FLASHBACK ON
19 May, 2015
"Eonnie,aku pulang dulu yah" ucap seorang gadis yang melangkahkan kakinya untuk membuka pintu kafe
Lalisa,gadis yang berumur 18 tahun di kafe untuk membiaya hidupnya dan sahabatnya
"Eoh nee,baik baik ya di jalan ini sudah malam" nasihat eonnie Irene,pemilik kafe ini yang sudah ku anggap eonnieku sendiri
"Arraseo!" aku pun keluar dari kafe tersebut
Aku pun berjalan ke apartemenku yang agak jauh karna mungkin dalam 15 minit aku bakal sampai ke apartemenku
Entah sial atau apa,hujan tiba tiba datang membasahi kota seoul
Aku yang tidak ingin terkena hujan pun langsung berhenti dan berteduh di sebuah halte yang berada di situ
Aku hanya duduk dan merapalkan doa agar hujan segera berhenti,aku sudah rindu dengan kasurku yang nyenyak dan selimutku yang hm..hangat
Tiba tiba aku melihat seperti sepasang kekasih yang seperti bertengkar mulanya aku tidak mengendahkan hal itu tapi mataku tertuju pada payung yang mereka tinggakan di atas lantai itu
Dengan segera aku berlari ke arah payung itu dan mengambil payung berwarna putih transparant
Aku pun melanjutkan jalan menuju ke apartemenku
Sampai di satu taman,aku melihat seorang cowo yang duduk di bangku taman dengan pandangan kosong
Yang herannya,kenapa cowo itu hanya duduk di bangku yang basah dengan baju yang basah? Seolah membiarkan hujan mengenainya
Sebenarnya aku ingin melanjutkan jalan tapi aku segera berhenti saat melihat luka di sekujur tubuhnya
Apalagi jika luka itu terkena air hujan yang dingin,pasti sangat sakit bukan
Aku langsung menghampirinya,karna sesungguhnya aku sangat tidak bisa membiarkan orang yang lagi sakit
Kalo tidak,rasa bersalah akan menghantuiku
"Anda kenapa?" tanyaku yang berada di hadapannya
"Lo siapa" jawabnya singkat,padat dan oh jangan lupa dengan suara tegas nan dingin miliknya
"Aku Lisa" Aku mengulurkan tanganku bermaksud ingin berjabat tangan
Tapi dia hanya memandangku intens tanpa ingin membalaspun jabatan tanganku
Aku yang sadar ia tidak membalas jabatanku pun langsung menurunkan tanganku
"Ekhem!"
Aku berdehem untuk mengurangkan rasa canggung
"Dimana yang sakit? Biar ku obati" Aku ingin mengeluarkan p3k kecil yang aku sempat beli sebelum menghampirinya tadi
"Gw pembunuh" ucapnya yang memhentikan perbuatanku seketika
Tapi setelah itu aku langsung membuka p3k kecil itu seperti tidak ada apa apa
"Lo gk takut ma gw?" tanyanya melihatku menampal plaster pada lengannya yang seperti tergores
Aku meringis kecil melihat lengan kirinya yang seperti tergores pisau
"Kalo lo bilang gw gk takut sama lo,lo salah..." gw menjawab sambil melihat bibirnya yang terluka
Posisi kami memang sangat dekat sampai aku bisa merasakan hebusan nafasnya
"...gw emang takut sama lo,tapi gw gk bisa ninggalin orang yang sedang terluka seperti lo. Itu akan membuat gw merasa bersalah" lanjutku menyimpan obat obat yang udah ku guna ke dalam p3k kecil
"Jhaa! selesai,gw pulang dulu yah! Annyeong!!" Aku memberinya payung yang ku guna dan berlari merentas hujan dengan tanganku yang menutup kepalaku
•••
Aku melihatnya yang sudah menghilang dari pandanganku
Tanpa dia sadari,aku tersenyum tipis melihat kebaikan hatinya bahkan membiarkan dirinya terkena hujan dari ku
Aku berjanji akan mencarinya suatu hari kelak dan melindunginya seperti mana ia melindungiku
"Mine"
FLASHBACK OFF
TO BE CONTINUED !
YOU ARE READING
She's Mine | Lizkook
Fanfiction[SLOW UPDATE] ❝Aku melihatnya dalam kesusahan jadi aku memutuskan untuk membantunya dan sialnya aku malah terjebak dalam suatu masalah yang memaksaku untuk menikahinya!!❞