Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Taehyun, ayo putus."
Hembusan nafas panjang terdengar. Sendok dan garpu yang tadinya dipakai untuk makan sekarang diletakan, nafsu makannya hilang.
Backsound musik galau di cafe yang mereka tempati seakan-akan sedang mendukung suasana. Menggema di ruangan luas yang hanya diisi beberapa pelanggan.
Taehyun menyandarkan punggungnya di kursi. Menatap pacarnya yang katanya minta putus dengan mudahnya. Padahal Taehyun disini susah payah mempertahankan hubungan yang bahkan baru berjalan satu bulan.
"Kenapa? Kalau ada yang salah, dibicarain dulu baik-baik."
"Udah fatal."
"Kenapa?"
"Lo pasti aslinya homo!"
Sesuai dugaan. Taehyun lihat wajah cantik pacarnya yang mulai bersungut marah siap semburkan segala macam amarahnya.
"Lo sama si ansos itu tuh temen apa pasutri? kenapa deket banget si?! Bahkan foto gue ngga pernah diposting di akun instaegyu lo, tapi foto dia disana hampir lebih banyak dari foto lo sendiri!"
"Sayang-"
"Ngga usah panggil sayang! Lo juga lebih sering bareng dia daripada gue. Malem minggu bukannya kencan, malah nganter dia beli boxer. Lo lebih sering mentingin temen cupu lo itu dibanding gue!"
"Oke, kita putus."
Taehyun berdiri, meletakan tiga lembar uang berwarna merah, lalu melangkahkan kakinya keluar cafe, meninggalkan pacar cewenya. Taehyun resmikan mereka sudah putus hubungan.
Ini mantan yang ke 12, putus dengan alasan yang sama.
Kang Taehyun, bukan penyandang gelar primadona sekolah. Bukan juga ketua osis, kapten basket, anak olimpiade, atau title keren lainnya. Cuma pemain bola, cadangan pula. Kadang ngga kepake, cuma jadi tim hore.
Murid golongan sedang, ngga terkenal, tapi ngga terbully juga. Ada di batas normal. Banyak teman, tapi banyak yang palsunya.
Kang Taehyun, manusia biasa yang kebetulan wajahnya ganteng. Selalu berharap punya pacar yang awet dan setia.
Yang paling utama, pacarnya ini harus terima kalau Taehyun punya sahabat yang super dekat bagai belahan jiwa dan harus rela waktunya dibagi-bagi
Tapi harapannya selalu pupus, ngga pernah terkabulkan. Pacaran paling lama masih mentok di tiga bulan. Semua mantannya cantik-cantik, tapi ada satu hal yang sama diantara mereka.
