• A Beginning •

242 30 2
                                    

Her Name is Anna








Kelak semua orang akan tahu pengorbanannya untuk masa depan.










Bahagia tidaklah harus menjalani.
Bahagia hanya cukup dirasakan.
Mungkin sulit berbahagia, namun alangkah baik jika tersenyumlah agar tidak ada yang merindukan keberadaanmu.
Setidaknya begitu.

Seorang gadis bersurai putih pucat bercampur merah kejinggaan diujungnya, berlarian riang menembus hujan deras. Disaat orang lain memilih untuk menepi agar tidak terkena basah, gadis itu malah bermain main dibawah langit, riang.

Iris Ruby nya berpijar lembut melihat butiran air terus turun tiada henti, menghujani Kota Magnolia. Bola matanya berputar mengiringi arah awan yang berarak kelabu.

Siapapun yang melihat gadis ini sejujurnya terpukau. Wajah bulatnya yang menggemaskan dengan bola mata bulat kemerahan bak batu permata ruby. Rambutnya pun terlihat tidak familiar untuk warga Kota Magnolia.

Di lain tempat, dipinggir kota, disebuah bangunan besar yang menghadap ke laut. Sepasang cucu dan kakek sedang menatap cuaca diluar melalui jendela besar yang menghadap ke laut.

"Ji-chan, lihat anak itu!" sang cucu menunjuk keluar jendela. Kearah gadis yang sedang berlari kesana kemari dibawah hujan.

"Apa dia nanti tidak sakit jika terus hujan hujanan begitu?" lanjutnya.

Penasaran, sang kakek akhirnya mendekat kearah jendela. Berdiri disamping cucunya. Mencari sosok yang dimaksud.

Gadis itu masih berada tak jauh dari pintu guild dan kelihatannya tidak peduli dengan kehadiran bangunan besar itu. Tangannya menggenggam keatas lalu membukanya, memperlihatkan telapak tangannya kelangit.

Dalam sekejap, tetesan air hujan yang jatuh dari langit, berubah menjadi butiran es kristal yang indah. Membeku di udara hingga saat tangannya mengayun keatas, butiran es itu berterbangan keatas awan, berputar, sesuai gerakan tangan kecilnya.

Lalu gadis itu menjentikkan jarinya, membuat butiran es tadi terbang membawa awan kelabu pergi. Menjadikan langit kembali biru bersih. Sisa sisa es turun menjadi kristal es persegi enam.

Gadis itu tersenyum semringah.

Sang kakek terkejut melihat kejadian tersebut. Akhirnya pergi diiringi sang cucu menuju tempat gadis itu berdiri menatap laut.

"Tadi itu hebat sekali nak," kata sang kakek mendekat. Gadis itu berbalik. Membuat cucu si kakek merasakan wajahnya memanas.

'Kirei...'

"Terima kasih! Baru kali ini ada yang menyukainya!" seru gadis itu riang.

"Kau sendirian, nak?" tanya kakek tersebut.

Gadis tadi mengeluarkan permata ruby dari saku pakaiannya. Memperlihatkan batu merah itu. "Anna selalu bersama mereka."

Sejanak, kakek itu terkekeh kecil.

"Kau hebat sekali,nak. Siapa namamu?"

"Anna! Kamisana Anna!"

Hari itu, seorang gadis kecil yang menggengam kehidupan mulai mencari jawaban dari pertanyaannya. Bergabung dengan Serikat atau Guild bermasalah di Magnolia, Fairy Tail, menjadi bagian dari keluarga barunya.

Her Name is Anna [ Fairy Tail Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang