Bagaimana kabarmu? Bagaimana harimu tanpa hadirnya aku?
Sebab aku mendapat sesirat kabar kau telah bahagia dengan caramuBelakangan ini aku sadar jika hadirku hanya membawa luka yang tak kunjung sembuh. Memberi beban terhadap dirimu yang perlahan mulai rapuh
Aku tidak ingin egois tentang isi hati ini, tak ingin membenarkan segala cara untuk mendapatkan kamu kembali
Tak ingin memaksakan semua mimpi mimpi yang telah mati menjadi kenyataan yang indah dan abadi
Sebab serpihan rasa yang pernah menggebu dulu sekarang sudah membeku dan mulai menolak untuk mengenang masa lalu.
Kabarmu yang dulu menjadi penyemangat dan WhatsApp yang selalu aku semat seakan menjadi bukti kisah kita yang pernah begitu hangat. Memang kisahnya hanya sesaat tetapi lukanya begitu membekas.
Dan apakah kau masih ingat? Ketika luka-luka mulai berdatangan disaat kau mencoba untuk membandingkan, marah demi marah mulai terlontar ketika kita sulit untuk saling menerima kekurangan
Saling memendam gengsi berlebihan untuk saling memaafkan dan pada akhirnya kita harus saling melupakan
Jujur, sebenarnya aku tak ingin menyelesaikan tapi kamulah yang memberikan aku sedikit kesadaran.Dan perihal kau yang membandingkan tenang saja aku sudah memaafkan
-mgufronkhairulw