"Ok!" Alice menaruh kapur papan tulis yang baru saja ia pakai diatas meja guru. "Panitia sudah diputuskan. Yang pertama Gusion, yang kedua Alucard, yang ketiga Lesley, yang terakhir Miya. Gak ada gugatan lagi ok?" Kata Alice yang sudah mutlak.
"Hei Gusion." Alucard menyenggol bahu Gusion. "Cewek senenganmu jadi panitia study tour juga lho. Gak seneng?" Goda Alucard.
Gusion mendengus. Daripada menjawab perkataan Alucard yang tak ada faedahnya mending ia menatap gadis rambut merah muda itu yang sekarang sedang berbicara dengan pacarnya Alucard, Miya.
Gusion tersenyum tipis kemudian melanjutkan menulis catatan dipapan tulis yang penuh dengan angka-angka itu.
~~~
"Hei, kau dengan Gusion jadi panitia lho. Ciee senang niih." Goda Miya.
Muka Lesley memerah. "A-apa sih? Cuma jadi panitia kok. Gak ngapa-ngapain." Kata Lesley gugup.
Miya menyeringai jahil. "Kau gak pandai bohong Lesley." Kata Miya kemudian melanjutkan menulis catatannya.
Lesley menggaruk pipinya yang tak gatal kemudian menoleh kebelakang. Tempat dimana Gusion duduk bersama Alucard.
Lesley dengan cepat menoleh ke depan lagi dengan jantung yang berdegup kencang begitu tahu Gusion sedang menatap dirinya.
Mampus, gimana nih?
~~~
Hari Study Tour
"Lesley, cepetan sarapan!" Teriak Mama Lesley dari lantai bawah.
"Kenapa sih Ma?" Tanya Lesley sambil mengintip Mamanya di lantai atas.
"Kan kamu panitia study tour. Harus berangkat awal dong." Kata Mamanya.
Lesley menggeleng. "Biarin aja ma, paling juga teman-temanku juga datang telat." Kata Lesley kemudian pergi kekamarnya.
"Yaampun itu anak." Mama Lesley menggeleng pelan.
Harley, adik yang sedang menyantap sarapannya menoleh ke mamanya. "Kak Lesley belom siap Mah?" Tanya Harley.
"Gak tau tuh anak, mama pusing.".
Ting tong!
Harley dan mamanya menoleh ke depan pintu dan meliat siluet remaja laki-laki berada didepan sana.
"Harley, bukain gih. Mama takut." Kata sang mama sambil mendorong Harley keluar.
"L-lho kok aku sih?" Tanya Harley heran.
"Sudahlah bukain!".
Harley menghembuskan napas pelan kemudian berjalan kepintu dan membukanya.
Harley mendongak melihat seorang pemuda berbaju kemeja abu-abu, bersyal ungu, dan bercelana jeans warna hitam.
"Kak Gusion kan?" Tebak Harley.
Pemuda itu—Gusion mengangguk. "Aku mau mencari Lesley. Dia udah berangkat?" Tanya Gusion.
Harley teringat kalau Lesley masih bersiap-siap dan yang ia tahu kakaknya itu menyukai Gusion
Ya, menyukai Gusion.
Iseng sedikit enggak apa-apa kan ya?
"KAAAK!!" Teriak Harley dari depan pintu. "ADA KAK GUSION NIIH!!! MAU NGAJAK KAKAK PERGI BAREEENG!!!" Lanjut Harley.
Aku ingin tahu reaksi kakak.
~~~
"Sialan! Kok ada Gusion sih?!" Sahu Lesley kesal sambil mengancingi bajunya dengan cepat.