02 ~ Rasa Bersalah

418 55 3
                                    

Sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebelumnya.

" Dengar kalian semua! Jangan ada yang berani mengeluarkan anak itu dari gudang atau memberi makan kepada anak itu! Jika sampai aku melihat salah satu dari kalian melakukan itu! Lihat saja, aku tak akan segan-segan memecat siapapun yang berani melanggar perintahku! Kalian mengerti?!" ancam Sunmi.

.
.
.

Sementara itu digudang. Setelah sekian lama berteriak dan menggedor pintu, air mata minho sudah turun sejak tadi.

" Eomma.... wae...?... hiks.... hiks... " meringkuk dan menangis hanya itu yang bisa Minho lakukan sekarang.

***

Malam pun tiba, Minho masih berada di dalam gudang. Luka di telapak kaki minho yang ia dapatkan tadi siang masih sakit walau sudah tidak mengeluarkan darah. Namun, bukan berarti ia dalam keadaan baik. Minho mengalami demam dilihat dari bagaimana ia terus menggigil saat ini. Jika ia tak segera dikeluarkan dari gudang itu dipastikan besok minho akan dalam keadaan sekarat.

Ditangah usahanya menahan rasa dingin yang menyerang. Tiba-tiba pintu gudang terbuka, menampilkan seseorang yang sangat Minho kenal.

" apa...kah...itu...kau eom.. ma?...." gumam minho ditengah kondisinya yang sudah sulit mempertahankan kesadarannya.

Jika kalian mengira itu Sunmi atau Junho kalian salah besar. Ya, orang yang membuka pintu gudang adalah Jihyo — maid yang tadi siang menyaksikan sendiri kekejaman sang eomma padanya.

" Astaga. Tuan muda! Sadarlah.... Bagaimana ini? Apa yang harus kulakukan?" jihyo mulai panik. Kalau saja ia memberanikan diri untuk menolong Minho lebih cepat ini semua pasti tak akan terjadi.

Saat ia menyentuh badan minho hal pertama yang ia sadari adalah suhu tubuh tuan mudanya benar-benar sangat tinggi saat ini. Tanpa babibu lagi, Jihyo segera menggendong Minho kemudian berlari keluar. Satu hal lagi yang ia sadari saat menggendong anak itu, yaitu betapa ringan dan kurusnya rubuh si kecil. Ia tak habis pikir apa yang dilakukan nyonya nya selama ini hingga anak semanis minho menderita seperti ini.

Sudah tak ada waktu lagi ia harus segera membawa minho ke rumah sakit tak perduli jika nanti pekerjaannya di cabut yang ia inginkan sekarang hanyalah menyelamatkan anak kecil yang ada dalam gendongannya saja saat ini.

Namun,  perjalanan Jihyo ternyata tak semudah itu. Ia kepergok oleh Sunmi saat akan keluar dari pintu depan mansion keluarga itu.

" Mau kemana kau membawa anak itu?"

" nyo-nyonya... "

" Bukankah sudah kubilang jangan berani membuka pintu untuk anak itu apalagi menolongnya!"

" Kumohon nyonya... Biarkan saya menolong tuan muda."

" Kau pikir semudah itu! Kemarikan bocah sialan itu! "

Dernier Espoir (Straykìds || Lee Know)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang