di atas nakas milik Mark. Kebetulan sekali pemiliknya sedang berada di kamar mandi, Haechan pun mengambil benda itu.
Dia mengetuk dua kali pada layar, layar gelapnya langsung digantikan dengan foto dua orang yang berdiri berdampingan dan berpose dengan kedua tangan di angkat tinggi-tinggi, oh itu foto mereka berdua.

"Apa yang kamu lakukan?" Mark mengejutkan Haechan dengan suaranya. Hampir saja benda kotak itu jatuh tepat di tulang hidung Haechan.

Haechan memutar kepalanya untuk memandang pria yang berdiri di samping ranjang. Rambut bagian depannya basah karena air, beberapa helai rambut juga menempel di dahinya yang putih, dia terlihat sangat tampan. Apa yang dia pikirkan, Haechan hampir menampar pipinya sendiri saat pikirannya mulai menuju ke arah yang tidak benar.

"Ayo turun untuk makan malam." Haechan meletakkan kembali ponsel Mark di nakas. Dia turun dari ranjang dan berjalan keluar dari kamar.

"Tunggu sebentar, aku akan ganti baju." Tidak menunggu jawaban dari Haechan, Mark langsung melepas kaos yang ia pakai dan melemparnya ke dalam mesin cuci. Tangannya menyambar kaos hitam dari lemari dan memakainya sambil berlari menyusul Haechan.

____

Suasana di meja makan cukup tenang. Semua orang yang duduk mengelilingi meja makan berwarna putih itu hanya sibuk dengan makanan mereka masing-masing. Tidak ada yang berniat memulai percakapan atau berbicara. Suasananya benar-benar berbeda dari yang mereka tunjukkan didepan kamera.

Haechan sedang sibuk memasukan makan kedalam mulutnya saat seseorang meletakkan daging kedalam mangkuknya. Dia mendongak, matanya segera bertemu dengan manik hitam yang menatapnya dengan lembut.

"Isi perut bayimu dengan daging." Pria berambut gelap yang duduk di hadapannya juga menambahkan telur.

Seluruh member di sana memandang mereka berdua dengan sedikit aneh. Tidak biasanya Mark memperlakukan Haechan seperti ini. Jangankan member lain, Haechan sendiri juga sangat terkejut dengan apa yang dilakukan Mark. Dia hanya bisa berterima kasih kepada Mark dengan mulutnya yang penuh dengan makanan.

"Mark apa tadi kepalamu terbentur sesuatu?"cetus Jhonny yang sejak tadi sudah memperhatikan interaksi mereka berdua.

"Tidak. apa ada sesuatu yang salah, Hyung?"Mark menjawab dengan tenang.

"Tidak ada yang salah. Makanlah yang banyak."Taeyong membalas dengan cepat dan mengedipkan sebelah matanya kepada member lain. Seolah matanya mengatakan 'biarkan. Jangan mengatakan sesuatu tentang perilaku mereka.' Mereka pun kembali mengalihkan perhatian kepada makanan masing-masing tanpa mengatakan sesuatu lagi.

_____

Feel-nya dapet gak sih?
Gak pinter ngediskripsiin soalnya.




Secret Relationship||[MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang