07.

58 10 2
                                    

Pengen banget satu part satu hari, tapi suka buntu ide:(

∆kalo ada typo, kasih tau biar direvisi∆


Disana masih berkumpul jaemin, felix juga Haechan

"Kalian kenapa sih?"

"Arrgh!! Gue tau lo yang dorong han dari rooftop kan?"emosi Felix

"H-hah? H-han didorong dari rooftop?" Panik jaemin, tanpa jeda lagi dia pergi keluar, tepat didepan perpustakaan, banyak sekali orang berkumpul,

Jaemin membelah perkumpulan tersebut sampai dia melihat tubuh han yang bersimpuh darah,

"Kak... Kak raiHan bangun!" Sepertinya jeongin memang temen dekat han, lihat, jeongin mendekap han sembari tak hentinya menangis,

Isakan-isakan dari murid murid menghiasi lapangan, namun jauh di koridor sana, han menatap lamat dirinya yang tak bernyawa,

"Miris bat idup, beloman juga tobat, awas aja lo j-"

"Han...." Mata berbinar vallerya mengalihkan rasa dendam han pada pria yang mendorong dirinya dari atas, jika ini han, berarti tubuh yang berbaring disana hanya jasad han saja?

"L-lo bisa?"

"Iya, gue indigo, han siapa pelakunya?"

"Vall,, dia dorong gue,"

"Siapa?"

"J-"

"Vallerya??" " Gue tau lo sedih,tapi jangan jadi gini, lo jangn jadi gila ngomong sendirian" Mau digeplak kali si jeno ini,

"Gue lag-"

"Udah ayo bantu han," Jeno membawa vallerya dari sana menuju ambulans yang sebelumnya di dipanggil kepala sekolah

Jaemin mematung, dia menutup mulutnya, kala melihat tubuh mungil han dibawa untuk dilarikan kerumah sakit. apakah senekat itu seorang han untuk mengakiri hidupnya?

"H-han"

Tapi dari ujung koridor felix menghampiri jaemin yang masih mematung, haechan sekarang pergi ke rooftop, katanya mau ngecek rooftop, siapa tau pelakunya ninggalin sesuatu

Bugh

"Puas lo? puas lo anjing? Lo dendam apa sama temen gue?"

Semua orang memekik saat Felix mendaratkan pukulannya dipipi jaemin

Jaemin jatuh, tapi dia bangkit

"Harusnya gue yang nanya. Gue salah apa sama Lo sampe Lo nuduh gue kayak gini"

Bugh

Sekarang giliran jaemin yang membalas

"Cukup!" Jeongin melerai perkelahian itu "semua bisa diomongin baik-baik, gak dengan cara begini, kalian udah dewasa!"

Dengan nafas terengah-engah Felix berhenti, begitupun jaemin,

"Apa bener yang dikatain kak Felix tadi?" Kini jeongin angkat bicara

"Nggak! Gue gak dorong Han dari atas"

"Bohong!" Tukas felix

"Mana buktinya bangsat?" Sepertinya jaemin yang memulai sekarang

Perpustakaan✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang