Lalisa melakukan aktifitasnya seperti biasa bangun pagi, ke sekolah lalu pulang. Tidak ada yang spesial setiap harinya, semuanya terasa sangat hambar.
Lalisa gadis yang lugu meskipun banyak yang tidak menyukainya dia tidak pernah merasa marah semuanya ia terima dengan lapang dada. Toh ia pun sadar akan tampilan dirinya yang buruk, orang-orang tidak mau berteman dengan dirinya hanya karena dia memiliki tampilan yang kurang baik tubuh yang gemuk, kulit yang kusam, berjerawat, dan selalu memakai kacamata yang membuat penampilannya semakin buruk.
Lisa memilih duduk dipaling belakang, untung saja dia memiliki otak yang pintar jadi tidak masalah jika dia duduk dipaling belakang. Tidak ada yang mau duduk sebangku dengannya dia selalu sendiri hingga sekarang.
" lisa tugas ku sudah kau kerjakan ? " yah yang sedang berbicara itu adalah park chaeyoung atau rose untuk panggilannya gadis yang cantik, anggun dan memiliki suara yang bagus satu sekolah pun tau akan dirinya, tapi bagi lisa dia hanyalah gadis bodoh yang hanya memanfaat dirinya seperti sekarang ini.
"Aku sudah mengerjakannya " lisa memberikan buku tersebut pada rose.
" bagus, kau selalu bisa ku handalkan. Jika seperti ini nilai ku tidak akan turun. " rose pun langsung pergi begitu saja dari hadapan lisa.
Lisa menghembuskan nafasnya, selalu seperti ini tidak ada yang benar-benar tulus dengannya, mereka-mereka yang mendekati lisa hanya untuk memanfaatkannya saja. Dirinya hanya terlalu lemah untuk melawan, melawan satu orang maka seakan-akan satu sekolah akan menyerangnya balik.
KRIIINGGG
Bel masuk sudah berbunyi para siswa segera memasuki ruang kelasnya masing-masing.
Guru mulai memasuki kelas lisa, tapi ada yang berbeda guru tersebut bersama pria lain di sampingnya.
" selamat pagi anak-anak hari ini kalian kedatangan teman baru, kau boleh memperkenalkan dirimu" guru itupun menoleh ke samping dan mempersilahkan pria tersebut untuk berbicara.
" anyeonghaseyeo nanen jeon jungkook imnida, kalian boleh memanggilku jungkook " ucap pria yang diketahui bernama jungkook dengan senyum diwajahnya, para siswa yang melihat itu dibuat ricuh terutama dari kaum perempuan.
" jungkook baru saja pindah dari amerika, jadi tolong bantu dirinya untuk menyesuaikan diri di sini " mendengar hal dari guru tersebut semakin membuat seisi ruangan riuh.
" kalau begitu jungkook kau boleh duduk di samping lisa, lisa tolong kau berdiri " mau tak mau lisa berdiri dari duduknya seluruh mata menatap ke arahnya, ini membuat dirinya sangat malu dan yang bisa dilakukannya hanya terus menunduk saja.
Jungkook yang melihat lisa berdiri segera berjalan ke arahnya, bisik-bisik mulai mengisi ruangan tersebut.
" kenapa saem membiar jungkook duduk di samping siburuk rupa "
" aku yakin jungkook tidak akan tahan duduk didekatnya lihat saja tampilan seperti monster "
" kenapa saem tidak menyuruh duduk di sampingku saja kenapa harus dia "
Dan masih banyak lagi hinaan-hinaan yang keluar dari para siswa tersebut." sudah-sudah ini keputusan saem, jungkook kau tidak apa kan duduk di samping lisa ? " tanya guru tersebut
" nde saem " jawab jungkook
" baiklah tidak perlu dimasalahkan lagi dan untuk kalian tolong jaga ucapan kalian dan hargai teman kalian "
Jungkook menoleh ke samping lisa, gadis itu sedari tadi hanya menunduk saja dan tidak menoleh sama sekali. Menurut pandangan jungkook teman-temannya di kalas ini tidak menyukai teman sebangkunya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
True beauty (Taelice)
FanfictionSebelum membaca alangkah baiknya untuk memfolow author.. :) Lalisa manoban gadis berdarah thailand sedari kecil sudah tinggal di negara korea. lalisa kerap kali manjadi bahan bullyan oleh teman-teman sekolahnya padahal lalisa selalu baik dengan semu...