Perempuan itu mengaduk-aduk sup krim asparagusnya sambil memberengut kesal.
"Lo ngapain sih, Kak, ngajak gue keluar?" tanyanya kepada perempuan di depannya yang tak lain adalah kakaknya.
"Heh, nyadar! Tadi yang ngerengek ngajak keluar kaya bayi baru brojol siapa? Yang tadi bilang 'Kak, gue bete di rumah' sejuta kali siapa, hah?" jawab kakaknya dengan kesal.
"Ya, tapi ini ujan, Kaaaak. Gue kan udah bilang gak jadi, ih!"
"Lo bilang gak jadi disaat gue udah ngeluarin mobil dari garasi, dodol! Ya, gue capek, lah, ngeluarin mobil. Dan gue gak mau usaha gue ngeluarin mobil gue sia-sia cuma karena lo yang batalin ini semua. Yau--"
"Bacot lo, ah!" potong perempuan itu sambil melempar tisunya ke muka kakaknya.
"Lo yang ngeselin, njir!" umpat kakaknya tanpa berniat membalas lemparan tisu adiknya.
"Udah ngajak ke sini lagi. Starbucks, kek, atau apa yang enak dikit."
"Gue gapunya duit, dol! Gaya banget lo ke Starbucks segala, lo kira murah apa?!" gerutu kakaknya.
"Emang mahal apa? Gue belum pernah ke sana sih, cuma denger cerita dari temen gue doang, hehe. Katanya enak, tau, Kak! Kapan-kapan kita ke sana aja, yuk," ajaknya.
"Kalo gue punya duit," tanggap kakaknya malas.
Mereka pun kembali bercakap-cakap ditemani rintik hujan dan sup krim asparagus KafeKoe.
~•~ TSG ~•~
Hi! Cerita baru yang.. abal wkwk. Semoga bagus, ya heuheu. Vomments plizzz
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sassy Girl
Подростковая литератураTentang cewek jutek yang selalu mengejek cinta. Tetapi, setelah bertemu si 'cinta' itu sendiri, akankah dia meminta maaf?Atau malah tetap mengejeknya?