[Prolog]

31 6 0
                                    

06 : 55

terlihat enam anak perempuan dewasa sedang berbincang-bincang di Kantin sekolah.

sebenarnya mereka bertujuh tapi karena satu orang lagi telat datang ke sekolah

tersedengar suara langkah kaki menuju ke enam anak perempuan itu.

"Lama banget lu Ra" ucap temannya yang bernama Jessi, ia memang orangnya emosian dan tidak ingin orang lain terlambat sedikit saja.

ara, gadis yang tadi datang terlambat. ara duduk di bangku depan Jessi lalu menaruh tasnya di bawah meja

"maaf, tadi gw ada urusan pas mau berangkat"
"jadilah gw telat kea gini" jawabnya sambil mengedikan bahunya, sementara Jessi hanya memutar bola mata malas

"gw denger kemaren katanya ada anak baru" ailce

"iya, kata ms.yola" kapela, teman yang satu ini memang tidak terlalu menyukai anak baru, dia anak yang tidak peduli dengan anak baru.

sementara ara yang duduk di samping Alice hanya terdiam tertunduk. ia merasakan perasaan yang tidak enak.

"kalo ga salah anaknya perempuan" ucap Jessi lalu tidak sengaja ia melihat ke arah Ara yang sedang tertunduk
"ra?, lo kenapa?, kaya ga suka kita ngomongin anak baru"

ara yang di panggil langsung menatap Jessi dan yang lainnya bergantian, "enggak, gw takut aja dia bisa rebut kalian, gw cuma ga mau kehilangan kalian. maaf kalo gw maksa kalian buat enggak ninggalin gw"

semua yang mendengar ucapan Ara tertegun, mereka tahu Ara tidak akan pernah menginginkan sahabat baru, ia sudah cukup nyaman dengan sahabat lamanya.

"ra, Kita juga ga bakal ninggalin lo demi temen baru" kylie, ia selalu tahu perasaan teman-temannya. dia mengerti keadaan dan situasi di saat seperti ini.

Kylie mengusap punggung Ara agar dia sedikit tenang, dan tidak memikirkan hal seperti itu

"iya Ra lo ga perlu takut, Kita ga bakal tinggalin lo" Jennifer yang sering di panggil dengan sebutan jeni, orang paling bijak di antara yang lain dan selalu dapat kasih sayang dari sahabat-sahabatanya.

sedari tadi yang lain hanya mengangguk menyetujui pendapat Kylie dan jeni, mereka semua ngerti perasaan Ara untuk sekarang

sebenarnya Ara anak yang ceria, tapi tidak untuk kali ini.

"gw cuma takut, maaf" ucapnya meminta maaf sekali lagi lalu bulir bening dari mata Ara membasahi pipinya.

"Gak akan terjadi" ucap kapela meyakinkan sahabatnya yang sedang bersedih lalu Ara mengusap pipinya kasar lalu ia mengganguk dan tersenyum

"makasih kalian yang selalu ada buat gw" -ara

"udah kek sedih-sedihnya, lebay banget anjir" kini Jessi yang angkat bicara, ia tidak menyukai acara sedih-sedihan seperti ini. menurutnya menjijikan

kringgg

bunyi Bel telah berlangsung kini saatnya belajar, pelajaran pertama ada pelajar BK. dimana semua siswa kelas 2 SMA berkumpul

"Udah bel woi,masuk!" seru seseorang dari arah pintu masuk kelas.

"Udah diteriakin tuh,ayo masuk!" Ajak jeni yang di angguki semua temannya kecuali Jessi.

"Lah,gak bolos aja nih?" jessi anak ini memang ahhh sangat tidak menyukai pelajar.

"Kapan-kapan lah njir,pelajaran BK nih."
"Mau lu masuk BK,gua sih enggak" Kapela menolak ajakan Jessi, ia tidak ingin ikut masuk BK hanya Karena bolos ikut dengan jessi

Jessi berdecak dan memutar bola matanya malas,
"kalo masuk BK,gw ngantuk anjr. gurunya bahasanya itu-itu aja, bosen aqu tuh"
"dah la gw mau ke rooftop, byee" lanjutnya lalu melambaikan tangan dengan tangan yang satunnya di masukan ke kantong rok, dan berjalan menuju tangga.

"emang bener-bener tu anak, belom aja dia di hukum ama kepsek" Kelly

yang lain hanya tertawa terbahak-bahak sambil jalan ke kelas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝚆𝙴 𝙰𝚁𝙴 𝙾𝙽𝙴Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang