Bab II: Kemurkaan Sang Mafia

136 13 0
                                    

Setelah semua barang yang diperlukan sudah ditemukan, David membawa barang tersebut ke mobil. Ketika melewati ruang tamu tiba-tiba dia berpapasan dengan adik tirinya, Ana.

"Hai kak, apa kabar? Sudah lama kita tidak bertemu. Sapanya. Kakak sendirian aja?"

"Iya. Aku kesini hanya mengambil barang-barang penting."

"Loh kakak langsung pulang? Makan dulu kak mumpung bibi buat banyak maka...."

"Sudahlah, Ana. Gak usah kamu peduli sama dia. Orang anak durhaka itu aja gak peduli sama kamu. Buang-buang waktu. Sahut Reta. Sudah selesai kan urusanmu disini? Sekarang pergi dari rumahku sekarang juga!!" Hardiknya.

"Ana, aku pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik." Ucap David sambil berlalu menuju mobil.

"Iya kak. Jaga dirimu juga." Balas Ana.

Sesampainya di mobil, David segera masuk dan pergi dari rumah tersebut menuju mansionnya. Sejak George menikah lagi dengan Reta, David memutuskan untuk pergi dari rumah dan membangun mansion impiannya melalui hasil kerja kerasnya sendiri.

*****************************************

Sesampainya di mansion, David langsung disambut barisan para pelayan setianya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesampainya di mansion, David langsung disambut barisan para pelayan setianya. Selain mempunyai sisi yang kejam dan dingin, David mempunyai sisi keibuan. Para pelayannya rata-rata adalah manusia yang dia selamatkan entah dari percobaan bunuh diri, korban hajar preman, hingga orang tua yang sudah tidak memiliki apa-apa lagi. Dan sebagai imbalannya, selain digaji, mereka juga diizinkan tinggal di mansion sebelah timur. Jadilah para pelayan sangat setia kepadanya. Simbiosis Mutualisme bukan?

"Selamat Pagi, Tuan." Hormat para pelayan.

"Pagi."

"Mari, Tuan. Saya bawakan barang Anda." Ucap salah satu pelayan. Kemudian tanpa disuruh dia langsung mengambil barang bawaan David.

"Tolong siapkan saya sarapan hari ini." Titahnya.

"Baik, Tuan." Sahut pelayan yang lain.

David masuk ke kamar kemudian melepaskan pakaiannya dan masuk ke kamar mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

David masuk ke kamar kemudian melepaskan pakaiannya dan masuk ke kamar mandi. Aroma segar dari aliran air shower pun membuat pikirannya rileks. Beban yang dibawanya serasa luntur bersamaan dengan mengalirnya air. Setelah selesai mandi, David pun berpakaian santai dan masuk ke ruangan kerjanya yang bersampingan dengan kamar tidur.

Luluhnya Sang MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang