Sesampai ditaman belakang, gue sama aldo duduk dibangku taman. Aldo berusaha tenangin gue yang masih emosi, Tiba-tiba handphone gue bunyi ternyata sms dan nomernya gaada dikontak gue.
"kasian banget ya lo, dulu masuk friendzone sekarang pacaran sama bekas gue hahaha. Hidup lo itu emang ditakdirin gabisa ngalahin gue. Dan lo itu ga pantes buat dicintain"
DEG. Tangan gue langsung gemetaran, air mata gue udah gabisa ditahan lagi, sedetik kemudian air mata gue mengalir dipipi
ALDO
Saat gue lagi menenengkan Luna, tiba-tiba handphone dia bunyi. Setelah dia membaca sms nya gatau kenapa dia langsung nangis. Gue gabisa liat cewek nangis, dengan cepat gue meluk dia. Satu tangan gue melingkar dipundak luna dan satunya lagi mengelus rambutnya. Air mata luna terus mengalir dan membasahi kemeja gue.
"udaah lun, ada gue disini" kata gue, yang sebenarnya gatau apa penyebabnya Luna nangis
Kepala luna tenggelam dipelukan gue. Kalau gue boleh jujur ini pertama kalinya gue meluk cewek kayak gini selain nyokap gue. Gue membiarkan seragam gue basah oleh air matanya. setelah dia berhenti nangis, dia mendongak ke gue dan… jarak wajah gue sama dia Cuma 5 cm doaang!!
"udah puas liatin muka gue yang ganteng ini?" kata gue setelah 10 menit dengan posisi yang.... u know lah.
"ish apaan sih do" ucap Luna dan berusahaa lepas dari pelukan gue
"enak banget ya nangis di pelukan cowok ganteng kek gue" ucap gue and DAMN! Luna blushing!
"kampret lo do, eh btw thanks ya" kata Luna
"yoi, apasih yang engga buat luna hahaha" gombal gue, seru aja liat dia blushing
"gembel lo do, yaudah yuk balik ke kelas. jam istirahat udah habis dari 30 menit yang lalu nih" ajak dia
"males aah, bentar lagi jam pulang. mending kita disini aja lun, lagian gue malu seragam gue basah kek gini" ucap gue sambil nunjukin seragam gue yang basah gara-gara air matanya
"maafin gue ya do" ucap nya
"it's oke wae lun. hahaha"
p.s: sorry yaa chapter ini pandek banget, lagi gaada ide guanya. mentok banget otak gue.oke bai