One and Only

24 2 0
                                    


Happy reading💚

"Tolong jaga dia"
1 kalimat 3 kata yang selalu menghantui pikiranku selama ini. Selalu saja terlintas dipikiranku, tak pernah hilang sedetik pun. Aku.. aku.... aku rindu.

"Hai kak, aku kangen bangeeeettt!!!! Eh kak, kok kamu ngelamun sih?," sapa Aera padaku yang sedang duduk di kursi, dia memelukku erat dari belakang. 

"Oh hai, aku juga kangen. Melamun? Kayaknya kamu salah liat" jawabku dengan agak tersentak kaget

Aera berhasil membuat aku terkejut dan tersadar dari lamunanku. Bagaimana dia bisa tahu bahwa aku sedang disini?

"Mana mungkin aku salah lihat"

"Iya kamu salah lihat. Sayang, bagaimana kamu tahu saya-- aku disini?"

Duh, gawat. Bayangan tentang masa lalu itu dan kedatangan Aera yang tiba-tiba benar-benar membuatku sedikit gugup.

Aera memiringkan kepalanya sedikit untuk menatapku. Jantungnya menjadi agak berdebar. Tidak, bukan karena dia tampak sangat cantik saat dilihat dari dekat. Ah, m-maksudku, ya, dia sangat cantik. Sangaaaattt cantik , tapi bukan ini yang sedang kumaksud.

"Hey ayolah.. Semua murid kelas 12 kan lagi pada mempersiapkan ujian. Mana mungkin aku nebak kamu lagi di kantin? Pastilah perpustakaan tujuanmu, tempatmu ngehabisin waktu. Huft, aku ngerasa diduain dengan perpustakaan dan buku-bukumu yang banyak ini"

Aku menghela nafas pelan. Syukurlah, dia tidak menyadari adanya perubahan padaku. Aku terkekeh pelan merespon ocehan cemburu dari anak ini.

"Maaf, aku minta maaf. Setelah ujian akhir, aku berjanji akan menghabiskan waktu denganmu" jawabku sambil menepuk pelan kepala Aera. Huft, ujian benar-benar menghalangi kami untuk bertemu.

"Cih apa-apaan.. Justru aku yang bakal sibuk sama tugas akhir.." raut wajahnya tiba-tiba agak sedih

"Loh? Tugas apalagi?"

"Berbagai remedial akan menungguku" jawab Aera disertai cengiran kuda nya

Bugkh..

Aku memukul pelan lengan Aera pelan. Anak ini... selalu saja pesimis.

"Ah.. Sakit.."

"Kamu harus belajar, bagaimana bisa kamu sudah putus asa bahkan sebelum ujian dimulai"

"Itu udah jadi kebiasaanku," keluhnya sambil mengusap lengannya yang mungkin tidak sebenarnya sakit.

"Kamu harus belajar, Aera. Aku tidak suka. Aku gak mau ya punya pacar yang malas belajar"

"JADIIII.. KAMU GAK MAU PACARAN LAGI SAMA AKU?"

"Bukan begitu.. A-ah.. Pokoknya.. Pokoknya kamu harus rajin belajar. Aku gak mau tahu, kamu harus rajin belajar. Nanti akan kuajari kalau ada yang belum kamu ngerti, hubungi saja aku, pokoknya ha--!"

"Bawel" sela nya sambil menjulurkan lidahnya meledek

Aku tersenyum. Entah, tapi menurutnya, Aera memang manis. Dia lucu.

Aku melanjutkan acara belajarku. Sedangkan Aera sibuk dengan handphone-nya.

"Kak.. Kak Rowoon.."

"Y-ya?"

"Lihat ini"

"Apa?"

Aku tersentak kaget.. lagi. Sudah berapa kali Aera membuatku terkejut hari ini?

"Sebentar lagi udah mau masuk bulan Desember"

"Lalu?"

"Sebentar lagi hari ulang tahunmu"

I am himWhere stories live. Discover now