Jin kembali ke Seoul, tadi malam. Dan pagi ini, ia dapat kabar dari si sulung. Bahwa Taehyung kambuh. Ia melangkah masuk, ke dalam kamar Taehyung. Dilihatnya sang anak, yang masih tertidur lelap. Lengkap dengan selang infus yang melintang, di wajahnya. Juga jarum infus yang tertancap, di punggung tangan kanannya.
Jin duduk di sisi kanan ranjang. Sedikit mencondongkan tubuhnya, untuk mengecup kening anaknya. Ditatapnya buah hatinya itu.
"Daddy jeongmal mianhae, adeul-ah. Lagi-lagi, daddy tak bisa menjagamu," lirih Jin.
Tanpa ia sadari, Jimin mendengar dari luar kamar Taehyung. Ia paham. Pasti sangat berat untuk ayahnya. Membagi waktu, antara keluarga dan pekerjaan. Belum lagi, adik kembarnya yang seringkali collapse.
"Daddy !!" panggil Jimin pelan. Mendekati ayahnya.
"Ada apa, nak ??" tanya Jin.
"Daddy jangan merasa bersalah !! karena daddy, adalah pahlawan terhebat untuk kami. Menjadi ayah, ibu, sekaligus kakak untuk kami," jelas Jimin. Membuat Jin tersenyum.
"Yeogiwa !! ( kemarilah !! )" pinta Jin. Jimin menurut, mendekat pada ayahnya. Jin merengkuhnya dalam dekapan.
"Terima kasih banyak. Karena kalian, juga memahami kondisi kita yang sekarang. Daddy janji. Daddy akan berikan yang terbaik, sebisa daddy untuk kalian. Terutama uri Taeby. Kita tak boleh lengah menjaganya," jelas Jin.
"Arraseo daddy," balas Jimin.
Tak lama, Taehyung pun mulai terbangun. Mengerjap hingga jelas. Dan nendapati ayah juga hyung kembarnya, menatapnya sambil tersenyum.
"Daddy, hyungie," ucap Taehyung tersenyum tipis.
"Bagaimana denganmu, sayang ?? apa sudah lebih baik ?? atau masih sesak ??" tanya Jin.
"Sedikit pusing, daddy. Tapi tak apa. Heumm..sebenarnya tadi, aku mendengar semuanya. Aku hanya pura-pura tidur lagi," ucap Taehyung.
"Kau ini. Yaa !! singa kecil !! jangan sakit lagi !! kami sangat mengkhawatirkanmu," ucap Jimin.
"Arraseo...arraseo," balas Taehyung. Jin tersenyum, mendengar kedua putranya saling menyayangi.
Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Daddy
FanfictionKeseharian seorang single parent, dalam merawat keenam putranya.