Dibawah langit malam kelabu.
Kurang lebih pukul sepuluh.
Pelik mata tertuju mangu.
Terbalas pejam kornea hitam.
Untung tak pandang kejam.
Iya sih, memang agak seram.
Entah kenapa masih ku damba.
Padahal aku hanya seekor domba.
Melawan kalajengking yang berbisa.
Terpal lusuh yang kita duduki,
Pun hangat mendengar cerita ini.
Sambil ku kecup segelas kopi,
Dibawah pohon tua yang kokoh,
Ku tabahkan hati biar tak roboh.
Sialnya, raga ini terlalu ceroboh.
Mengejarmu untuk aku yang kere.
Padahal baru kenal kemarin sore.
Angin mengejek berkata hore,
Melihat kasih gagal memeluk kisah.
Yang mulanya hati muncul rasa,
Kini beralih menjadi resah.-Haris