Dalam perjalanan pulang, aku terus membayangkan bagaimana rasanya bisa berkenalan dengan si Dafka tadi.
Sampai tersenyum sendiri di perjalanan pulang tadi.Sesampainya di rumah, aku melihat si Awan sedang duduk di ruang tv. Terlihat dia sedang asik menonton tv sambil menikmati makanan ringan.
Aku yang baru masuk ke dalam rumah langsung bertanya kepadanya
"Lah, lu udah pulang dek?" tanyaku
"Iya kak, tadi guru guru pada rapat jadinya gue pulang cepat" sahutnya
"Ohh, bang Ezra kesini ga?" tanyaku kembali
"Belum kak, masih ngampus kali" jawabnya
"Lah lu kenapa udah pulang? Bolos ya?" sambungnya"Mana ada gue bolos, hari ini cuma dua matkul aja jadinya gue pulang cepet" kataku
"Ohh yaudah sana ih ganti baju, bau juga" katanya sedikit meledek
"Haha yeuu, mana ada gue bau" kataku sedikit tertawa
Tanpa sadar aku tertawa senang, dan adikku sedikit terheran melihat kakaknya yang (tumben) senang ketika pulang kuliah.
Lalu ditanyakan olehnya."Kak? Kok lu tumben seneng banget hari ini? Ciee ada pacar ya pasti?" katanya sedikit meledek
"Ha? Mana ada gue seneng, biasa aja tuh. Biasanya juga, gue begini" kataku seikit berbohong
"Ah yang bener lu? Ngaku aja kali kak. Haha" katanya sambil tertawa
"Hemmm iya deh ni gue ngaku" kataku pasrah
"Iya tadi pas pulang kuliah, gue ketemu sama masis idaman. Ganteng anjir hahaha" sambungku"Nah gitu dong" katanya senang
"Emang lu bisa naksir sama cowo kak?" katanya sedikit meledek"Yakali dek gue gabisa naksir sama cowo, ya bisa lah" kataku kesal
"Cie cie, siapa tu cowonya?" tanyanya
"Itu namanya Dafka, kata Bobi si mahasiswa idaman" jawabku
"Ohh bang Dafka" katanya
"Lah, lu kenal? Kenapa ga cerita ke gue?" sahutku
"Ya mana gue tau kalo lu sama bang Dafka sekampus" sahutnya
Aku yang sedang bingung kenapa si Awan bisa kenal sama si Dafka itu langsung bertanya lagi kepadanya.
"Emang lu sama Dafka kenal darimana?" tanyaku
"Yaelah kak, gue sama bang Dafka kan alumni sekolah gue dulu. Dia juga agak terkenal di sekolah katanya, gue juga sering main sama dia. Namanya Davine Gadafka kan?" tanyanya
"Iyaa bener namanya Davine Gadafka. Kok lu ga pernah cerita sama gue sih?" kataku
"Ya lu kan sibuk kuliah, tugas. Gue juga kadang weekend ngumpul di rumah bang Dafka sama yang lain, jadi ya belum sempet aja" sahutnya
"Yaudahlah ya gue juga udah kenalan sama dia.. Hahaha" kataku sambil tertawa
"Iya kak iya" katanya agak malas
.
.
.
.Setelah berganti baju dan merapihkan tas kuliah, aku bergegas ke ruang tv untuk menonton tv bersama Junghwan.
~Tak lama kemudian terdengar suara bell dari pagar depan.~
Ting tong~
Aku yang sedikit mendengar lalu bertanya kepada Awan.
"Dek itu kayaknya ada tamu deh. Lu liatin gih sana ke depan" pintaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengagum Rahasiamu
Fanfiction"Apaan sih lu, mana ada gue pacaran sama mahasiswa idaman di kampus. Haha" kataku sedikit tertawa "Ya, bisa aja kali. Kan ga ada yang ga mungkin" timpa Dafka Cerita ini hanya terinspirasi dari kehaluanku kepada bias-ku. Semua nama yang aku pakai han...