Aku sungguh mencintaimu..
Jadi apakah bisa kau tak menjauh dari sisiku ? ? ?
_________ I STILL LOVE YOU _________
[San's Side]
Kedua tangan yang sedikit bergetar itu mencoba mengangkat sebuah benda yang telah ditinggalkan memang untuknya. Benda persegi berwarna biru yang terdiri dari beberapa lembar kertas itu mulai ia buka secara perlahan. Air mata penyesalan tak henti keluar dari kedua mata legamnya, hatinya terlalu sesak diliputi oleh rasa bersalah.
"Jadi apa disinilah aku dapat memahami seluruh perasaanmu ? Wooyoung-a.."
_________ I STILL LOVE YOU _________
"San disini begitu dingin, bisakah kita kembali masuk ke dalam ?"
"Benarkah ? Sangat disayangkan kalau kita kembali lagi ke dalam, jja...berikan tanganmu. Aku akan menggenggamnya hingga dia tidak merasa kedinginan lagi. Bagaimana ?"
"Hm... aku suka, tanganmu terasa begitu hangat seperti dirimu tentunya.."
"Seperti itukah ? Kalau ini membuatmu nyaman, aku takkan pernah melepaskan tangan ini barang sedetikpun."
"Kau berjanji ?"
"Ya.. Aku berjanji.. Aku mencintaimu Jung Wooyoung."
"Aku juga.. Aku juga mencintaimu Choi San."
[Wooyoung's Side]
Argh mimpi itu. Mengapa mimpi itu datang kembali ? Mengapa mimpi itu selalu datang menghantuiku ? Tuhan.. Tidak bisakah kau mengasihiku sedikitpun ? Kenyataan ini sungguh pahit untuk aku pikul sendiri, di dunia nyata ini aku sudah merasa lelah menghadapinya. Jadi, bisakah kau mencabut mimpi itu ? Aku mohon cabutlah mimpi itu dari setiap tidurku. Bantu aku Tuhan, bantu aku untuk mengurangi rasa sakitku ini, sedikit saja..
Aku kini hanya duduk terdiam di kursi rodaku, menatap ke arah jendela dan menikmati setiap hal yang telah Tuhan ciptakan. Matahari.. ya matahari terbenam.. inilah saat yang aku tunggu-tunggu disetiap akhir hariku. Menatapnya dengan penuh renungan dalam pikiranku dan ucapan syukur yang terlontar dari mulutku, ini terasa lebih baik. Hari-hariku sungguh membosankan. Diusiaku yang ke-20 tahun ini, aku hanya menghabiskan waktuku dikamar kecil ini. Makan, mandi, dan tidur. Hanya 3 hal itu saja yang bisa aku lakukan. Tapi sungguh aku tak mengeluh akan apa yang telah menimpaku. Ini semua masih terasa biasa saja untukku. Tak seperti saat lelaki itu pergi meninggalkanku, sungguh.. aku merasa jantukku berhenti berdetak dan aku akan mati karenanya.
Hari ini tepat pukul 18.30 sore aku sudah selesai dengan kegiatan rutinku, melihat matahari terbenam tentunya. Kini waktu tidurku telah tiba. Hah.. aku benci tidur, sungguh. Karena saat aku terlelap tidur mimpi itu akan selalu datang dan memaksaku untuk terbangun dari tidurku. Aku terbangun ditengah malam dan akan menangis karenanya. Lelaki itu.. Choi San, dia selalu hadir dalam mimpiku.
Sebenarnya memimpikannya tidak apa bagiku. Terkadang aku dapat melepas rasa rinduku tehadap sosok Choi itu setelah setahun lamanya kami tak saling bertemu. Tapi disaat aku menyadari bahwa dia telah meninggalkanku aku begitu membenci mimpi itu. Aku tidak membenci San, tidak sama sekali. Aku hanya merasa sakit dan rapuh saat menerima kenyataan bahwa dia tak lagi disisiku. Matahariku, penghiburku, pelindungku.. aku masih begitu mencintainya...
# FLASHBACK #
"San-a selamat atas kelulusanmu, sekarang kau sudah bisa menjadi mahasiswa disalah satu perguruan tinggi yang terkenal. Sekali lagi selamat untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
I STILL LOVE YOU
Short StoryAku sungguh mencintaimu.. Jadi, apakah bisa kau tak menjauh dari sisiku ? bxb angst Wooyoung as Sub San as Dom