Promise Me

534 116 5
                                    

ini harusnya up kemarin Jumat :(((((( maafin aku lupa karena ada kuis malem kemarin Jumat jadi lupa buat up :')



Suara guyuran air dari kamar mandi menandakan bahwa sang pemilik apartemen itu sedang membersihkan dirinya. Tidak butuh waktu lama bagi Seulgi untuk menyegarkan dirinya kembali. Selesai mandi dan menggunakan jubah handuknya, ia lalu berjalan menuju lemari pakaian untuk memilih pakaian apa yang harus ia kenakan hari ini.

Tangannya sibuk memilih baju dan juga celana yang ada di lemari pakaiannya. Tangannya kemudian berhenti saat melihat sebuah kaos putih berlengan pendek dengan gambar beruang yang besar di bagian depan. Salah satu kaos kesayangannya dulu. 






Flashback




"Kang Seulgi, lo mau kemana? hari ini kan lo piket!" teriak seorang gadis dari dalam ruang kelas. Sedangkan gadis lainnya yang sedang berlari membalikkan badan sebentar sebelum berucap, "Gantiin gue sore ini, Wen! Gue ada urusan, dah!"

Gadis yang bernama Wendy itu menekan kedua bibir dan mengembungkan pipinya menahan emosi. Ini bukan pertama kali baginya diperlakukan sepeti itu oleh teman dekatnya, Kang Seulgi. Gadis bermata monolid itu selalu saja menghindari piket sore dengan alasan yang selalu sama yaitu ada urusan.

Yah, dia sebenarnya tahu apa "urusan" yang sedangdikerjakan oleh Seulgi yang tidak lain dan tidak bukan adalah bertemu dnegankakak tersayang sahabatnya itu.  Langkah kaki Kang Seulgi semakin bergerak cepat menuju salah satu café yang ada di daerah yang tidak begitu jauh dari sekolahnya.

 Café tersebut baru saja buka beberapa hari lalu dan katanya sangat ramai dikunjungi orang. Kemarin, Joohyun mengajaknya untuk ke café tersebut. Katanya, "Anggap aja ini kompensasi karena minggu kemarin aku ngga jadi pergi sama kamu". Ia berhenti sejenak untuk menetralkan deru napasnya. Setelah membenahi seragamnya yang sedikit berantakan, ia kemudian memasuki café itu.

"Bear, sini!" teriak seorang gadis yang duduk di kursi dekat dengan jendela. Seulgi menengok ke arah gadis itu dengan muka yang merah karena malu tangannya menutupi sebagian wajahnya.. Bisa-bisanya Kak Joohyun memanggilnya begitu di ruang publik.

"Hei Bear!" sapa Joohyun dengan riang, ia suka melihat wajah Seulgi yang saat ini sedang menahan malu.

"Kan udah aku bilang, jangan panggil aku begitu kalo lagi di luar!" desisnya marah. Namun, ia malah mendapat tawa kecil dari Joohyun.

"Kakak ketawa?" delik Seulgi kesal. Joohyun kemudian menahan tawanya itu, tidak ingin adik kesayangannya itu bertambah marah kepadanya.

"Maaf Seulgi, tapi wajahmu itu lucu banget kalo lagi malu" ujar Joohyun setelah berhenti tertawa. Seulgi kemudian mendengus kesal, "terserah kamu"

Joohyun memicingkan matanya karena perkataan Seulgi barusan, "Heh, makin lama kamu makin ngga sopan ya sama aku. Beraninya kamu manggil aku hanya dengan 'kamu', kan diantara kita berdua aku yang jadi kakak disini."

Seulgi tersenyum miring, "Loh bukannya aku yang lebih pantes di posisi 'kakak' ya? Bukannya kata kakak dulu begitu? Aku harus menghormati kakak karena kakak lebih tinggi dari aku?"

Joohyun mencibir alasan Seulgi, "Itu kan dulu ... sekarang  kita kan udah sama-sama tahu kalo itu ngga bener"

"Kiti kin idih simi-simi tihi kili iti nggi binir" tiru Seulgi lengkap dengan bibir monyongnya yang kemudian mendapat 'hadiah' pukulan di bahunya dari Joohyun.

HeatherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang