AFTER MEET

2.4K 121 17
                                    

08-Juli-2317

"Karin-chan! Yamette kudasai!" gadis berambut merah itu berlari terus tanpa menghiraukan panggilannya.

Ia berhenti dengan tiba-tiba, memegang dada yang bergerak naik turun dengan cepat, panas matahari sangat menyengat bahkan ketika ia sudah memakai pakaian renang. Di sekujur pantai terlihat banyak orang berjemur, terik matahari masih terus bersinar terang, sepupu merahnya itu masih belum mau berhenti untuk menggodanya, padahal ia orang baru di sini.

Mata emerald-nya menelik tajam, "Sakura-chan! Kejar aku kalau bisa, atau aku akan memberitahukannya pada Oba-san." Angin musim panas berhembus pelan.

Gadis bernama Sakura itu kembali berlari, tapi tiba-tiba ia terjatuh di atas pasir, pasir itu lumayan panas di pantatnya, "Ah! Summimasen. Kau baik-baik saja nona?" laki-laki itu menolongnya untuk berdiri, ia membungkung untuk mengucapkan maaf.

"Summimasen aku baik-baik saja, Arigatou gozaimasu." Tanpa melihat wajah laki-laki itu, Sakura kembali berlari mengejar Karin, tanpa tahu ada yang tertinggal.

Laki-laki beriris kelam itu tersenyum, memandang sebuah gelang bermanik kaca biru langit, di sana tertera sebuah nama, "Nama yang indah." Gumamnya.

Ia memasukkan gelang itu ke dalam saku celananya, seorang gadis datang dan bergelayut manja, membuat ia tersenyum senang, tapi tatapan matanya masih terpaku pada sesosok perempuan tadi, "Sasu-koi~ bukankah kau berjanji akan bermalam denganku hari ini?" perempuan berambut pirang itu bertanya manja, membuat lamunan laki-laki itu menjadi buyar.

"Kita pasti bertemu lagi, Sakura."

Ketika Nanti

.

.

.

Ketika Nanti

Disclimer : Om Masashi Kishimoto

Author : Hanna Hoshiko

Pairing : Sasuke U. Sakura H.

Rated : T+

Genre : Angst/Romance/Drama

.

.

.

Warning!

Cerita ini hanyalah fiksi dan semua yang ada di dalamnya adalah asli murni ide dari author. Kesamaan alur, watak tokoh atau apapun itu, dilakukan dengan ke-tidak sengajaan oleh author

Karakter tokoh disesuaikan dengan tuntutan jalan cerita, dan di usahakan sehingga tidak sampai mem-bashing chara.

.

.

.

Don't Like Don't Read

.

.

.

Mempersembahkan

08-Juli-2014

Ia termenung di atas jempatan, mengamati gilir air bergantian, panas matahari pun ia hiraukan, ia memegang erat dadanya, wajahnya nampak merasa bersalah. Kemarin yang baru saja menyadari jika ia memiliki suatu perasaan aneh pada sahabat laki-lakinya, membuatnya merasa sedikit bersalah karena memilikinya, dan apa yang harus ia lakukan dengan semua perasaan ini.

Pukul telah menunjukkan empat sore, rintik hujan mulai berjatuhan, "Tsuyu?" ia tersenyum senang, wajahnya menengadah ke arah langit, menikmati setiap anak air menyentuh kulitnya.

KETIKA NANTITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang