Vamvire Boy

208 10 1
                                    

Luffy adalah seorang Vamvire yang hanya meminum darah hewan.
Suatu ketika dirinya jatuh cinta pada mangsa pertamanya.

"Ih, kenapa ada makhluk menjijikan penghisap darah seperti Vamvire si?!"

"Eh tapi jangan salah, Vamvire biasanya ikemen lho.."

"Apa aku ini ikemen juga?" Tanya seorang pemuda dengan bekas luka di bawah matanya.

"Siapa yang ngomongin kamu, Luffy?!"

"Hehe.." Pemuda yang bernama Luffy tersebut pun senyum *cengir*.

"Luffy, kemarilah!" Panggil seorang pemuda berhidung panjang.

"Ada apa, Usopp?" Luffy menghampiri orang yang memanggilnya tadi.

"Tahu tidak, hari ini kelas kita kedatangan guru baru yang cantik tapi galak lho.." Usopp berbisik namun dengan suara yang keras.

"Haaah???" Luffy menampilkan ekspresi wajah tidak mengerti.

Ketika itu, guru yang dibicarakan Usopp pun datang memasuki kelas.

"Ohayou minna-san.." sapa guru tersebut ketika memasuki kelas.

"Ohayou sensei.." ujar para murid serentak.

"Aroma apa ini? Aroma nya sangat lezat~" batin Luffy seraya mengendus ke segala arah.

"Mmh~.." lenguh Luffy ketika menghisap sesuatu yang di anggap nya lezat tersebut.

"Luffy!!" Teriak Usopp histeris.

Buaaagh.. Luffy mendapat pukulan keras di perutnya. "Apa yang kau lakukan?!!" Bentak guru baru yang bernama Nami tersebut.

"Maaf, aku tidak sengaja" Luffy mengelap sudut bibirnya yang basah karena telah menghisap leher Nami.

-
Akhirnya Luffy pun di hukum berdiri di koridor hingga pelajaran selesai guru Nami menyuruhnya ikut ke kantor kepala sekolah.

Beberapa jam kemudian, bel tanda jam pelajaran pertama berakhir telah berbunyi. Nami pun keluar kelas mengecek Luffy di koridor.

"Kenapa kau lakukan itu pada guru mu?!" Tanya Nami.

"Aku tidak tahu.." Luffy menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Maaf.. Aku benar - benar tidak sengaja"

"Sudahlah! Sebaiknya kau ikut aku ke kantor!!"
Nami pergi di ikuti Luffy di belakangnya.

"Kenapa kepalaku terasa berputar - putar ya? Seharian ini aku belum minum, aku haus~" batin Luffy.

Bruuuk.. Luffy pingsan di tempat.
"Luffy!!" Teriak seorang pemuda bernama Kidd yang berlarian menghampiri Luffy.

"Apa dia pingsan?" Nami berjongkok, melihat Luffy yang tergeletak di atas lantai.

"Maaf sensei, apa aku bisa minta izin untuk membawa Luffy pulang?" Tanya Kidd.

"Bawa saja ke UKS, disana juga ada dokter" Nami menyarankan.

"Ah, bagaimana Ini?!" Batin Kidd, ia berusaha berpikir keras. "Mm.. Luffy itu punya penyakit" ujarnya.

"Penyakit apa? Apa perlu dibawa ke rumah sakit?" Kini Nami mulai khawatir.

"Tidak, jangan di bawa ke rumah sakit! Hmm.. Aku juga tidak tahu apa penyakit yang diderita Luffy, yang jelas hanya keluarganya saja yang bisa menyembuhkan dia"

"Oh.. kalau begitu biar kuantar ke rumahnya pakai mobilku, kau tahu alamatnya kan?"

"Luffy itu tetanggaku, sensei.. rumah kami saling berdekatan"

-
Kidd menggendong Luffy ala bridal style, lalu membaringkannya ke dalam mobil Nami. Setelah Kidd duduk disamping Nami, ia pun mulai melajukan mobilnya.
Mobil terus berpacu dengan kecepatan sedang, mengikuti arahan dari Kidd. Kurang lebih satu jam, mereka pun berhenti di dekat gerbang area pemakaman umum. Nami tentu heran mengapa Kidd menyuruhnya berhenti disini, namun Kidd menjelaskan bahwa rumah Luffy memang berada tepat dibelakang area pemakaman tersebut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fanfic LuNa Oneshoot StoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang