Terlanjur Mencinta (TAMAT)

Part I - Benarkah Kita Sahabat?

“Ly...Lyli!!” panggil seseorang.

“Iya bu” jawab Lyodra yang ternyata dipanggil oleh ibunya.

“Udah ditungguin Nuca tuh” kata Ibu Lyli.

“Iya bentar, Lyli juga udah siap kok” jawab Lyli yang sudah keluar dari kamarnya dengan memakai seragam SMA lengkap.

“Hai Kak Nuc” sapa Lyli saat melihat Nuca. Nuca adalah kakak kelas Lyli, namun mereka sudah sangat dekat sejak kecil. Walau sekarang Nuca tumbuh menjadi orang yang berbeda. Tidak seperti saat ia kecil yang lincah dan sering usil ke Lyli, kini Nuca menjadi lelaki yang pendiam dan pemalu bahkan sekarang Lyli yang sering mengusili Nuca.

“Halo Ly” jawab Nuca dengan senyuman.

“Kalau gitu Lyli sama Kak Nuca berangkat dulu ya bu” pamit Lyli pada ibunya.

“Iya, ati ati” jawab Ibu Lyli.

“Nuca pamit berangkat ya tan” pamit Nuca pada Mama Lyli.

“Iya Nuc, hati hati ya”

Lyli keluar rumah dengan merangkul tangan Nuca. Hal ini sudah biasa ia lakukan. Awalnya Nuca kaget dan ingin melepas tangan Lyli namun lama lama ia sudah terbiasa dengan perlakuan Lyli.

“Kak Nuc, besok kita naik bis atau jalan kaki aja dong. Aku bosen naik mobil terus” pinta Lyli.

“Atau kita naik motor atau naik sepeda aja?” cerocos Lyli sambil memasuki mobil. Nuca masih berfikir dan belum menjawab Lyli.

“Gimana Kak Nuc?” tanya Lyli.

“Yaudah besok kita naik motor ya” jawab Nuca kemudian.

“Beneran? Yeyyy” jawab Lyli kegirangan yang membuat Nuca tersenyum lepas. Itulah Nuca, tak pernah bisa menolak permintaan Lyli dan selalu bahagia jika berhasil membuat Lyli bahagia.

...

Sesampainya di sekolah, Lyli langsung dihampiri Samuel. Lyli menganggap Samuel sebatas temannya, walau Sam menginginkan lebih. Sudah berkali kali Sam menyatakan perasaannya namun selalu ditolak Lyli tanpa alasan yang jelas. Walaupun demikian, hubungan mereka masih akrab seperti sahabat.

“Makin hari makin gemes aja sih Ly” kata Sam sambil mencubit pipi Lyli.