satu🍒

100 10 1
                                    

"Hari ini mendung banget, ya?"

Sebel! Bisa-bisanya dia bicara soal cuaca di saat penting dan jarang terjadi seperti ini.

Aku menatap kesal ke arah Jungkook, yang tidak lain adalah kekasihku. Kami sedang berada di halaman rumahku, hanya kami berdua. Tanpa ada Chanyeol, kakakku, sahabat dekat Jungkook dan juga tujuan utama Jungkook datang ke rumahku. Bisa dibilang, Jungkook hampir tidak pernah datang untukku. Yah, oke, dia tidak pernah datang untukku, tepatnya.

Sekarang Chanyeol sedang pergi entah kemana. Tapi aku yakin dia sedang asyik membantu tetangga baru di belakang rumah. Kata satpam depan rumahku, keluarga itu punya anak yang super seksi. Tidak heran Chanyeol buru-buru melesat keluar rumah ketika sebuah truk berukuran besar lewat di depan rumah.




Jadi di sinilah Jungkook, orang yang begitu saja terlupakan oleh Chanyeol. Mereka punya janji bermain game sore ini. Aku dengan senang mengatakan padanya bahwa Chanyeol tidak ada di rumah. Jungkook cuma mendesah, lalu duduk di kursi.

Duduk di kursi, bukan pulang!!! Tapi semuanya tiba-tiba terasa asing ketika aku duduk di sebelahnya. Aku sadar aku tidak pernah duduk di sebelahnya sejak dua bulan yang lalu. Sekarang aku grogi berat.

Tapi komentarnya soal cuaca, aku langsung berubah kesal. Aku tidak menjawabnya sebagai pertanda aku marah. Tapi Jungkook tidak merasakannya. Dia tidak pernah merasakan apa pun kalau soal aku.

"Kayaknya bakalan ujan gede, nih" gumam Jungkook, masih menatap langit.

Siapa yang peduli bakal turuh hujan?? Apa lo nggak tau, gue di sini nunggu lo untuk bicara sesuatu yang lebih romantis, seperti 'gimana kabar lo?' atau apa lah. Ya tuhan, sampai pertanyaan bodoh seperti itu saja nggak pernah keluar dari mulut lo. Dan gue nganggep lo romantis. Apa lagi yang bisa lebih buruk?

"Lo kenapa sih? Sakit gigi?"  Jungkook ternyata menangkap wajah masamku.

Walaupun salah mengartikannya dengan sakit gigi, aku tetap senang. Dia tidak pernah menanyakan ini sebelumnya. Ini menandakan ada peningkatan dalam hubunganku dan Jungkook. Walaupun hanya seperti itu, tapi tetap ada peningkatan. Aku memang cewek paling menyedihkan sedunia.

"Nggak. Emm...Lo mau minum?" Aku menawarkannya minum karna tampaknya dia sudah haus berat.

Jungkook menghela napas, tampak lega. "Gue kira gw bakalan mati dehidrasi di sini."

Aku tersenyum, lalu masuk mengambil minum. Setelah sampai ruang tamu, Jungkook tidak bisa melihatku lagi, aku melangkah ke dapur sambil menari-nari.

Kenapa sih dia selalu kelihatan cute? Kenapa dia selalu bisa membuatku melupakan semua kesalahannya dengan satu senyuman?

Jawabannya, karena Jungkook-ku adalah pemilik senyum terindah di seluruh jagat raya. Tidak ada yang bisa menolak auranya, bahkan si penggila rok mini yang kecentilan Yeri.

Oh ya, cerita soal cewe yang satu ini. Selama dua bulan terakhir, dia habis-habisan mencoba mencederaiku, setelah tau aku sudah jadian dengan cowo kelas tiga yang menang pada polling 'The SMU most wanted male's di mading sekolah.

Dan soal mading ini, aku tidak ada henti-hentinya menatap foto Jungkook yang terpampang disana setiap kali akan memasuki kelas. Dia sangat tampan dengan kaus basket dan rambut hitam kecoklatan yang menutupi dahinya.

Aku tidak pernah bosan menatap foto itu walaupun hampir setiap siang dan malam bertemu dengannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak pernah bosan menatap foto itu walaupun hampir setiap siang dan malam bertemu dengannya.


Dengan dua botol chilsung, aku melangkah ringan ke beranda. Sebelum menampakkan diri, aku menarik nafas dalam-dalam, lalu menghembuskannya pelan. Ini selalu kulakukan supaya aku bisa rileks.

"Ini..." Aku belum menyelesaikan kata-kata ku ketika aku mendapati Chanyeol sudah duduk di samping Jungkook.

"Wah, lo kok pengertian ya" seru Chanyeol ketika melihat aku berdiri di depan mereka.

Chanyeol jelas tidak mengerti apa arti dari pengertian itu sendiri. Aku memasang wajah masamku.

Chanyeol segera menyambar dua minuman yang kupegang. Satunya dilempar pada Jungkook yang segera menangkapnya dengan sigap. Satunya lagi dibuka dengan kejam tapat di depanku.

"Kook, gue nggak boong!"seru Chanyeol tiba-tiba.

Ternyata sudah ada percakapan selama aku mengambil minuman didalam, yang harusnya menjadi milliku dan Jungkook.

"Seksi banget! Pake hot pants lagi! Gue sampe ngejatohin lukisan nyokapnya"

Jungkook tidak menanggapi, syukurlah.

Dia menenggak minumannya, tapi ternyata dia tertarik dengan berkata, "Terus?"

Aku berharap itu hanya untuk menghormati Chanyeol.

Semoga Jungkook tidak akan menyukai cewek berdada besar dan bokong yang berisi atau apalah yang jelas bukan ciri-ciriku.

"Terus? Terus gw kenalan sama dia! Apalagi?"sahut Chanyeol histeris.
"Kalian tau nggak bagian terbaiknya?"

Aku dan Jungkook tidak menunjukkan tanda-tanda akan menjawabnya. Tapi Chanyeol terus saja nyerocos.

"Dia bakal satu sekolah sama kita! Dia sekelas sama elo, Lis!"

Dia akan sekelas denganku? Dia? Si tetangga baru yang super seksi? Ya ampun, belum cukup menghinakah sapu lidi untuk julukanku sekarang? 

"Terus kenapa?"sahutku seolah tidak peduli.

"Eh, Lisa lola, kalo dia sekelas sama Lo, berarti gue ada akses! Lo bisa jadi penghubung cinta gue sama dia!"

"Apa lo bilang? Penghubung apa?"kataku sengit. Yang benar saja.

"Lo ngerti bahasa manusia kan? Gue mau Lo jadi penghubung cinta gw sama Jihyo!"

"Nggak mau!" Aku emosi saat ini. Apa-apaan si Chanyeol.

"Ah, lo emang adik yang payah. Percuma gue punya adik" kata Chanyeol sambil mendesah.

"Biarin" balasku. Tanpa pamit pada Jungkook, aku masuk ke dalam rumah. Aku bisa-bisa meledak kalau terus-terusan membahas sesuatu yang aku tidak sepakati. Dan aku tidak mau kalau Jungkook melihat aku marah-marah.

Meskipun aku yakin kalau dia sama sekali tidak peduli.



















Meskipun aku yakin kalau dia sama sekali tidak peduli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 06, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Prince Charming | LIZKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang