Salam pisahku sambil menaiki bus ke akhirat

318 24 2
                                    

Pair:Beta x Ran
Warn:gorengan banyak disini,angst,OOC tentunya UwU,Typo bertebaran.

Ran POV
Aku tidak tahu apa yang terjadi padaku... Kenapa semua ini terjadi padaku? Apa semua arti dan makna aku membunuh seseorang? Kenapa semua begitu rumit bagiku? Aku tidak mengerti sama sekali,semua berawal dari dia.

3 Tahun yang lalu

Aku pun berangkat ke sekolah dengan menaiki bus,ntah kenapa setiap ku menaiki kendaraan itu aku berharap aku berada di akhirat mengingat diriku yang 'gila' ini. Aku semalam hanya membuang seorang anak kecil yang sudah ku bunuh dan ku otak atik dia menjadi boneka itu menyenangkan aku selalu tertawa geli memainkannya tapi sayangnya tubuhnya mudah hancur ya sudah ku buang saja,Lagipula aku lebih suka menyetrum mereka dengan tegangan listrik yang tinggi.

Setelah ku sampai di sekolah,seperti biasa ini sangat ramai aku tidak terlalu suka tempat ramai seperti ini tapi bukan itu yang ingin ku bilang disana aku bertemu dengannya, dia sangat sempurna untukku meskipun aku harus menjaga sisi jutekku ini dan itu sangat menjengkelkan

Bel pun berbunyi dan ku mulai ke kelasku lalu duduk di kursiku hm... Hari ini aku harus membunuh siapa? Atau mungkin bertarung? Hm... Entahlah nanti saja ku pikirkan, ku mulai memainkan pisau kecilku dan menusukannya ke meja ku ini sangat membosankan aku lebih baik bolos daripada harus diam dan menyatet hal yang tidak penting disini setelah ku cukup lama merenung aku tidak sadar ternyata dia berada sama kelas denganku, seseorang yang mengubah segalanya di hidupku aku akan menceritakannya secara detail kok tenang saja.

Dulu aku seorang yang tidak mempunyai perasaan apapun dan terlalu emosional, arti hidupku sudah memudar sejak ku pertama kali membunuh tapi setiap ku melihat kata-kata motivasi itu tidak ada maknanya sama sekali di hidupku itu semua terdengar konyol untukku dan setiap kali ku membunuh seseorang dengan tegangan listrik tinggi milikku dan membuangnya ke sungai yang mengalir sangat deras sampai tubuh mereka terkoyak habis aku tertawa melihatnya mungkin kalau ada orang yang melihatku seperti itu mereka akan menjauh dariku lagipula ku sudah tidak tertarik untuk hidup, buat apa aku hidup sampai puluhan tahun kalau selalu melakukan hal yang salah? Tidak ada gunanya sama sekali.

Pada keesokan harinya ku bertemu dengannya entah ada apa dengan hari ini tetapi mukaku terasa panas dan hari ini juga ku baru mendaftar ekskul bela diri dan Silat ku sangat suka bertarung apalagi kalau lawannya sangat kuat itu sangat menantang, Ok2 kita kembali ke topik orang tadi mendekat ke arahku sial,kenapa jantungku tidak mau diam? Perasaan apa ini? Aku belum pernah merasakan hal ini rasanya ku ingin menusuk jantungku untuk diam ah,itu sepertinya ide yang bagus tapi setelah ku membunuh seseorang nanti

"Adek baru ya disini?" Ucap pemuda yang di depanku ini,sial jantungku diamlah kalau sampai ketahuan ku tusuk dirimu

"Iya ka" Ucapku sambil menahan rona merah di pipiku,sial cepatlah selesai ku benci perasaan ini

"Ok, namamu siapa?"

"Ran" Dia mulai menulis nama itu di nota ekskul, sial mukaku makin panas jadi ku menunduk saja daripada nanti ketahuan itu akan sangat memalukan

"Baiklah, kamu bisa mulai ekskul besok nanti kita kumpul di lapangan sekolah ya dan jangan lupa membawa sedikit persediaan kau sudah baca kertas di mading kan?" Ku pun ngangguk kecil ya meskipun ku gk terlalu liat detail sih karena juga aku sangat malas melihatnya

"Hn,terimakasih ka.. Siapa nama kaka?" Duh,malu2in sampe lupa namanya segala

"Beta" Dia tersenyum lembut padaku,Akh! Sial itu tidak sehat untuk jantungku yang kotor ini

"Ah,iya terimakasih ka beta" Ku pun mulai pamit pergi dan langsung keluar sial sial sial sial sial sial sial sial sial sial sial tatapan itu... Akhh! Tidak itu sangat menjijikkan, ahh.. Sepertinya aku harus membunuh seseorang lagi tapi siapa? Dan kemudian ku melihat Kak beta dengan seseorang dan entah kenapa aku membenci orang yang dekat dengan ka beta selain diriku sepertinya aku akan menyusun rencana hari ini

Hari demi hari ku selalu mencari semua informasi tentang seseorang yang sering dengan beta terkadang aku bingung adakah makna dibalik semua nyawa ku renggut? Se-egois itukah diriku sampai merebut nyawa seseorang? Aku saja tidak paham apa yang ku ucapkan. Setidaknya aku punya mainan yang bisa ku mainkan hari ini dan itu membuatku senang

Selang 2 hari sekolahku di hebohkan dengan temuan mayat di ruang UKS dimana badannya ada yang hangus terbakar terkena sengatan listrik yang sangat tinggi serta tangan yang sudah putus tapi di sambung lagi menggunakan benang dan mengikatnya di atas atap. Tadi malam sangat menyenangkan tapi sepertinya aku lupa untuk mengambil pisauku jadinya ku di bawa deh ntahlah mereka akan membawaku kemana lagipula aku sudah tidak peduli dan setelah sampai ku duduk di bangku dengan latar ruangan berwarna putih aku hanya duduk manis disana sambil menunggu apa yang terjadi lalu ku melihat beta masuk kesini,ah rupanya dia toh ku jadi senang

"Ran" Beta mulai duduk menghadap diriku

"Ya?" Beta mulai menaruh pisau punyaku yang berbentuk sayap kecil berwarna hitam dan putih yang sudah berlumuran dengan darah

"Apa ini punyamu? Apa kau yang membunuh saudariku?"

"Ouh,dia saudari mu toh maaf ka beta aku cemburu melihatmu dengan yang lain" Aku tersenyum manis ke arahnya aku senang hari ini aku akan di jemput

"Kenapa... Kenapa kamu hal itu dan menganggap hal itu sepele!?"

"Kaka dendam denganku?" Beta hanya terdiam disana seperti menahan emosinya untuk keluar

"Kenapa kau begitu jahat,kenapa kau melakukan semua ini!!?" Hah.. Pertanyaan itu selalu saja di omongin aku bosen tau dengernya

"Aku tidak mau mendengar penjelasan kaka, aku sangat sering mendengar hal itu cape tau dengernya"

"Toh,klo kaka dendam padaku bawa saja dendam kaka sampe puluhan tahun berikutnya" Sepertinya dia kaget mendengar hal itu

"Kau... Kenapa sangat tidak peduli dengan hal ini? Apa kau tidak tahu makna dan arti dari nyawa yang sudah kau bunuh!?"

"Tidak ada ^^" Semakin terdiam lah beta seperti tidak menyangka diriku ini ku hanya tersenyum kecil sambil memegang pisauku tadi dan mengarahkannya ke leherku ini hadiah yang bisa ku berikan untuk pertama dan terakhir kalinya bagi dirinya mungkin dia akan senang melihat diriku mati di depannya dan...

Scrak

Ku mendengar tetes2 darah yang turun ke bawah tapi kenapa diriku tidak merasakan sakit apapun? Aku pun membuka mataku dan melihat tangan beta yang sedang menahan sangat keras pisauku untuk tidak mengenai leherku sama sekali dan itu membuat tangannya berdarah parah

"Kenapa kamu ingin membunuh dirimu sendiri?" Dia menatapku sangat lekat tidak membiarkan ku pergi sama sekali

"Bukannya kau membenciku?" Tanyaku sambil menekan pisauku ke leherku tapi aku tidak kuat karena tenaga yang lumayan kuat dan dia tersenyum kepadaku entah kenapa senyuman itu sangat menyakitkan bagiku

"Tidak,ku tidak membencimu ran tolong bunuh dirimu sendiri" Beta pun menarik pisau ku dan membuangnya jauh dariku

"Kenapa? Banyak orang yang membenciku,lagipula tidak ada gunanya aku hidup di dunia ini kalau aku selalu membuat kesalahan" Apa ini? Kenapa mataku berair? Kenapa rasa ini sangat sakit?

"Wajar kok kalau kamu sering berbuat salah, semua juga begitu kamu masih mempunyai arti hidupmu aku akan membantumu boleh kan ku membantu dirimu?" Beta memegang tanganku dengan tangannya yang sudah terluka parah entah kenapa air mataku sangat deras mengalir di pipiku. Akhirnya selama puluhan tahun aku tahu rasanya bersedih dan itu sangat menyakitkan

Dia sudah menikamku dan membunuh sifat lamaku dari dalam, dia sangat sabar padaku aku beruntung mempunyai dirinya untuk berubah sudahlah,aku sangat nyaman padanya aku tidak mau melepaskannya

UCAP PISAHKU SAMBIL MENAIKI BUS KE AKHIRAT

Tbc~~~

Bamkhun And Betaran One-shoot [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang