~ Ch 3 ~

1.1K 87 23
                                    

Jin  kembali  ke  Seoul, tadi  malam. Dan  pagi  ini, ia  dapat  kabar  dari  si  sulung. Bahwa  Taehyung  kambuh. Ia  melangkah  masuk, ke  dalam  kamar  Taehyung. Dilihatnya  sang  anak, yang  masih  tertidur  lelap. Lengkap  dengan  selang  infus  yang  melintang, di  wajahnya. Juga  jarum  infus  yang  tertancap, di  punggung  tangan  kanannya.

Jin  duduk  di  sisi  kanan  ranjang. Sedikit  mencondongkan  tubuhnya, untuk  mengecup  kening  anaknya. Ditatapnya  buah  hatinya  itu.

"Daddy  jeongmal  mianhae, adeul-ah. Lagi-lagi, daddy  tak  bisa  menjagamu," lirih  Jin.

Tanpa  ia  sadari, Jimin  mendengar  dari  luar  kamar  Taehyung. Ia  paham. Pasti  sangat  berat  untuk  ayahnya. Membagi  waktu, antara  keluarga  dan  pekerjaan. Belum  lagi, adik  kembarnya  yang  seringkali  collapse.

"Daddy !!" panggil  Jimin  pelan. Mendekati  ayahnya.

"Ada  apa, nak ??" tanya  Jin.

"Daddy  jangan  merasa  bersalah !! karena  daddy, adalah  pahlawan  terhebat  untuk  kami. Menjadi  ayah, ibu, sekaligus  kakak  untuk  kami," jelas  Jimin. Membuat  Jin  tersenyum.

"Yeogiwa !! ( kemarilah !! )" pinta  Jin. Jimin  menurut, mendekat  pada  ayahnya. Jin  merengkuhnya  dalam  dekapan.

"Terima  kasih  banyak. Karena  kalian, juga  memahami  kondisi  kita  yang  sekarang. Daddy  janji. Daddy  akan  berikan  yang  terbaik, sebisa  daddy  untuk  kalian. Terutama  uri  Taeby. Kita  tak  boleh  lengah  menjaganya," jelas  Jin.

"Arraseo  daddy," balas  Jimin.

Tak  lama, Taehyung  pun  mulai  terbangun. Mengerjap  hingga  jelas. Dan  nendapati  ayah  juga  hyung  kembarnya, menatapnya  sambil  tersenyum.

"Daddy, hyungie," ucap  Taehyung  tersenyum  tipis.

"Bagaimana  denganmu, sayang ?? apa  sudah  lebih  baik ?? atau  masih  sesak ??" tanya  Jin.

"Sedikit  pusing, daddy. Tapi  tak  apa. Heumm..sebenarnya  tadi, aku  mendengar  semuanya. Aku  hanya  pura-pura  tidur  lagi," ucap  Taehyung.

"Kau  ini. Yaa !! singa  kecil !! jangan  sakit  lagi !! kami  sangat  mengkhawatirkanmu," ucap  Jimin.

"Arraseo...arraseo," balas  Taehyung. Jin  tersenyum, mendengar  kedua  putranya  saling  menyayangi.

Tbc..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Super  DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang