Bagian 1

1.2K 157 43
                                    

Hari pertama masuk sekolah tiba.  Jung Changmin, bocah cilik berusia lima tahun dengan kadar kecerdasan dan ketampanan tingkat tinggi itu menarik tali ransel merahnya dengan yakin. Bocah itu tampak menggemaskan dengan seragam berwarna biru yang manis.

"Eomma, ayo cepat! Minnie tidak mau sampai terlambat!" teriaknya dari luar rumah. Anak itu menggembungkan pipinya yang gembul karena menunggu sang eomma yang tak kunjung keluar.

"Tunggu sebentar, sayang!" sebuah suara lembut menyahut dari dalam rumah.

"Sudah tidak sabar pergi sekolah, hmm?" suara yang berat dan dalam itu menarik atensi Changmin. Membuat bocah lima tahun itu berlari kecil dan melompat ke pelukan sang appa.

Jung Yunho tertawa pelan melihat tingkah menggemaskan putra tunggalnya. Menggendong Changmin lalu mengangkatnya ke udara sambil tertawa.

"Ihh appa membuat seragam Minnie kusut," bibir Changmin mencebil lucu. Memberikan deathglare yang sama sekali tidak menakutkan pada sang appa.

"Aigoo, anak appa cerewet sekali," balas Yunho. Menurunkan Changmin dari gendongannya karena bocah itu terus memberontak.

"Like mothel like son," jawab Changmin santai.

Yunho cukup terkejut mendengar ucapan anaknya itu. Demi Tuhan, Changmin baru saja berumur lima tahun beberapa minggu yang lalu. Namja tampan itu melipat tangannya di depan dada. Menatap Changmin dengan mata musangnya yang tajam.

"Siapa yang mengajarkan Minnie berbicara seperti itu, hmm?"

Bukannya takut, Jung junor itu malah ikut-ikutan melipat tangannya di depan dada seperti yang Yunho lakukan.

"Jidat samchon," jawabnya polos.

Yunho mendesah lelah, sahabatnya yang playboy itu memang biangnya pengaruh buruk bagi Changmin. Entah itu mengajarkan cara merayu uke, menggoda Jaejoong sampai mengerjai Yunho.

'Oh shit! Ingatkan aku untuk mencekiknya nanti!' batin Yunho.

"Jja, umma sudah selesai," sosok Jaejoong yang indah ikut bergabung bersama mereka. Bibir namja cantik itu mengulas senyum manis yang menawan di mata siapa saja.

"Kajja umma kita belangkat sekolah!" seru Changmin tidak sabaran.

"Yakin tidak ingin ku antar?" namja Jung itu bertanya pada istrinya. Jaejoong menggeleng yakin.

"Tentu saja, aku sudah janjian dengan Junsu untuk pergi bersama mengantar anak-anak ke sekolah mereka."

Ah, benar. Yunho hampir lupa kalau Yoosu—putra Junsu dan Yoochun—juga masuk ke taman kanak-kanak tahun ini.

"Arraseo, pergilah dengan aman, Boo. Aku berangkat kerja dulu," si tampan mengacak surai almond Jaejoong dengan lembut. Mengabaikan Changmin yang menatap kesal pada keduanya.

Demi Burger, Changmin sudah tidak sabar untuk sampai ke sekolah pertamanya.!

"Kau juga hati-hati, bear. Aku mencintaimu," ucapnya tulus.

Chu!

Satu kecupan dari bibir hati Yunho jatuh di pipi kanan Jaejoong. "Aku lebih mencintaimu, kitty," ucapnya.

Blush

Pipi Jaejoong merona dengan cantiknya mendengar ucapan Yunho. Entah mengapa, meski diucapkan berkali-kali pun debaran selalu terasa sama.

"Beluang gendut jangan ganggu umma Minnie!" Changmin merangsek maju ke depan. Mendorong tubuh besar appanya agar menjauh dari sang umma.

Yunho berdecak, "Dasar anak beruang yang nakal."

JUNG'S LITTLE BAMBI [YUNJAE FAMILY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang