Anak yang dimanja (1)

156 1 0
                                    

Pada suatu hari, hiduplah seorang wanita  yang sempurna. Ia cantik, putih, pintar dan lahir dari keluarga terpandang. Ketika usianya 20 tahun ia menikah dengan laki-laki yang jauh dari kata kekurangan. Laki - laki tersebut sangat menyayangi dirinya

Sebulan setelah menikah, wanita itu hamil. Suaminya yang amat menyayangi istrinya bertanya "hadiah apa yang kamu inginkan sayang ?"
Istrinya menjawab "aku ingin sebuah pulau" suaminya tersenyum, istrinya melanjutkan "aku ingin pulau yang tidak berpenghuni dan jauh dari rumah penduduk. Aku ingin kita bertiga membangun keluarga bahagia disana. Aku ingin kita tinggal disana"
sang suami tampak kaget "tapi mengapa ? Apa kau tidak bahagia disini ?"
Istrinya berkata "aku ingin fokus untuk hidup denganmu dan anak kita, aku mohon kabulkan keinginanku" sang suami mengangguk dan memeluk istrinya dengan penuh cinta

Cukup dengan waktu 2 bulan mereka pindah ke pulau. Pulau itu amat jauh dari rumah penduduk, sang suami membangunkan rumah sangat besar untuk mereka tinggali mereka menyebutnya istana bahagia. Semenjak tinggal disana, sang istri melarang siapapun untuk datang dan menetap diistana mereka. Hanya dokter yang diijinkan datang untuk memeriksa kandungannya. Setelah memeriksakan kandungan dokter tersebut pulang menggunakan kapal pribadi milik suaminya. Istana bahagia tersebut hanya mereka berdua yang merawatnya

Beberapa bulan telah berlalu, anak mereka lahir. Anak laki-laki tersebut tampan persis seperti ibunya jika versi laki-laki, tangis haru bahagia tertangkap dari raut wajah ayah dan ibunya
"kau ingin beri nama siapa ?" Tanya sang suami,
sang istri tersenyum sembari berkata "life" katanya singkat
"maksudmu ? Hidup ? Hanya itu ?" Sang suami bertanya
"iya, aku sudah memikirkannya sejak lama. Aku ingin ia hidup dengan bahagia, hidup dengan ketenangan tanpa ada tekanan" kata sang istri tersenyum

7 tahun telah berlalu, keluarga harmonis ini sedang menikmati makanan pagi mereka, sang suami memotong telur mata sapi dengan perlahan, setelah selesai mengunyah ia berkata "sayang, apa kamu tidak ingin kita pindah ke kota saja ? Sebenarnya aku sudah capek harus pulang pergi menggunakan kapal hanya untuk bekerja"
Istrinya menghentikan suapannya, ia sedang menyuapi life anaknya "sudah 7 tahun kau menjalaninya, kenapa baru mengeluh sekarang ?" Kata sang istri
"sayang, life sekarang sudah berumur 7 tahun, dia juga harus sekolah"
Istrinya menoleh dengan tajam "kau pikir aku tidak pandai mengajarinya ? Dia tidak perlu sekolah, mempunyai aku dan kamu disini sudah cukup untuk mengajarinya. Life itu jenius ! Dia tidak membutuhkan guru dan tidak perlu keluar dari istana ini"
Suaminya berjalan menghampiri sang istri dan memegang tangannya "iya aku tau kamu bersusah payah sekarang mengajarinya, tapi lihat dia sekarang untuk berjalan dan bicara saja sulit. Umurnya sudah 7 tahun ! Bahkan ia tidak bisa makan sendiri. Kau tidak pernah mengijinkannya untuk menyuapi dirinya sendiri ! sampai detik ini pun kau masih selalu menggendongnya, ini sudah berlebihan sayang. Coba lihat rumah ini, ini sudah bukan istana lagi. Rumah ini begitu kotor dan tidak terawat. Kita berdua tidak mampu mengurusnya sekaligus"
Sang istri menepis tangan suaminya "jangan berbicara seperti itu, aku bisa benci padamu , ayo Life" katanya tajam, ia lalu menggendong anaknya dan pergi menuju ke kamar.

Sesampainya dikamar sang istri menurunkan anaknya dikasur, mereka berdua duduk diatas kasur "ibu, apa kau berkelahi dengan ayah ?" Katanya lalu Ibunya tersenyum
"tidak sayang"
"tapi kenapa ayah meninggikan suaranya ?" Sang ibu memegang pipi putranya dengan lembut "karna Ayah sudah berubah, kamu tidak boleh berubah. Mengerti ?" Sang istri mencium kening anaknya
"ibu, aku berjalan sangat lamban dan susah mencerna kata-kata. Apa aku anak yang buruk ?"
Sang istri sangat terkejut mendengar anaknya berbicara seperti itu, ia lalu memeluknya sembari berkata "kamu adalah anak yang baik dan sempurna dimata ibu. Tidak ada anak lain yang bahagia seperti kamu sayang, asal kamu tau, mereka harus belajar dan dituntut untuk mengikuti orang lain. Hidup dengan bersaing dan saling menjatuhkan, hidup dengan pakasaan dan tekanan. ibu pernah merasakan itu. pahitnya dipukul oleh orangtua hanya karna tidak menjadi nomor 1, Dicaci maki bila tidak menjadi yang terbaik. Harus mengorbankan diri demi pujian Rasanya sungguh sangat menyakitkan, ibu tidak ingin kamu seperti itu"

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 07, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Cerita Penghantar Tidur dari Anita PallyWhere stories live. Discover now