✨kasih✨

1 1 1
                                    

~ Tuhan selalu buat takdir yang sebelum nya gapernah di duga. Yang tadinya kita jauh dan ga mungkin bersatu dan malah sempat tiba tiba langsung di depan mata. Hidup tuh kaya teka teki ya bun, kita gatau tapi semuanya udah punya jawabanya masing masing))~

*~*~*~*
Pertanyaan selanjutnya mengalihkan perhatian Daffa. Ia kembali menunduk dengan senyuman janggal yang benar-benar ia paksakan. Sungguh ia tidak pernah berpikir akan berada dalam situasi seperti ini.

"Oh, kenalin gue Zayn, sepupunya Natalien," kata orang itu yang mengaku bernama Zayn sambil mengulurkan tangan mengajak berjabatan kearah Daffa. Walau rasa heran, kaget sekaligus bingung masih jelas tergambar di wajah Daffa namun tak urung ia menyambut uluran tangan itu. Tapi kali ini di sertai sebuah senyuman lega di bibirnya.

"Daffa," Daffa gantian menyebutkan namanya. "Oh, jadi lo Zayn sepupunya Natalien," sambung pria itu menegaskan.

"Yups," Zayn  mengangguk membenarkan. "Lo nggak berpikir kalau gue itu pacarnya kan?"

"Ha?" secara serentak mulut Natalien dan Daffa terbuka. Sementara Zayn hanya angkat bahu.

"Ya sudah Nat, gue pulang dulu ya. Gue masih harus kekantor soalnya. Biasalah bantuin bokap. Daf, sorry ya gue duluan," ujar Zayn malah pamit mengundurkan diri.

Kali ini Daffa hanya membalas anggukan.

"Hati-hati. Entar kalau jatuh, bangun sendiri," balas Natalien yang langsung mendapat cibiran dari mulut Zayn.

"Lo juga noh jangan lupa minum obatnya. Kalau sakit berlanjut jangan hubungi gue. Hubungi dokter aja," Zayn balas meledek.

Mendengar kalimat balasan dari sepupunya itu membuat wajah Natalien gantian memberengut sebel.

"Lo sakit apa?" pertanyaan Daffa yang ada disampiingnya sontak menyadarkan Natalien yang sedari tadi masih menatap kepergian Zayn yang bahkan sudah menghilang dari pandangan.

"Gue? Oh, enggak kok. Cuma kayaknya maag gue tadi kumat. Makanya hari ini nggak masuk. Tapi sekarang gue udah baikan kok," terang Natalien sambil tersenyum.
Daffa ikutan tersenyum walau masih terlihat khawatir.

"Eh masuk yuk," ajak Natalien yang baru menyadari kalau mereka sedari tadi mengobrol di depan rumah.

"Oh ya Daf, bukannya kemaren lo bilang lo hari ini ada tugas kerkom ya? Kok jam segini udah pulang?" tanya Natalien sambil melangkah masuk, Daffa hanya ngekor di belakang.

"Ehem... itu, e... gue bolos," aku Daffa.

Natalien terdiam sambil mengangguk-angguk. Nggak tau deh apa maksutnya.

"Nah berhubung lo bolos gimana kalau kita sekalian jalan aja," ajak Natalien tiba-tiba.

"Ha?"

"Itu juga cuma kalau lo nggak keberatan sih," sambung Natalien angkat bahu.

"Bukannya lo masih sakit?" tanya Daffa.

"Tentu saja tidak," balas Natalien cepat. "Ehem, maksut gue, gue sekarang udah merasa baikan kok," sambung Natalien meralat ucapannya barusan yang di rasa terlalu antusias.

"Ya udah kalau gitu. Kita pergi sekarang?" angguk Daffa setuju.

Gantian Natalien yang heran. Menatap kearah Daffa. Sebuah senyuman tak mampu ia tahan saat melihat kepala Daffa yang mengangguk. Segera di tariknya tangan Daffa melangkah keluar. Hari ini ia sangat ingin bersenang-senang. Terlebih bisa bersama Daffa yang sebenernya adalah orang yang ia suka. Peduli amat kalau nantinya ia akan terluka, yang penting hari ini hari bahagianya. Anggap saja sebagai kado ulang tahun untuknya.

"Oh ya, kita mau kemana nih?" tanya Daffa setelah Natalien duduk dengan nyaman di belakang jok motornya.

"Kemana aja deh. Yang penting hari ini kita seneng-seneng," balas Natalien tanpa berpikir.

"Gimana kalau kita nonton?" tanya Daffa lagi.

"Nonton itu enaknya kalau malam. Siang-siang gini mana seru," tolak Natalien berserta alasannya.

"E....kalau ketaman hiburan gimana? Toh belum tutup juga. Masih ada sampe dua hari mendatang katanya," usul Daffa lagi.

Natalien terdiam. Tiba-tiba ia jadi teringat acara jalan mereka yang gagal kemaren. Memang atas kebodohannya juga si. Tapi...

"Jangan deh, di sana terlalu berisik. Lo kan tau gue abis sakit," tolak Natalien lagi. Membuat Daffa terdiam sambil berpikir kemana tujuan mereka sekarang. Dan tau-tau motor mereka sudah terparkir di pinggir taman raja.

*~*~*~*

Next part kira-kira apa ya🤔. Thanks udah mau bacaaa🥰✨

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

A story of may Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang