°r o s e r e n p r e s e nt°
。
。
。
Pagi itu, di sebuah rumah sederhana sudah di awali dengan kesibukan seorang lelaki mungil berparas manis, sibuk mengerjakan ini dan itu.
Sejak petang tadi ia sudah berkutat dengan alat-alat masak dan rumah. Seperti sudah terbiasa hingga tak ada gurat kelelahan pada wajah manis nan cantiknya.
Helaan nafas lega terdengar pelan dari hidung bangirnya. Bibir plum nya menyunggingkan senyuman secerah dan sehangat mentari pagi. Tugasnya mengerjakan pekerjaan rumah telah usai, sekarang tinggal satu lagi tugasnya.
Membangunkan malaikat kecilnya..
'Cklek'
'Krieet~'
Suara pintu terbuka yang kemudian di susul derit lumayan keras itu tak lantas membuat sosok kecil yang ada di atas ranjang itu terbangun. Malah semakin menaikkan selimut tipis yang masih membungkus tubuhnya.
Sosok berparas manis tadi, Renjun, tersenyum, lalu melangkah mendekati sang buah hati. Duduk di sisi lain ranjang yang juga menjadi tempat ia berbaring semalam. Kemudian di sibaknya selimut itu. Setelahnya terdengar lenguhan khas seorang anak kecil. Membuat sang ibu muda terkikik pelan karnanya.
"Hey.. Jagoan Ibu, ayo bangun. Ini sudah siang, Ibu harus segera berangkat bekerja juga." suara lembut itu mengalun merdu di pendengaran si kecil.
Kelopak mata yang di bingkai dengan bulu mata panjang itu perlahan terbuka, menampakkan sepasang mata bulat yang lucu, menatap dengan binaran polos pada sang ibu.
"Ibu.."
"Iyah? Ayo bangun ya, kita mandi lalu sarapan"
Si kecil hanya mengangguk lalu mengulurkan kedua tangannya bermaksud meminta di gendong.
"Aigoo~ manja sekali jagoan Ibu ini, hum?" kekehan kecil keluar dari bibirnya. Lalu menyambut uluran tangan mungil itu.
Tak lama kemudian kedua pasangan ibu dan anak itu sudah sibuk dengan sarapannya masing-masing. Di selingi senda gurau sebagai pemanis.
"Cha~ kita berangkat" ujar si ibu muda sambil menggandeng tangan anak laki-laki nya itu setelah mengunci pintu.
.
.
.
Selama di jalan mereka berdua berbincang tentang banyak hal. Hingga tak jarang si kecil menggoda dan menjaili ibunya dengan cara berlari meninggalkan sang ibu, membuat ibu muda itu kewalahan mengejar sang anak.
Dan tanpa disadari si kecil yang masih berlari itu terjatuh setelah menabrak seorang nenek yang tengah membawa belanjaan. Ibu muda itu pun terkejut dan langsung menghampiri sang anak.
"Yong-ie, kamu baik-baik saja sayang?" pertanyaan kelewat cemas itupun terlontar. Tangan kurusnya mengecek setiap jengkal tubuh sang anak.
Anak laki-laki mungil itu hanya meringis pelan dan mencoba tersenyum pada sang ibu.
"Ibu, Yong-ie tidak apa-apa kok. Hanya luka kecil saja"
KAMU SEDANG MEMBACA
Want You〈Jaeren〉- Discontinued
FanfictionRenjun, harus merelakan harga dirinya terinjak, dan memberikan tubuh serta hak atas dirinya sendiri kepada seorang bajingan yang ternyata adalah dalang dari semua musibah yang menimpa dirinya. Semua demi Ibu dan anaknya. Akankah kisah hidup serta C...