S-saem I

9.3K 419 29
                                    

••

"Tidak, aku tidak ingin pindah dari sini. Lagi pula aku bisa jaga diri, toh aku sudah hampir 1 tahun disini dan tidak ada apa apa"

"Bagaimana pun kau harus pindah, kau itu perempuan. Disekitarmy tidak baik untuk anak gadis sepertimu. Besok aku akan kesana, kemasi barang barangmu"

"Kau menyebalkan kak!"

"Ini demi kebaikanmu. Tidurlah. Selamat malam adik manisku"

Percakapan itu diputuskan oleh sebelah pihak. Ya kakak dari Kim Haera. Kim Seokjin.

Haera tinggal di Seoul. Sedangkan kedua orang tuanya dan kakaknya tinggal di Busan. Ayah haera seorang arsitek dan ibunya seorang desainner. Sedang kan kakaknya bekerja di salah satu perusahaan di busan. Haera memilih bersekolah di Seoul agar ia lebih mandiri. Bagaimana pun setelah ini ia akan melanjutkan studynya, hitung hitung sebagai simulasi hidup mandiri. Tapi kakaknya memutuskan untuk tinggal bersama temannya yang kebetulan berada di Seoul juga. Karena daerah kost haera sekarang banyak sekali pria pria hidung belang yang mabuk mabukan, narkoba dan lain lain.

Jin takut, apalagi haera adalah seorang gadis. Lagi pula jin dapat memantau haera melalui temannya yang mengawasi dan menjaganya, itu lebih baik dari pada tinggal sendiri.

••

'tok tok tok'

"Haera!!! Buka ini aku!" teriak seseorang dari luar sana siapa lagi kalau bukan Seokjin.

Haera mendengar itu, namun haera tidak menghiraukannya. Ia sibuk menatap barang barang didepannya yang sudah ia kemas.

"Menyebalkan, sudah kubilang tidak ingin pindah. Tau begini aku tidak mau punya kakak" kesal haera.

"YAKKK KIM HAERA!" Teriakan terdengar lagi dari luar sana beserta suara gedoran pintu. Untung daerah sini sepi, jika tidak mungkin Seokjin sudah babak belur diluar sana karena menggedor gedor pintu seperti kesetanan.

"Ck! Kau berisik!" ucap haera setelah membuka pintu.

"Kau lama bodoh" ucap seokjin sambil mentoyor jidat haera.

"Haishh yakkk! Kakak menyebalkan!" bentak haera dengan suara melengking, seokjin terkekeh. Senang sekali rasanya menjahili haera.

"Apa barang barang mu sudah selesai?" ucap seokjin langsung masuk kedalam. Haera ikut masuk "Aku tidak ingin pindah, apalagi kemana kau bilang kemana itu kerumah temanmu. Yang benar saja!" ucap haera dengan kesal.

"Sudah kubilang ini demi kebaikanmu"

"Ayo angkat barang barangmu kemobil" lanjut seokjin sambil mengangkat koper milik haera. Sedangkan haera mengangkat kotak sepatunya dengan tidak semangat.

"Lihat mengangkat itu saja kau seperti tidak makan 5 abad" ucap seokjin menatap haera yang hendak memasukkan kotak kedalam bagasi.

"Kau bisa diam? Atau aku tidak akan ikut" ucap hera sinis.

"Yaya, aku hanya bercanda sensitif sekali. Apa kau PMS?" ucap seokjin lagi. Haera menatapnya semakin sinis. Seokjin yang melihat itu berlari kedalam untuk menghindari amukan singa betina.

Selama ditengah perjalanan seokjin banyak mengoceh. Haera yang pusing mendengarnya hanya diam sambil memasang eraphonenya. Seokjin yang merasa tidak ada balasan dari haera menatap sang lawan bicara. Seokjin yang geram menarik earphone itu, sontak haera langsung menatapnya kesal. "Kau dengar apa yang kubilang?" ucap seokjin tak kalah kesal.

"Yaya, fokuslah mengemudi" jawab haera. Mengalah lebih baik, seokjin tau adiknya keras kepala sekali. Semoga dia tidak menyusahkan temannya nanyi pikir seokjin.

S-Saem [M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang