Part 1 (Awal Bertemu)

1K 110 57
                                    

Keluarga merupakan harta yang paling berharga yang dimiliki oleh manusia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keluarga merupakan harta yang paling berharga yang dimiliki oleh manusia. Setiap manusia akan sangat merasa bahagia ketika ditempatkan dalam lingkup keluarga yang masing-masing mempunyai kehangatan untuk menyambutnya.

Rumah itu adalah rumah yang sederhana dan bisa dibilang rumah yang kecil menurut orang-orang kaya. Tapi kebahagiaan dalam keluarga bukanlah tentang seberapa besar rumah yang kamu tempati atau sebanyak apapun kekayaan yang kamu miliki. Tapi kadar bahagia dalam keluarga bisa dilihat dengan kehidupan-kehidupan dan kehangatan-kehangatan yang ada di dalamnya.

Seperti keluarga kecil Zidan misalnya. Sebuah keluarga yang didalamnya hanya terdiri dari seorang ibu, satu anak perempuan dan satu anak laki-laki.

Namanya Zidan Ali Kadafi. Laki-laki yang kerap disapa Zidan itu adalah sosok laki-laki tampan dan baik hati.  Ia memiliki seorang adik perempuan yang cantik, yang saat ini sudah memasuki usia remaja, Keisya Anastasya namanya.

Semenjak ayahnya meninggal dunia, Zidan lah yang menjadi tulang punggung keluarganya. Ia harus membiayai sekolah adiknya dan membiayai segala keperluan yang ada di keluarganya. Sementara itu, Reni-ibunya, sudah tidak bisa bekerja untuk membantu memenuhi kebutuhan kehidupan mereka. Ia jadi sering sakit-sakitan sepeninggal suaminya.

Setiap harinya Zidan menjadi buruh tani di desanya. Ia akan dengan senang hati menerima segala pekerjaan yang di perintahkan oleh pemilik pertanian di desanya.

Mengapa Zidan tidak pergi keluar kota saja untuk mencari pekerjaan? Setidaknya ia bisa mendapatkan pekerjaan yang layak disana.

Jawabannya adalah, karena Zidan tidak memiliki ijasah SMA. Ia terpaksa harus putus sekolah karena dirasa jika ia tetap memaksakan untuk tetap melanjutkan sekolah, maka biaya kehidupan mereka akan semakin bertambah. Jadi, ia memutuskan untuk berhenti sekolah, dan fokus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Awalnya Keisya tidak setuju jika kakaknya itu harus berhenti sekolah. karena menurutnya, Zidan sudah tinggal dua langkah lagi untuk menuju kelulusan. Ya, karena pada saat itu laki-laki itu memang sudah masuk kelas 11 SMA.

Keisya fikir dengan Zidan mempunyai ijasah SMA, ia akan mendapatkan pekerjaan yang setidaknya layak nantinya. Tapi Zidan selalu menolak dan mengatakan,

"Di era modern ini, lulusan SMA bisa dapet kerja apa, de? Udahlah, kamu ga usah pikirkan kakak. Yang penting tugas kamu sekarang itu, cuma belajar yang bener, yang rajin. Biar nanti kamu jadi orang sukses, dan bikin kakak dan ibu bangga," katanya waktu itu, sambil tersenyum hangat.

Sejak saat itu, Keisya berjanji akan rajin belajar agar menjadi orang sukses nantinya, dan akan mengubah kehidupan keluarganya.

About ZidanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang