"Mama pulanglah lebih dulu, aku ingin bermain sebentar" ucap Sera
"Hm?"
"Aku ingin bermain bersamanya" Sera menunjuk kearah anak laki-laki yang sedang duduk sendirian di ayunan dekat taman.
"Baiklah, jangan lama-lama ya" jawab Mamanya
Taman bermain itu terletak tidak jauh dari sekolah dan apartemen milik keluarga Sera sehingga ia dan teman-temannya selalu bermain disana
"Oh iya sekalian Mama minta tolong, bisa?"
"Apa?" Tanya Sera
Mama Sera mengeluarkan sebuah amplop cokelat dari tas tentengannya dan memberikannya kepada Sera
"Berikan ini pada Eric ya" pinta Mamanya
"Baiklah" jawab Sera.
"Eric~" teriak Sera menghampirinya
Eric hanya melirik sebentar ke arah Sera lalu kembali menatap pasir putih yang ada dibawah sepatunya
"Kenapa kau tadi tidak datang?" Tanya Sera
"Hanya tidak ingin"
"Ini acara kelulusan kita loh" ucap Sera
"Aku tau"
"Teman-teman sudah pulang semua" tambah Sera
"Aku tau"
"Kau tidak ingin bertemu mereka?" Tanya Sera lagi
"Tidak" jawab Eric
"Kau ini... Apa tidak punya kosakata yang lain lagi?" Tanya Sera mulai kesal
"Sebenarnya... Kau ingin aku melakukan apa?" Eric balik bertanya
Sera menghembus nafasnya lalu menatap Eric
"Ayo, sebelah sini" Sera menarik tangan Eric dan membawanya ke sebuah ruangan besar tempat acara kelulusan tadi berlangsung
Kursi tamu masih berserakan dimana-mana bahkan papan nama dengan ukuran besar masih menempel pada sisi depan panggung
"Ayo naik" Sera mengulurkan tangannya yang disambut oleh Eric
Setelah berdiri berhadapan diatas panggung, lalu Sera mengeluarkan sebuah kertas dari amplop cokelat yang diberikan oleh Mamanya
"Ehem.. ini sertifikat kelulusan untuk Eric Hans! Sertifikat ini sebagai bukti kelulusan karena telah melewati waktu yang panjang bersama guru dan teman-teman" ucap Sera
"Kau mendapatkan pujian karena belajar dengan tekun sehingga menerima hasil yang memuaskan dan selalu bekerja keras demi mencapai cita-cita" lanjutnya
"Selamat ya!"
Mendengar hal itu, Eric menangis dan menutupi wajahnya dengan tangannya
"Aku tidak ingin pergi" ucap Eric
"Mama ku bilang walaupun kita sekolah dan tinggal ditempat yang sa~ngat jauh, setelah dewasa nanti kita akan bertemu lagi" ucap Sera menenangkan Eric
"Itu tempat yang asing untuk mu tapi kau akan menemukan banyak teman baru disana dan saat kau kembali kesini, aku akan tetap jadi temanmu" tambah Sera
Eric menyeka air matanya dan mengambil kertas yang dipegang oleh Sera
"Terima kasih Sera, aku tidak akan pernah melupakan mu" ucap Eric
"Hm, tentu saja" jawab Sera sembari tersenyum ke arah Eric.
Eric terbangun dari tidur, masih duduk di atas kasurnya termenung memperhatikan cahaya matahari yang mulai masuk melewati celah jendela kamarnya
"Cuma mimpi" pikirnya
Tit...
Tit...
Tit...
Tit...
Tit...
(Suara alarm digital)
"Aku mungkin gila menentukan alarm tadi malam tapi pada akhirnya aku bangun sebelum alarm itu berbunyi"
Eric kembali merebahkan tubuhnya, menutupi dengan selimut tebal dan membiarkan alarmnya terus berbunyi
"Akh! Aku bahkan tidak berniat bangun untuk mematikannya" teriaknya kesal.
•°•°•°•°•°
Para siswa terlihat berdatangan melewati gerbang sekolah yang menjulang tinggi.
Satu persatu siswa mulai mengisi kursi kosong pada tiap kelas masing-masing
"Dasha, bisakah..."
"Meminjamkan tugas?" Dasha memotong kalimat Lucas yang sudah bisa ia tebak sebelumnya
Bukan sesuatu yang baru, kebiasaan yang dilakukan oleh Lucas setiap hari membuat Dasha paham apa yang ingin Lucas sampaikan
"Akan ku bantu kalau kau mau menulis catatan jurnal ku" tambah Dasha
"Mustahil, aku tidak punya bakat sastra seperti mu" jawab Lucas
"Kalau begitu lakukan sendiri" Dasha hanya melewati Lucas dan kembali ke kursinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Replacement
RomanceSetiap manusia pasti pernah menyukai seseorang, ingin selalu bersama dan diberikan perhatian lebih olehnya daripada orang lain. Seperti yang dirasakan Eric terhadap Sera dan Dasha terhadap Matt. Tapi bagaimana jadinya jika titik fokus mereka berpind...