Bab 1-Sunset di SCBD

112K 5.3K 126
                                    

Langit senja di SCBD Sudirman sore ini sungguh cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Langit senja di SCBD Sudirman sore ini sungguh cantik. Semburat warna jingga berbaur ungu. Rania menatap dari jendela cafe di lantai bawah kantornya. Jarang-jarang gadis berambut berombak yang dia biarkan melebihi bahu itu punya previlege waktu untuk menikmati senja seperti sore ini. Biarpun sebentar, tampaknya keputusannya mencari flat white sore ini adalah tepat.

Waktu yang tepat untuk sekedar membuat cungpret korporat macam Rania untuk tersenyum dari lelah yang mendera selama beberapa hari ini. Waktu dimana banyak tender yang dibuka. Jam tidurnya beberapa minggu ini memang berantakan. Kadang pukul empat pagi, dia baru merebahkan tubuhnya di tempat tidur.

Jadi senja sore ini cukup bisa mengobati kelelahan mentalnya. Apalagi Rania perempuan sendiri di divisinya. Bekerja di kantor dengan mayoritas pegawai laki-laki, kadang membuatnya lelah. Bukannya tidak menyenangkan bekerja bersama para lelaki seru di kantornya. Tapi kadang dia membutuhkan me time sendirian seperti ini. Tanpa gangguan dan keisengan teman-teman divisinya.

Ketika menjalani hari penuh kebosanan seperti ini, Rania sering teringat lagu Bad Day yang dinyanyikan oleh Daniel Powter. Di video klipnya, seorang cewek dan cowok yang tidak saling kenal, yang menjalani hari-hari yang membosankan, saling bertukar gambar. Manis. Yah, gimana lagi. Dia memang hopelessly romantic.

Ketika langit sudah mulai menggelap, Rania segera menghabiskan secangkir flat white yang sudah mulai mendingin hingga tersisa seperempat cangkir dan donat bersalut gula putih kesukaannya. Gawat, batinnya. Terlalu lama meninggalkan kursi, ketika beban pekerjaan sedang memuncak, bisa membuat senewen Pak Brahma, komandan divisi tender. Dan percayalah, membuat pak Brahma senewen adalah hal terakhir yang dia inginkan di saat-saat seperti ini. Hanya melihatnya saat senewen saja bisa membuat Rania terserang migren mendadak.

Jujur, pak Brahma sebenarnya bos yang menyenangkan. Bukan tipe bos yang otoriter, mau menerima masukan dari anak buahnya dan tidak pelit ilmu. Istrinya seorang dokter di puskesmas. Mereka memiliki 1 anak laki-laki tampan berusia 3 tahun bernama Keanu. Mungkin mereka berharap putra pertamanya akan sekeren Keanu Reeves.

Divisi tender terdiri dari enam orang personil. Rania, Arya, Refal, Mirza, Indra dan pak Brahma sebagai komandan. Bang Mirza adalah tangan kanan pak Brahma, selaku asisten manager. Selain itu level cungpret bersama adalah Rania, Arya dan Refal. Sedangkan Indra baru bergabung dengan mereka selama 6 bulan ini. Sementara membantu mereka di administrasi.

Kubikel Rania berhadapan dengan Arya dan bersebelahan dengan Indra. Refal berhadapan dengan Indra dan bang Mirza di ujung menempati kubikel terbesar. Sedangkan pak Brahma, tentu saja terpisah oleh sekat kaca dengan para cungpretnya.

Dunia konstruksi tidak bisa lepas dari tender. Tender merupakan proses pengadaan, dalam hal ini jasa konstruksi. Tugas divisi tender adalah menyusun dokumen penawaran dari pekerjaan konstruksi. Bisa jalan raya, jembatan, gedung bertingkat, bandara, pelabuhan ataupun bendung. Yah semacam cinta, ada beberapa project yang menang atau kalah. Diterima atau ditolak. Tergantung penawaran yang diajukan.

It Just Happened Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang