Mina pov
"Tit... Tit... Tit... Tit" Aku mendengar suara seseorang menekan tombol password apartemen ini, aku menghentikan kegiatan ku di handphone dan mendengar lebih jelas suara itu. Aku menatap pintu apartemen dan kemudian menatap Momo yang masih diam menonton televisi. Karena aku ingin tahu siapa yang mencoba masuk aku berdiri dan berjalan menuju pintu hingga ada seseorang yang menarik baju bagian belakang ku.
"Itu orang yang ku tunggu"kata Momo dengan datar dan langsung menuju pintu masuk. Aku kembali duduk dan melanjutkan aktivitas ku sendiri.
Aku melihat jam dan ini sudah 10 menit sejak Momo pergi tapi ia tidak segera kembali, karena khawatir aku berjalan menuju pintu masuk dengan sedikit berlari.
"Yah apa yang kalian lakukan di depan pintu?" Kataku ketika melihat Momo dan seorang Lelaki sedang berciuman di depan pintu
"Serius? Bahkan kalian tidak menutup pintu terlebih dahulu" Lanjut ku yang hanya direspon dengan tatapan tajam Momo. Kemudian Momo melepaskan pelukannya dan membisikkan sesuatu yang tak dapat ku dengar kepada pacarnya itu lalu berjalan melewati ku begitu saja."Mina ini makanlah, kau pasti belum makan karena disini tidak ada yang benar benar bisa dimakan" Kata pacar Momo sambil memberikan kantong kertas kepada ku. "lalu bagaimana dengan Momo?" Tanyaku kepada Kai Oppa "tak usah pikiran dia, makan saja" Jawabnya sambil meninggalkan ku kemudian duduk disamping Momo.
Aku menuju dapur dan membuka kantong kertas karena aku benar benar lapar dan benar kata Kai oppa di apartemen Momo tidak ada yang bisa dimakan selain buah, padahal dulu di sini selalu banyak makanan karena Momo yang selalu lapar tetapi sepertinya nafsu makannya juga berubah bersama sifatnya dan itu benar benar membuat ku khawatir sebab Momo yang sekarang sangat jarang makan dan hanya makan buah, walaupun buah itu baik untuk kesehatan tapi bagaimanapun tubuh juga butuh makanan berat.
Aku menyajikan sushi yang di bawa Kai oppa dan kemudian mengambil buah apel di kulkas dan memotongnya. Aku berniat memberikan potongan buah untuk pasangan itu. Aku berjalan menuju sofa lalu sedikit terkejut karena posisi duduk pasangan itu, Momo sedang duduk dengan bersandar kepada Kai oppa dan Kai oppa memeluk Momo dengan kaki dan tangannya serta meletakan kepalanya di pundak Momo. Aku meletakkan piring buah di meja tepat di depan mereka dan kembali ke dapur untuk memakan sushi ku.
-----------------------------------------------------------
Aku berhenti dengan game ku karena baterai handphone ku habis. Aku melihat jam dan ini sudah 3 jam sejak Kai oppa datang, aku bahkan tak menyadari bahwa aku sudah bermain game tanpa bergerak sedikitpun di meja makan. Aku mengangkat piring ku dan berjalan menuju dapur.
"aku sangat haus~~"kata ku sambil bersenandung kemudian mengambil botol minum di kulkas dan meminumnya, setelah selesai minum aku mengembalikan botol itu ke dalam kulkas dan menatap sebentar isi kulkas Momo yang kosong dan hanya berisi buah buahan saja.
"Astaga" Aku benar benar kaget ketika menutup pintu kulkas karena tiba tiba Momo berada di depan ku dengan rambut hitamnya yang sedikit berantakan dan bibirnya yang sedikit bengkak. Melihat penampilannya aku yakin dia pasti berciuman dengan Kai oppa.
Dengan tatapan dinginnya Momo perlahan mendekatkan dirinya dengan ku dan membuat ku terpojok tak bisa bergerak karena tubuh ku yang sudah berbenturan dengan kulkas. Saat ini jarak kami tidak mencapai satu jengkal bahkan tak terasa ada jarak diantara kami. Kemudian tiba tiba Momo mendekatkan wajahnya dengan wajahku tanpa sadar aku menutup mata ku, tetapi aku tak merasakan ada pergerakan lagi setelah aku menutup mata.
"Mina Minggir lah aku ingin membaca catatan yang ada di samping kepala mu" Aku membuka mataku dan melihat kertas catatan yang tertempel di kulkas tepat di samping wajah ku, aku menutup wajahku yang memerah kemudian berlari kecil menuju sofa.
"Mina gila, Mina gila. Apa yang baru saja kupikirkan, kenapa aku berharap
Momo ingin mencium ku, apakah aku sudah gila, kenapa aku berharap seorang wanita mencium ku bahkan aku juga memiliki seorang pacar" Kataku dengan sangat pelan sambil memukul Kepala ku sendiri.Ketika aku sedang menenangkan pikiran dan tubuh ku Momo datang lagi dia berdiri didepan ku dan menatap ku, aku membalas menatapnya dengan bingung.
Momo mendekatkan dirinya kepada ku dan mencium ku mendadak, aku terkejut dan membeku dengan apa yang dilakukan Momo tetapi kemudian sadar dan mulai memberontak, Momo sedikit menahan ku namun aku mendorongnya hingga dia terjatuh didepan ku
"Apakah kau gila? Kenapa kau mencium ku?" Teriak ku padanya
"Kau terlihat ingin ku cium" Perkataan Momo benar benar membuat ku membeku menatapnya. Aku beradu tatapan dengannya tanpa bergerak sedikitpun
"Kalau begitu lakukan lagi" Momo dan aku terkejut, bahkan aku terkejut dengan apa yang ku katakan sendiri. Momo menatap ku kemudian bangkit duduk di pangkuan ku lalu meletakkan bibirnya di milikku, aku hanya terdiam tak membalasnya namun kemudian pergerakan Momo menjadi lebih liar dan tanpa sadar aku mulai membalas ciumannya.
Momo melingkarkan tangannya di leher ku lalu mengigit bibir bawah ku meminta akses untuk masuk ke mulut ku. Aku membuka sedikit mulut ku dan membiarkan Momo menjelajah di dalam milikku, aku memeluk Momo lebih erat dan menarik tubuhnya mendekati tubuhku sambil berjuang melawan lidah Momo."Jaket ku ketingalan woow"
Aku mendengar suara lelaki kemudian berhenti dengan hal yang sedang ku lakukan lalu menatap ke sumber suara dan melihat Kai oppa yang sedang berdiri menatap aku dan Momo. Aku benar benar terkejut kemudian menatap Momo yang masih duduk di pangkuan aku, Momo menatap ku sebentar kemudian bangkit mengambil jaket Kai oppa yang berada di samping tempat duduk ku lalu menarik Kai oppa yang masih menatap ku menuju pintu masuk.
Aku bingung dan takut apabila akan merusak hubungan mereka, aku berdiri membenarkan penampilan ku dan berjalan bolak balik di depan televisi. Aku berpikir apakah aku harus menjelaskan kepada Kai oppa agar ia tak salah paham tetapi sebelum aku sampai di pintu masuk Momo sudah kembali masuk dengan wajahnya yang masih datar tanpa ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Obstacles
FanfictionKisah Mina dan Momo yang selalu terlibat situasi dimana mereka tidak bisa bersama