Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Happy Reading
"Lihatlah wanita kotor itu! Sok iya banget cihh."
"Wajah malaikat, hati iblis check!"
"Gua sih terima fakta yah, memang wajahnya cantik jadi it's ok kalo dia selingkuhan orang lain. Kentang can't relate."
"Jangan begitu ah, kita doain aja semoga dia dapat berubah."
"Berapa tebal isi dari dompet jalang tersebut?"
Aku berjalan anggun dengan sepasang airpods ditelingaku. Sudah seperti hal yang tabu kalau orang-orang melihatku menginjakkan kaki disuatu tempat maka dengan cepatnya bibir mereka bergerak ke kanan maupun kiri.
Jika kamu menjadi diriku sudah pasti kamu akan sakit hati mendengar gunjingan dari orang-orang tersebut. Tapi ya— inilah hidupku, aku tidak masalah jika mereka dengan seenaknya membicarakanku. Mungkin mereka terlalu iri dengan gaya hidup glamourku yang berasal dari hubungan perselingkuhan orang lain.
Mungkin.
Malam ini aku bersama sahabatku datang lagi ke suatu tempat yang letaknya diujung kota Seoul. Tempat dimana orang-orang pendosa seperti ku ini berkumpul, ya tempat yang ku maksud bukan lain adalah diskotik atau yang biasa Jennie dan aku anggap rumah kedua bagi kami.
Ketika masuk aroma kuat dari sebotol wine langsung menusuk indra penciuman kami berdua dan juga bisa dipastikan orang-orang sedang berdansa ria dengan tangan memegang alkohol yang jenis nya berbeda antar satu sama lain.
Jennie, sahabatku ini langsung menarik tangan kecilku secara cepat menuju ke sebuah sofa. Dengan santai kedua tangannya bertepuk kecil untuk memanggil pelayan diskotik tersebut. Padahal baru saja kami mendaratkan bokong kami disofa itu.
"Tolong vodka dan soju nya untuk dua orang. Dan seporsi daging asap dengan parutan emas diatasnya." ucapnya kepada pelayan tersebut dengan arogan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
