9

559 121 13
                                    

sudah 3 hari berlalu sejak kecelakaan pesawat yang ditumpangi Shinhye jatuh terjun ke Laut lepas , sejak itu pula kedua pria yang pernah mengisi hidup Shinhye hidup bagaikan Mayat .

hanya mengurung diri dikamar dan menangis terus ,menangisi kepergian sang wanita pujaan nya .

Tok tok tok

Yonghwa menatap enggan sosok yang membuka pintu kamar nya ,

Namjoon berdiri dengan tampang Gagahnya
"Presdir ,kami membutuhkan anda di Kantor!" Ucap Namjoon dengan penuh penekanan

sejak kecelakaan itu Yonghwa tidak pernah mengurusi kantor nya lagi ,padahal Kantor juga sedang dibuat pusing dengan insiden ini ,tapi Presdir nya malah menangis dirumahnya ,benar- benar menyebalkan bagi Namjoon .

"Hatiku sakit sekali Joon!" Bisik Yonghwa yang mampu didengar Namjoon

Pria tinggi itu masuk lebih dalam ke kamar Yonghwa , duduk dipinggiran kasur sang Presdir .

"Kau bisa cerita ada masalah apa padaku " ucap Namjoon sungguh-sungguh

Yonghwa menatap Namjoon dengan wajah sedih "Kau Tau...." Yonghwa mengambil surat terakhir Shinhye dan menggenggamnya erat "Shinhye adalah ibu dari anakku" lirih Yonghwa dengan suara tercekat

Namjoon terkejut tentu saja ,dia tidak menyangka Orang yang selama ini dicari Presdir nya ini adalah nona Park .

"Presdir, aku turut berduka . Tim Sar sedang berusaha mencari para korban , kau harus tetap semangat,jangan seperti ini " ucap Namjoon

Yonghwa mengangguk "Aku merasa ,aku lah penyebab semua ini . Andaikan aku tidak memohon meminta alamat letak anakku dimana ,pasti Shinhye tidak akan pergi sekarang" Yonghwa menunduk menahan tangisnya "Pasti dia masih ada disini bersama kita"

sesak sekali ,Yonghwa benar-benar menyesal

Namjoon menarik Pundak sang Presdir menepuk nya pelan "Ini sudah Takdir ,kau mungkin bisa menyalahi diri sendiri ,tapi Tuhan sudah menentukannya . " Bisik Namjoon memberikan semangat

Yonghwa melepaskan pelukannya ,memberikan amplop itu kepada Namjoon " Antarkan aku bertemu dengan Anakku Joon!" Ucap Yonghwa lemas

Namjoon menerimanya dan mengangguk "Ayo! Tunggu apa lagi ,kita harus bertemu dengan putrimu. Cepat Presdir" ucap Namjoon semangat membuka selimut dengan semangat membara

Yonghwa tersenyum kecil ,nyaris tidak terlihat sama sekali .

i hate u

            Semilir angin menyambut Yonghwa ketika membuka pintu mobilnya , Yonghwa menatap se keliling tempat ini . Sangat Nyaman dan sejuk .

"Lewat Sini Presdir" ucap Namjoon menuntun jalan yang diikuti Yonghwa

Dengan Bunga Mawar putih ditangan Yonghwa ,dan Pakaian Hitamnya Yonghwa berjalan menelusuri tempat abu itu dibantu sang pengurus rumah duka itu .

berhenti di salah satu tempat yang sangat cantik , mata Yonghwa langsung tertuju melihat Taehyung yang sedang menangis didepannya .

Yonghwa merasa tertohok ,lagi- lagi Taehyung berada di Start duluan .

sekarang bukan lagi iri yang menghampirinya ,melainkan perasaan bersalah yang meliputinya .

"Taehyung" Panggil Yonghwa pelan ,Taehyung menengok dan Tersenyum

"Ayah pergi dulu ya sayang " ucap Taehyung mencium kaca nya dengan pelan
lalu menatap Yonghwa yang sudah berkaca-kaca

Taehyung tersenyum ,menepuk pundak Yonghwa dengan pelan . Meninggalkan pria itu sendirian didepan anaknya .

I Hᴀᴛᴇ UTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang