Hanya sebuah kisah sederhana yang akan disampaikan disini.
Kisah seorang bernama Felix yang berjuang mendampingi sahabat kecilnya yang mendapat cobaan yang luar biasa dari yang Maha Kuasa
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gue bakal ngelindungin lo, bakal ada disisi lo selagi gue bisa, selagi gue mampu. Gue gak bakal ninggalin lo Cait, gue janji"
— Lee Felix, Your Side
••••
Bandung, 2017
Suara gemuruh dari langit menelisik setiap telinga yang medengarnya dan suara gemuruh tersebut disertai oleh derasnya hujan pada sore itu
Suara gemuruh tersebut sedikit menganggu seorang lelaki muda bernama Felix, parasnya tampan dan gagah. Ia kini sedang berada di perpustakaan di pusat kota
Sangat jarang anak seumuran seperti Felix yang mengunjungi tempat tersebut, tetapi hal itu tidak berlaku bagi Felix, menurutnya perpustakaan adalah tempat yang sangat nyaman dan aman untuk dirinya menenangkan pikiran
Hobi Felix memang suka membaca buku, tetapi kita juga tidak bisa mengatakan bahwa ia adalah kutu buku karena masih banyak hal lain yang Felix suka dan cukup sering untuk dia lakukan, seperti berolahraga atau hal lainnya.
Felix kini sedang menyeruput segelas kopi panas yang ia beli sebelumnya, ia sedang membaca buku mengenai tentang ilmu astronomi, entah ia sangat gemar membaca buku yang berbau-bau tentang astronomi
"Apa gue jadi astronot aja ya?" gumam Felix bertanya kepada dirinya sendiri tetapi tidak lama kemudian ia menggeleng, "Ah! enggak ah ribet, beresiko lagi."
Memang sejak dulu Felix memang tertarik dengan hal berbau astronomi dan kedua orang tuanya pun menyetujuinya tetapi saat ia menginjak umur 18 tahun ini, terkadang membuat ia ragu dengan hal itu
"Ah shit! mikirin masa depan emang rumit, tau ah gue mikirin nanti aja," gumam Felix lagi dan ia pun langsung menutup buku yang ia baca dan mengembalikannya ke rak buku di sebelahnya
Ia menghabiskan kopi yang ia pegang itu lalu membuangnya ke tong sampah yang tersedia di perpustakaan tersebut. Felix menggendong tasnya dan berjalan keluar dari perpustakaan kota tersebut
Ia berniat memesan ojek online untuk mengantarnya ke suatu tempat, ke tempat yang rutin ia kunjungi setiap hari sebelum ia pulang ke rumah. Tempat yang tidak pernah lupa ia kunjungi sejak 2 tahun belakangan ini.
Ia pergi ke rumah sakit, ke tempat rehabilitasi psikososial yang ada disana. Tempat dimana teman kecilnya dirawat sejak 2 tahun yang lalu
••••
Felix memencet tombol lantai 5 di lift rumah sakit yang ia kunjungi, ia sudah menjinjing satu plastik yang berisi makanan yang telah ia beli saat menunggu datangnya ojek online tadi
Lift pun berbunyi tepat di lantai 5 dan tidak lama kemudian pintu lift tersebut terbuka dan Felix pun langsung keluar dari lift tersebut dan berjalan di lorong rumah sakit tersebut
