I'm not anti-social, I'm just different social.
👑
"Jam 4 lebih 17, di Jalan Cempaka No.2 deket gang Mawar, sebrang toko bunga, Lo bakal mati disana." Jelas perempuan berseragam SMA berumur 16 tahun. Ia adalah Alice Mackenzie Cameron. Panggil saja Alice.
Lawan yang diajak bicara hanya melongo tidak mengerti lalu tertawa renyah, "Hah? Lo lawak? Gak lucu tau gak! Sok tau banget gue bakal mati." Jawab Layla dengan santainya. Mana mungkin ada orang yang mengetahui kematian seseorang? Haha, konyol sekali bukan? Alice ini suka mengada-ngada.
Alice mendelik malas, "Pulang sekolah Lo mau ke toko bunga kan?" Tanya Alice, yang membuat Layla melongo, darimana dia tau? Padahal Layla tidak memberi tau siapapun tentang rencananya, bahwa pulang sekolah Ia akan membeli bunga untuk diberikan kepada Ibunya yang sedang berulang tahun.
"Lo tau darimana? Perasaan gue gak ngasih tau siapapun, termasuk Lo, kalo gue mau ke toko bunga." Layla mengernyitkan kan keningnya heran, wah ternyata benar dengan perkataan orang-orang, bahwa Alice itu memang "Strange girl." Dia benar benar perempuan yang aneh.
Alice tersenyum miring, "Waktu lo nyebrang buat ke toko bunga, lo bakal ketabrak truk, terus terlempar 3 meter. Dan itu tepat jam 4 lebih 17 menit. Banyak orang yang nolongin lo, tapi sayangnya lo gak bisa bertahan alhasil lo gak bisa terselamatkan." Alice sedikit menjeda ucapannya. Lalu menghela nafas dan menghembuskan nya.
"Lo mati di hari ulang tahun Ibu Lo." Lanjut Alice.
Tenggorokan Layla rasanya tercekat. Mulutnya kaku untuk kembali mengeluarkan kata-kata, matanya memanas dan memerah hanya untuk menahan liquid bening itu tidak keluar.
Tidak mungkin.
Apa yang dikatakan Alice bohong.
Ya, Alice pasti bohong.
Lelucon macam apa ini? Alice menyumpahkan Layla mati? Atau memang Ia mengharapkan Layla tidak hidup di dunia ini lagi?
Atau mungkin Ia hanya menakuti Layla? Bisa jadi kan?
"Lelucon apaan ini Alice? Lo cuman mau nakutin gue kan? Lo kira itu mempan? Aneh banget Lo." Alice menghembuskan nafas pelan, entah keberapa kalinya banyak orang yang tidak percaya saat Ia bilang bahwa kematian mereka itu dekat, malahan sudah sangat dekat. Mereka semua tidak mempercayai dirinya sama sekali, hingga pada akhirnya semua ucapan Alice itu benar adanya.
Yang pertama saat itu, Alice bilang kepada Rina, bahwa Ia akan menjadi korban pencurian dan Ia akan tewas tertabrak mobil hingga kepalanya bocor, saat ingin mengejar preman itu. Rina tidak percaya, tetapi itu benar-benar terjadi.
Yang kedua, Alice juga sempat bilang kepada Adrian, bahwa Ia akan melihat sebuah kejadian, saat seorang Psikopat membunuh pemuda yang berumur 20 tahun. Adrian tidak sengaja melihatnya, tapi sialnya! Seorang psikopat itu menyadari kehadiran Adrian saat Ia sedang mengurus mangsanya. Alhasil, Adrian mati tertusuk oleh pisau. Dan, menjadi salah satu dari sekian banyaknya korban Psikopat itu. Ya, sama halnya dengan Rina. Adrian juga tidak percaya kepadanya, tetapi pada akhirnya apa yang dikatakan Alice itu memang benar adanya.
Dan masih banyak lagi hal yang Alice katakan terhadap orang-orang yang kematiannya sudah sangat dekat. Dan mereka semua tidak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRIM REAPER: Personification of Death
Fantasy"You start dying slowly." Alice Mackenzie Cameron memiliki api yang dapat kamu lihat ketika dirimu melihat ke dalam matanya, api menelan keraguan dirinya. Dia selalu berlari menuju badai, tidak ada yang membuatnya takut selain menolak tantangan. Da...