Trust You

403 30 5
                                    

Suara getaran ponsel membuat wanita itu mengalihkan pandangannya dari computer didepannya. Bibir tipisnya tersenyum saat melihat caller id di ponselnya. Ia kemudian merebahkan tubuhnya pada kursinya dan menjawab panggilan dari orang tersebut.

"Neee" jawabnya riang. Lelaki diseberang sana terkekeh pelan.

'Hai sayang, bagaimana harimu?' Tanya pria diseberang sana.

"Cukup sibuk, aku harus menyelesaikan laporan bulanan ini sebelum aku cuti" ucapnya sambil mendesah. Ia melirik kalender yang ada disebelah komputernya tanggal 23 Juni 2020. Masih ada waktu 1 bulan lagi sebelum pernikahan mereka dilangsungkan.

Sungmin tersenyum mengingat itu, ia menatap cincin tunangan yang melingkar di jari manisnya. Ia dilamar oleh kekasihnya beberapa bulan yang lalu. Mereka memang sudah merencakan pernikahan sejak beberapa tahun yang lalu, namun Karena Sungmin harus mengurus perpindahan kerjanya 1 tahun yang lalu, mereka memutuskan untuk menunda pernikahan mereka sampai ada keputusan final mereka akan menikah bulan depan.

'Sayang?'

Sungmin tersentak. Ia terlalu larut dalam lamunannya.

"Oh maaf Kyu, aku sedikit pusing karena pekerjaanku " dustanya. Namun tidak sepenuhnya dusta karena memang ia sedang sangat pusing dengan pekerjaannya.

'Jaga kesehatanmu sayang, aku tidak mau kau sakit. Ingat pernikahan kita sudah dekat sayang' ujarnya. Sungmin tersenyum dan mengangguk, meskipun Kyuhyun tidak bisa melihat ia mengangguk.

Sambungan telepon itu terputus.

Sungmin kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Sungmin dan Kyuhyun berada di kota yang berbeda. Bisa dikatakan mereka berhubungan jarak jauh. Mereka sudah menjalin hubungan sejak kuliah dulu, kalau dihitung sudah hampir 6 tahun lamanya. Sungmin berada di Ilsan dan Kyuhyun di Seoul. Mereka terpaksa berpisah karena Sungmin harus ikut managernya pindah.

Sungmin adalah seorang sekretaris, ia bekerja di sebuah perusahaan property. Karir Sungmin cukup baik di usianya yang menginjak 25 tahun. Semenara Kyuhyun merupakan seorang manager keuangan, posisi masing-masing membuat mereka sulit untuk menentukan hari untuk bertemu.

Sudah sekitar 3 bulan Sungmin berpisah dengan Kyuhyun. Ia berencana untuk datang ke Seoul minggu depan. Ia sudah meminta cuti pada bosnya selama 3 minggu dengan alasan mempersiapkan pernikahannya.

Sungmin sangat beruntung memiliki bos seperti managernya yang sangat mengerti dengan posisi Sungmin.

Ia sangat bahagia, tidak sabar menunggu hari dimana ia akan bertemu dengan Kyuhyun.

~~

Sungmin merebahkan tubuh lelahnya. Ia baru saja sampai di rumah setelah berjam-jam menyelesaikan pekerjaannya. Ia melirik jam yang menggantung di tembok. Pukul 8 malam. Kyuhyun belum juga menghubunginya.

Ia kemudian bangun dari tidurnya, merogoh tas tangannya dan meraih ponselnya. Ia menghubungi Kyuhyun.

Suara nada sambung terdengar sekali...dua kali... tiga kali... empat –

'Ming maaf aku sedang rapat, nanti akan kuhubungi lagi'

Klik-

Sungmin belum sempat bicara satu katapun, tetapi sambungan telepon itu sudah terputus. Sungmin mencoba menghubungi Kyuhyun lagi namun tidak bisa, Kyuhyun mematikan ponselnya. Alis Sungmin bertemu, Kyuhyun tidak ada bilang akan ada rapat hari ini. Rapat apa yang dia katakan? Dan rapat apa malam-malam begini? Pikir Sungmin.

Ia menggelengkan kepalanya. Kemudian bangkit dan berencana untuk mandi. Ia sangat lelah, Sungmin akan istirahat setelah ini.

~~

Selesai mandi, Sungmin mengganti pakaian dengan pakaian tidurnya. Ia kemudian berjalan keluar kamarnya dan turun kelantai bawah. Bertemu orangtuanya. Ia berjalan ke dapur, melewati ayah dan ibunya yang sedang menonton berita.

"Mau makan sayang?" Tanya Ibu Sungmin. Ia menoleh kebelakang dan melihat Sungmin yang sedang membelakanginya, sepertinya membuat air perasan lemon hangat, minuman yang sering ia minum menjelang tidur.

"Tidak eomma, aku sudah makan tadi dijalan" ujarnya. Ia berjalan kearah ruang tamu dan meletakkan cangkirnya di meja. Ia kemudian duduk di kursi single, memainkan ponselnya. Mengecek apakah ada pekerjaan tambahan dari managernya.

"Kyuhyun belum menghubungimu?" kali ini ayahnya yang bertanya. Sungmin hanya bergumam. Ia sedang dalam mood yang buruk, dan Ibunya sanat tahu itu.

"Mungkin masih sibuk Min, kalian kan akan menikah bulan depan. Mungkin saja dia masih harus menyelesaikan masalah di kantor sebelum dia cuti" ujar Ibunya lembut, sangat menenangkan hati Sungmin. Sungmin hanya mengangguk, kemudian meraih cangkirnya dan meminum air jeruk yang ia buat tadi. Sungmin memejamkan matanya, menikmati asam dan hangat yang masuk ke tenggorokannya.

Drrtt..Drrtt..

Sungmin meletakkan cangkirnya, ia kemudian menjawab panggilan dari ibu Kyuhyun.

"Ne eomma?" Tanya Sungmin cerita. Ia sedikit tertawa. Oh jujur saja Sungmin sangat merindukan suara ini.

'Sungminniee bagaimana kabarmu nak? Kapan rencananya kau akan ke Seoul?' Tanya ibu Kyuhyun dari seberang sana. Sungmin tertawa pelan, ia merebahkan tubuhnya pada sabdaran sofa.

"Rencananya akhir bulan ini eomma, mungkin minggu depan. Eomma merindukanku?" candanya. Ibu Kyuhyun tertawa dari seberang,

'Nee, eomma merindukanmu. Ahh Kyuhyun belum pulang sampai sekarang, sepertinya dia lembur' terang ibu Kyuhyun. ' dia sangat sibuk akhir-akhir ini' lanjutnya.

Sungmin tersenyum maklum, mungkin memang benar Kyuhyun sangat sibuk.

"Ne eomma, titipkan salamku pada Kyuhyun. Katakan aku merindukannya" ujar Sungmin yang dibalas tawaan lembut dari ibu Kyuhyun.

Senyum Sungmin terukir. Ia meletakkan ponselnya dan kembali meminum minumannya. Mendengar suara ibu Kyuhyun membuat moodnya kembali membaik.

"Dirindukan calon mertua oh?" goda ibu Sungmin.

Sungmin tersenyum malu, kemudian ijin untuk kekamar pada kedua orang tuanya. Ia sangat lelah, ia harus segera istirahat. Besok ia akan lembur lagi sepertinya.

Baru saja Sungmin akan tidur, suara ponselnya terdengar. Ada pesan masuk.

Dengan malas Sungmin mengambil ponselnya. Alisnya mengernyit saat melihat nomor yang tidak dikenal mengirim Sungmin pesan.

'Sayang sekali, selama ini kau selalu dibohongi, Lee Sungmin'

Mata Sungmin membelalak. Jantungnya berdegup kencang. Siapa yang mengirimkannya pesan seperti ini?

Sungmin berdecak. Ia meletakkan kembali ponselnya dan mematikan ponselnya. Ia selalu mendapatkan sms yang sama selama 1 minggu terakhir ini.

Sungmin mendesah pelan, ia sudah pernah membicarakan ini pada Kyuhyun, dan pria itu hanya memintanya untuk percaya pada Kyuhyun. Sungmin hanya bisa mengalah dan percaya pada calon suaminya.

Ia cukup lama mengenal Kyuhyun. Ia tau Kyuhyun tidak akan pernah menyakitinya. Meskipun mereka pernah bertengkar hanya karena hal sepele, Kyuhyun tidak akan menyakitinya.

'Ya, he'll never cheating on me' yakinnya dalam hati.

Sungmin kemudian tertidur. Menunggu sang fajar tiba keesokan harinya.


Hanya menuangkan isi hati dan pikiran.

Semoga Suka

Salam Sayang,


ChL Jemin

Cheater // KyuMinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang