Tidak di Sengaja

884 58 8
                                    

  "Emu, tolong bawa buku-buku ini ke perpustakaan" pinta seorang Guru pada muridnya yang bernama Emu. Guru itu pun pergi beberapa saat.

  Emu menarik kursinya dan menghampiri meja guru yang terdapat buku-buku tersebut. "Bantu ngak?" tanya Hiro teman sebangku Emu. Emu menjawabnya hanya dengan gelengan kepala.

  Emu mengambil buku yang jumlahnya ada 36, sama seperti jumlah siswa di kelas itu. Tumpukan yang lumayan tinggi dan berat. Emu mengambil seluruh buku itu dan pergi ke luar kelas untuk ke perpustakaan.

    "Ugh susah sekali untuk melihat" keluh Emu. Walaupun tumpukan itu tidak terlalu berat bagi Emu, tumpukan itu sangat tinggi membuatnya sulit untuk melihat. Biasa lah derita orang pendek (awok).

 
Bruk

  Emu tak sengaja menabrak seseorang sehingga buku yang ia bawa terjatuh ke lantai. Emu pun langsung mengambil buku-buku yang jatuh tadi. "Tunggu.." ia mendongak ke atas melihat pria yang ia tabrak memalingkan tubuhnya tak bergerak.

'Mampus'

  Emu berdiri pelan. "Ma-maaf kan aku" ucap Emu sambil membungkukkan badannya. Pria itu masih tak berbalik membuat Emu makin takut.

  Pria itu mulai berbalik ia melihat Emu yang ketakutan. "Hei aku tidak marah" ucap pria itu membuat Emu menatapnya.

  Pria itu mengambil buku dan membawanya setengah. "Ayo kita bawa bersama" ucap pria itu sambil tersenyum. Emu mengangguk dan mengambil sisa bukunya.

  "Oh ya perkenalkan namaku Shouma Parado. Kau panggil saja Parad" ucap pria itu lagi. Emu mengangguk mengerti.

  "Namaku Hojo Emu" ucap Emu membalas senyuman Parad.

  "Manis" gumam Parad tapi bisa di dengar oleh Emu.

  "Ha?"

  "Bu-bukan, ayo kita antar buku ini ke perpus" ucap Parad dan berjalan sejajar dengan Emu.

                                ~111~

  "Parad terima kasih sudah membantuku" ucap Emu. Parad tersenyum dan memandang Emu.

  "Hei Emu pipimu sangat chuuby" ucap Parad sambil mencubit kedua pipi Emu. Emu yang pipinya di cubit oleh Parad pun pipinya pun memerah.

  "Ohok ohok ada yang pacaran ni ye~" suara seorang wanita berhasil membuat Emu dan Parad menoleh.

  "Yuri-chan"

  "Para-nii punya pacar. Bilang ke kak Graphite ah~" tambah Yuri yang berhasil membuat Parad terkaget.

  "Woi jangan" sontak saja Parad sedikit berteriak.

  "Parad kau kenal?" tanya Emu menunjuk Yuri. Yuri pun mulai menghampiri mereka.

  "Hai Emu namaku Yuri. Aku adiknya Parad" jelas Yuri pada Emu. Emu menyergitkan dahinya.

  "Kau mengenalku?" tanya Emu sambil menunjuk dirinya sendiri.

  "Haha maaf ya aku ini indigo" jelas Yuri pada Emu. Emu hanya mengangguk tanda mengeri.

  "Seperti Takeru ya" tanya Emu lagi. Parad mengangguk.

  "Dia sepupu kami" kali ini Parad yang berbicara. Emu di buat kagum dengan ucapan Parad. 

  "Baiklah lanjutkan pacarannya ya Para-nii dan.. Emu-nii" ucap Yuri dan pergi ke kelasnya.

  "Tunggu.. Emu-nii"

Bluss

  Pipi Emu memerah. Ia terkejut panggilan Yuri, adik Parad memanggilnya dengan sebutan 'Emu-nii'.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

1 Second : Me and My LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang