Bagian 2

724 128 43
                                    

Janlup vote dan komen yes~

---------

Jung Changmin sudah siap hati. Pagi ini dia sarapan susu dan setangkup roti agar terlihat bugar di hadapan Kyuhyun nanti. Lihat saja, bocah kecil yang menuruni ketampanan appanya itu sudah siap sedia di depan rumah saat Jaejoong keluar rumah sambil menenteng tas Ultraman.

"Minnie, pakai tasmu!" Jaejoong menyerahkan tas itu pada anaknya.

Changmin melompat-lompat riang, "Yey! Tas ultlamen!" serunya.

Jaejoong tertawa kecil melihat tingkah putranya. Terkikik gemas sambil mengamit tangan Changmin untuk ia gandeng.

Mereka pergi ke sekolah naik bus berdua saja. Junsu dan Yoosu tidak ikut karena Yoosu tiba-tiba sakit hingga tidak masuk sekolah. Karena itu, Changmin menghabiskan waktunya semalam untuk berdoa agar Yoosu lekas sembuh. Changmin memang bandel, tapi Changmin sayang dia.

Sepanjang perjalanan namja cantik dan bocah tampan itu saling bercerita. Terkadang Jaejoong diam mendengarkan Changmin yang berceloteh riang di pangkuannya.

"Umma, gimana caranya supaya Kyunie suka sama Minnie sih?" tanya Changmin tiba-tiba.

Doe eyes Jaejoong membesar setelah mendengar pertanyaan anaknya. Namja cantik itu cukup terkejut karena demi Tuhan! Changmin masihlah bocah taman kanak-kanak yang polos atau mungkin tidak, entahlah. Tapi tumbuh di lingkungan keluarga Jung dengan appa mesum sekaligus perayu unggul membuat Changmin tahu lebih banyak dari anak-anak seusianya.

"Minnie menyukai Kyu, eoh?" tanya Jaejoong.

"Eung," Changmin menyembunyikan wajah imutnya di leher Jaejoong. Meski begitu Jaejoong bisa merasakan anaknya yang manis itu mengangguk kecil.

Ia tertawa geli, mengeratkan pelukannya pada bocah dipangkuannya itu.

"Ish, umma jangan teltawa! Minnie malu," pout mungil menggemaskan tercipta di bibir Jung kecil itu. Tubuhnya melonjak-lonjak sebagai tanda protes agar ummanya segera berhenti tertawa.

Jaejoong yang mulai kewalahan pun akhirnya menghentikan tawanya, "Arraseo! Arraseo!"

Barulah setelah itu Changmin kembali melepaskan pelukannya. Menunjukkan wajah ngambeknya pada sang umma. Changmin sedih teman-teman, niatnya kan mau curhat tapi malah ditertawakan L

"Kenapa Minnie menyukai Kyu?" tanya Jaejoong penasaran. Pasalnya Changmin itukan baru sehari masuk sekolah tapi sudah punya uke incaran.

Semburat merah muncul samar-samar di wajah Changmin. Ia menundukkan kepalanya, memainkan jari-jari lentik ummanya untuk menyembunyikan rasa malunya.

"Kalena Kyu itu imut dan cantik cepelti umma. Minnie suka."

Jaejoong mengangguk paham. Rasanya ia jadi ingin bertemu dengan bocah bernama Kyu yang berhasil mendapatkan perhatian Jung kecilnya itu.

"Umma, ajarin Minnie cara merayu Kyu nde?" mata bambi itu memandang Jaejoong penuh harap. Sementara bisa yang mereka tumpangi telah berhenti dan mengaharuskan mereka turun.

Jaejoong berdiri sambil menggendong Changmin. Berjalan hati-hati menuruni tangga bus yang untungnya tidak tinggi.

"Hmm, umma tidak tahu caranya Minnie. Biasanya kan umma yang dirayu."

Changmin mencebilkan bibirnya dengan lucu, memberikan tatapan bosan pada sang umma cantik.

"Uke memang tidak bisa diandalkan, berbeda dengan seme," bocah itu bergumam pelan, tidak menyadari kalau suaranya cukup keras untuk didengar Jaejoong.

"Minnie bilang apa, eoh?" Jaejoong menurunkan Changmin dari gendongannya. Berkacak pinggang, ia menatap Changmin dengan galak.

"Minnie mau umma telan kembali?" tanyanya kesal.

"ANDWE!!" Changmin memekik keras. Berhasil menarik perhatian dari beberapa orang yang melewati mereka.

"Makanya jangan meremehkan uke! Minnie kira yang melahirkan Minnie itu seme? Minnie mau dilahirkan appa?"

"SHIREOOO!!"

Changmin tentu saja tidak mau. Tidak lucu saja, masa iya ummanya seorang namja tampan bertubuh tegap dengan kulit tan.
.

.

.

.

"Kyu, kenapa kertasnya masih kosong?" Changmin menatap Kyuhyun dengan mata bambinya yang berbinar.

Kyuhyun menekuk wajahnya, "Kyu tidak tahu cara menggambar kapal."

"Sini, biar Minnie yang gambarkan!"

Kemudian kertas gambar Kyuhyun berpindah ke hadapan Changmin. Bocah yang berambut ikal memperhatikan tangan kecil itu bergerak. Wajah Changmin terlihat sangat serius sampai alisnya tertekuk.

Kyuhyun melihatnya dengan bingung, "Minnie gambar apa?"

"Sst, Kyu jangan berisik! Minnie lagi konsentlasi!"

Maka Kyuhyun hanya melipat tangannya di meja lalu meletakkan kepalanya di situ.

"Jja! Sudah selesai!" Changmin berseru riang. Mengangkat kertas gambarnya tinggi-tinggi sampai seisi kelas bisa lihat.

Keturunan Jung itu tersenyum bangga saat beberapa siswa memujinya dengan kagum. Sementara, Kyuhyun sudah merona malu ditempatnya. Gambar Changmin memang bagus, tapi tidak usah bikin malu bisa tidak sih.

Masalahnya, yang Changmin gambar itu terlalu cheesy. Bocah itu menggambar dua ekor beruang lucu yang memegang satu buah tanda love besar. Di masing-masing perut beruang ada tulisan JCM dan CKY yang ditulis seperti cakar ayam.

Eww!

Lihat saja, sekarang mereka jadi pusat perhatian anak-anak lain. Ada yang bersiul, berteriak sampai bertepuk tangan. Changmin senang-senang saja, ia suka kalau hubungannya dengan Kyuhyun banyak yang mendukung. Masalahnya ego Kyuhyun itu setinggi Namsan Tower. Kalau tidak marah sambil menjambak rambut Changmin bukan Kyuhyun namanya.

Yang Changmin tidak tahu, sambil menarik rambut tebal Changmin, bocah Choi kesukaannya itu tersenyum kecil diam-diam.

Kali ini Changmin makan bekalnya sendirian karena Yoosu tidak ada. Changmin sedih, ia tidak suka kesepian. Ia ingin bergabung dengan teman-temannya yang lain tapi disana ada Siwon. Changmin kan anti berada satu geng dengan saingannya itu. Sedangkan Kyuhyun asyik menikmati sosis gurita buatan ummanya bersama anak laki-laki manis lainnya.

Jadi, Changmin menyumpit telur gulungnya dengan malas. Mengunyah telur itu sambil memasukkan udang goreng ke dalam mulutnya yang masih penuh. Setelah kotak bekalnya kosong, ia menutup kotak itu rapat-rapat dan memasukkannya ke dalam tas. Kemudian bocah lucu itu mengeluarkan tiga buah permen susu aneka rasa. Changmin berlari ke arah Kyuhyun.

"Kyu, mau permen susu tidak? Manis lohh..."

Kyuhyun menatap permen itu dengan ragu. Ia ingin tapi lagi-lagi bocah itu merasa gengsi.

"Kenapa Kyu diam saja? Kyu tidak suka permen susu?"

Kyuhyun belum sempat menjawab tapi Changmin sudah lebih dulu berkata, "Yasudah, permennya Minnie makan semua ya!"

"Kyu mau satu!" Kyuhyun menjerit imut. Jari telunjuknya yang mungil mengarah pada permen susu rasa melon.

Kemudian Changmin memberikan permen yang Kyuhyun inginkan. Tidak masalah walau sebenarnya itu rasa kesukaan Changmin. Ah, seandainya Kyuhyun tahu seberapa besar pengorbanan Jung kecil ini, Kyuhyun pasti akan tersentuh. Ya, begitulah isi pikiran Changmin.

"Terimakasih," gumam Kyuhyun malu-malu. Pipinya merona sewarna penghapus Changmin yang berbentuk sushi tuna.

"Kyu manis sekali kalau seperti ini hihi..."

Ya Tuhan, Jung Changmin! Dari mana belajar berkata seperti itu, eoh?

-TBC-

JUNG'S LITTLE BAMBI [YUNJAE FAMILY]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang