Something Better
.
.
"Johnny hyung?" Jaehyun melambaikan tangannya tepat di depan wajah Johnny yang tengah melamun.Eumm, sebenarnya sudah 1 bulan pertemuan antara Jaehyun dan Johnny di Toko bunga milik Jaehyun jika kalian ingat. Iya, Johnny yang mulanya membeli bunga atas rekomendasi dari Taeyong. Dan pertemuan kedua mereka di tempat yang sama, di hari pemakaman orang tua Johnny. Sejak saat itulah Jaehyun dan Johnny menjadi semakin dekat. Johnny yang kerap membeli bunga di Toko Jaehyun hanya untuk bisa bertemu dengan Jaehyun atau berkomunikasi lewat ponsel pintar.
Seperti saat ini, Jaehyun dan Johnny tengah duduk menikmati segelas tea and coffee di Caffe yang berada dekat dengan kantor Johnny.
Hanya Jaehyun dan Johnny.Sejak pertama mendudukkan dirinya, Jaehyun sudah merasa ada yang aneh dengan Johnny.
Pemuda itu lebih banyak diam dan melamun.Melihat lambaian tangan Jaehyun yang duduk di depannya membuat Johnny tersadar dari acara melamunnya, "ada apa?"
"kau terus melamun hyung. Untuk apa memanggilku kesini jika kau hanya ingin melamun?" Jaehyun mempoutkan bibirnya dengan salah satu tangannya yang menopang dagu, membuat Johnny yang melihatnya gemas sendiri.
"maaf." Johnny tersenyum.
Namun yang dilihat oleh Jaehyun hanya ada kepahitan yang tersembunyi di dalam senyum manis Johnny. What?! Lupakan Jaehyun yang berpikir jika senyuman Johnny manis, meskipun begitu kenyataannya.
"jadi?"
Terlihat kerutan di dahi Johnny, "apa?"
Jaehyun merotasikan matanya, "hyung~ku ingatkan ya, kau menghubungiku pagi-pagi sekali. Berbicara jika kau ingin bertemu denganku dan membicarakan sesuatu. Jadi?"
"ahh~sebenarnya,-"
***
Di lain tempat, seorang pemuda pemilik wajah bak anime itu berkali-kali mengumpat dalam hati.
Bekerja menjadi tangan kanan Johnny adalah sebuah kesialan baginya, meskipun terkadang ia juga mensyukurinya.
Jika kalian bertanya apa alasannya, ia sendiri tidak bisa menjelaskannya. Yang jelas, bekerja dengan Johnny itu banyak menguras emosi dan juga tenaga hanya untuk berdebat.
Seperti saat ini, Johnny yang tengah badmood memilih untuk tidak menghadiri rapat mingguan.
Perusahaan yang bergerak di Bidang Industri Peralatan Digital itu merupakan salah satu perusahaan terbesar di Negara ginseng, South Korea. ( for your information).
Berakhirlah dengan Taeyong yang menggantikan Johnny di kursi rapat—bukan hal yang jarang lagi.
Tapi, jika dilihat-lihat, Taeyong terlihat sangat tampan dengan kemeja putih yang dibalut dengan jas hitam. Definisi dari kata sempurna itu sendiri.
"awas saja kau Johnny, kupastikan kau tidak akan bisa berjalan besok."
Ngomong-ngomong, Taeyong yang juga merangkap sebagai sahabat dari Johnny harus bekerja 2x lipat lebih extra dari biasanya.
Sejak kematian kedua orang tua Johnny, pemuda Seo itu meminta Taeyong untuk mencari tau pelaku dan alasan sebenarnya dari kematian kedua orang tuanya. How could he be so stupid? Taeyong itu bukan seorang detektif, dan semua orang juga tau itu. Tentu, itu yang membuat Taeyong harus bekerja 2x lipat lebih keras dari biasanya.
"aku jadi merindukan hari liburku.....dan dia tentu saja." Taeyong membuang napasnya kasar.
Waktunya benar-benar tersita 1 bulan ini. Membuatnya tidak pernah bertemu lagi dengan pemuda yang sudah berhasil menyita pikirannya itu, atau bahkan hanya sekedar berhubungan lewat social media.
***
"dasar Johnny hyung menyebalkan." Sekali lagi, Jaehyun mempoutkan bibirnya begitu mendengar jawaban yang terdengar dari mulut Johnny.
"maaf, tapi aku benar-benar lupa ingin mengatakan apa padamu haha," —sungguh alasan yang sangat classic Johnny T.T
Johnny menatap Jaehyun. Memperhatikan setiap inchi wajah Jaehyun lebih tepatnya. 'Benar-benar pahatan yang sempurna.'-Pikir Johnny
Jaehyun yang merasa diperhatikan, ikut menatap Johnny. Dan akhirnya, mata mereka pun bertemu.
1 detik, 2 detik, 3 detik, sampai 7 detik. Masih nyaman dengan apa yang mereka lakukan saat ini, hingga salah satu memecah keterdiaman keduanya.
"manis." Blush. 1 kata yang terlontar dari mulut Johnny Seo sukses membuat wajah dan telinga Jaehyun memerah sempurna.
"ah sial !!" umpat Jaehyun dalam hati. Ia benar-benar malu saat ini.
Jaehyun tertawa dan mengalihkan pandangannya ke sembarang arah. Sebut saja Jaehyun sedang salah tingkah.
"apa yang baru saja aku dengar ini huh?" berusaha menyembunyikan kesalah tingkahannya, Jaehyun mulai membuka ponsel dengan merk iPhone miliknya, meskipun tidak ada yang menarik di dalamnya untuk saat ini.
***
"sebenarnya apa alasanmu melakukan semua ini?"
Mendengar pertanyaan yang ditujukan untuknya, wanita itu menjawab dengan senyuman manis yang tidak pernah luntur dari bibirnya.
"hanya...melakukan sesuatu yang seharusnya sudah aku lakukan eonni."
"kau benar-benar sudah dibutakan dengan keserakahanmu."
.
.
TbcHmm, sekali lagi aku ucapin makasih buat kalian readers story ini karena udah sempetin waktu kalian yang berharga untuk baca story Johnjae ini. Dan makasih juga buat kalian yang udah mau Vomment..
Dan teruntuk kalian para siders, aku ga akan maksa kalian buat vote/comment. Tapi, tolong kalian coba hargai karya penulisnya. Nulis itu bukan hal yang mudah, semudah menitikkan tinta hitam di atas kertas putih.
Btw, Happy Birthday to our Jaemin!! Success always for you. Thx buat kalian yang udah support mereka sampe ke titik ini dan detik ini💚 Saranghae_X_Gomawo
Sekian, terima kasih. See U next Chapt. Jan lupa vomment!!
Update? 35 views + 20 votes
[percaya kok, pasti bisa cepet!]See You;)
KAMU SEDANG MEMBACA
[5] My Florist ||JJH
Romance'Kalian pikir, untuk apa bunga bermekaran?' Tentu saja bunga bemekaran untuk kebahagiaannya sendiri. *** • Boy_x_Boy area!! • JohnJae Shipper • Homophobic ? Please, don't read it • Beberapa Chapter mengandung unsur 🔞 • Deskripsi tidak sesuai cerit...