"aku hanya perempuan biasa pada
umumnya, hanya mengagumi mu dalam diam tanpa bisa mengunggkapkannya secara langsung".~Zeelyana Anastasya.
happy reading! 🐚🌺
.
.
.
.
.Tidak seperti biasanya Zee sudah rapi dengan seragamnya dan siap untuk berangkat menuju ke sekolah. Biasanya Zee berangkat ke sekolah 15 menit sebelum bel masuk.
"tumben udah rapi?" tanya pria bernama Jaehyun.
Zee memicingkan matanya sambil balas bertanya "loh,loh,loh ada larangan nya toh kalo jam segini udah rapi?".
"ya engga, biasanya kan jam segini lu masih bertamasya di alam gaib lu" balas Jaehyun.
"sembarang!" ucap Zee sambil bertolak pinggang.
"yaudah bareng gw ga berangkatnya?".
Kemudian Zee mengembangkan senyumannya mendapatkan tawaran dari sang kaka.
"tapi gw naik motor, nanti gw bawa mercedes kesekolah dikata Riya lagi" kata jaehyun.
"gapapa" ucap Zee sambil menggaggukkan kepalanya, seengganya Zee gaperlu cape jalan kaki ke halte buat naik bus, karna mobilnya masih di bengkel.
***
"ya ampun Lia liat siapa yang dateng!" teriak Yuqi, sambil menggoyang-goyangkan pundak Lia.
"woi ah anjir ganggu orang makan nasi uduk lu, emnk siapa si heboh banget?" sahut Lia.
Yuqi memutar kepala Lia ke arah pintu masuk kelas.
Lia menganga dengan mulut yang penuh dengan nasi, "astaga ya tuhan akhirnya doa hambamu ini didengar".
Zee yang baru saja datang dan langsung menaruh tas diatas meja mengernyitkan dahinya "l-lu pada kenapa si?".
"Zee tumben dateng pagi?!" kata Yuqi.
"mobil gw di bengkel, sengaja dateng pagian biar bisa bareng kaka gw" jawab Zee.
Yuqi dan Lia hanya ber 'ohh' tanda mereka berdua mengerti dengan jawaban Zee.
"jajan di bu modong yu, buat pelajaran sejarah" ajak Zee.
"boleh" jawab Yuqi dan Lia sambil mengaaggukan kepalanya.
***
baru saja Zee mengambil 5 bungkus permen yupi, tiba-tiba pundaknya di tepuk-tepuk oleh Yuqi "Zee".
"kenapa si?" tanya Zee tanpa menoleh ke arah Yuqi.
"itu loh Zee, ada Jeno and the geng" kata Yuqi sambil tertawa.
mendengar nama Jeno, Zee menolehk ke sumber arah yang Yuqi tunjuk.
benar saja Jeno, Jaemin dan Haechan sedang berjalan ke arah kantin, lebih tepatnya menuju ke warungnya bu Modong tempat Zee jajan.
"bu. . . minta kiko" ucap Haechan.
"mana ada ,saya ga jual kiko!" ucap bu Modong dengan logat batak nya.
"dih lagian siapa yang mau beli?" kata Haechan.
"ya- kamuuu lah" jawab bu Modong.
"orang saya bilangnya minta, bukan beli wlee" ledek Haechan sambil menjulurkan lidahnya.
"wong gemblung."
Jaemin tertawa, lain dengan Jeno yang hanya diam dengan muka datar nya.
sangat datar."lo ibu sekarang transmigrasi jadi orang jawa?" tanya Haechan.
Yuqi dan, Lia menggelengkan kepala nya karena perdebatan kecil antara Haechan dan bu Modong .
tapi tidak dengan Zee, dari awal pandangannya terkunci dengan satu pria, Lee Jeno.
Zee memandangi jeno dengan senyum yang mengembang.
tiba-tiba saja Jeno yang merasa diliatin menengok, Zee yang tertangkap basah sedang memandangi pria tampan bersurai hitam itu, langsung membuang tatapannya ke sembarang arah.
jantung Zee berdetak tidak karuan. padahal hanya ketahuan memandangi pria yang berada di sampingnya, tapi kenapa sudah seperti kepergok mencuri mangga milik tetangga?.
"a-e-um Lia, Yuqi ke kelas yu, udah mau bel nih hehe" ajak Zee dengan ketawanya yang bisa dibilang garing.
"lu gajadi jajan?" tanya Lia.
"engga deh nanti aja" jawab Zee dengan senyum kikuknya, kemudian menarik tangan kedua sahabatnya, untuk segera meninggalkan kantin.
melihat tingkah konyol Zee yang gugup karena dirinya pergoki, membuat Jeno mengukir senyuman tipis.
"dih sakit jiwa ya Jeno, senyum-senyum sendiri noh temen lo" kata Haechan sambil menyikut Jaemin.
"anak kelas berapa?" tanya Jeno.
"gw?"kata Haechan sambil menunjuk dirinya sendiri, "kelas 11 IPS-2, kan sekelas ama elu gimana si".
"bukan lo" jawab Jeno.
"lah terus lu nanya siapa Jeno, bu modong?" kata Jaemin.
Jeno menunjuk kearah Zee yang punggungnya hampir menghilang dari penglihatan "dia" .
"oh, Zee? anak ekskul renang yang hampir tiap minggu nyumbang medali, anak kelas 11 IPS-1" kata Haechan.
"yang bening aja gercep lu" kata
Jaemin."oh iya, mantannya Mark anak 12 IPA-1" timpal Haechan.
"Mark? kapten basket itu?" tanya Jeno.
"iyalah panjul, BTW setau gw nih ya dia masih ngejar-ngejar Zee".
mendengar kalimat terakhir Haechan, Jeno hanya tersenyum miring "rendahan".
hello guys this is my first story, so sorry if there is a word that doesn't fit.
don't forget to vote and leave your comments on this story 💚✨
~thank you!💐
YOU ARE READING
𝐰𝐡𝐲 𝐦𝐞? -이제노
Random[SLOW UPDATE] [SEMI-BAKU] Ketika memiliki hubungan karna dirinya dijadikan sebagai bahan taruhan. Ketika menjadi kekasih seseorang yang belum bisa melupakan masa lalunya. Ketika keduanya mulai membuat cerita, tetapi masa lalu itu datang dan menghanc...